Riwayat Pendidikan Connie Rahakundini Bakrie Ternyata Lulusan UI

Pendidikan Conni Rahakundini Bakrie ternyata adalah lulusan Universitas Indonesia (UI) mulai dari S1 sampai S3.

Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: M Zulkodri
Tribunnews
Riwayat Pendidikan Connie Rahakundini Bakrie Ternyata Lulusan UI 

Masih melansir Wikipedia, pada Juni 2024, Dr. Connie menerima gelar Profesor dan ditunjuk sebagai Guru Besar di bidang Hubungan Internasional di Saint Petersburg State University, sebuah institusi akademik bergengsi kelas dunia dengan sejarah lebih dari 300 tahun dan 9 peraih Nobel di berbagai bidang.

Ia memilih Saint Petersburg di antara tawaran dari universitas lainnya di Rusia, termasuk Moskow dan Kazan.

Peran aktifnya di Valdai Discussion Club sejak 2022 memperkuat posisinya dalam hubungan internasional.

Valdai melibatkan komunitas ilmiah dari lebih dari 71 negara dan menjadi forum penting dalam kebijakan luar negeri Rusia.

Connie adalah satu-satunya ilmuwan Indonesia yang pernah berbicara langsung dalam forum ini di hadapan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Ia juga memfasilitasi kolaborasi antara pelaku usaha dan perbankan Indonesia dengan Duta Besar Rusia untuk Indonesia, serta menjalin kemitraan antara Saint Petersburg State University dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan beberapa universitas di tanah air.

Keterlibatan akademisnya sebelum berlabuh di Rusia, Profesor Connie berperan aktif dalam meningkatkan peran dan postur militer Indonesia di berbagai forum dan lembaga kajian pertahanan internasional, meliputi :

  • National Defense University (NDU), Washington DC (AS)
  • The East West Center, Washington DC (AS)
  • ASEM-EU Regional Architecture, Brussels (Belgia)
  • Geneva Centre for Security Policy, Geneva (Swiss)
  • Institute of National Security Studies, Tel Aviv (Israel).

Sebagai mantan senior researcher di INSS, Profesor Connie kerap mendapat sorotan, lantaran pemikirannya yang seringkali out of the box tentang Israel.

Kiprahnya yang luas di internasional, tak lepas dari pengalaman panjangnya pada berbagai lembaga pendidikan dan kajian khusus bidang pertahanan di berbagai negara, meliputi :

  • Asia Pacific Centre for Security Studies (APCSS), Hawaii (AS).
  • Fu Xi Kang War Academy, Republic of China / Taiwan
  • Chevening Executive Program for Democracy and Security at Birmingham University, England (UK).
  • NISCSS, National Institute for South China Sea Studies, Jiangdong, China
  • MIT Boston, United States dalam Future Leaders Programme.

Dengan kiprahnya yang mentereng tersebut, sempat membuat dirinya dianggap sebagai Agen Intelijen Israel (Mossad), dan kemudian kedekatannya dengan Kremlin membuat dirinya dituduh sebagai Agen Intelijen Rusia (KGB / FSB). Profesor Connie merespons tuduhan tidak berdasar ini dengan humor intelektual :

"Jika saya dituduh sebagai Agen Mossad dan Agen KGB, maka artinya sekaligus saya juga Agen MI6 (Inggris) atau Agen CIA (AS)," kelakar Profesor Connie pada podcast milik Mantan Ketua KPK Abraham Samad.

Peran Connie di Dunia Politik

Profesor Connie memainkan peranan penting dalam membentuk sektor pertahanan Indonesia di bawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo. Ia memberikan masukan kepada institusi-institusi utama, meliputi :

  • Kementerian Luar Negeri (Kemlu)
  • Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam)
  • Kementerian Pertahanan (Kemhan)
  • Dewan Pertahanan Nasional (Wantanas)
  • Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas)
  • Badan Intelijen Negara (BIN)
  • Badan Intelijen Strategis TNI (Bais TNI)
  • Markas Besar TNI (Mabes TNI)
  • Markas Besar Polri (Mabes Polri)

Kiprah Connie di Dunia Akademik

Sumber: bangkapos.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved