Tribunners

Kurikulum Cinta: Membangun Generasi Penuh Kasih Sayang dan Toleransi

Kurikulum ini bertujuan untuk membentuk karakter siswa yang penuh kasih sayang, toleransi, dan kedamaian

Editor: suhendri
ISTIMEWA
Rapi, S.Pd. - Guru Penulis dari Habang 

Oleh: Rapi, S.Pd. - Guru Penulis dari Habang

KEMENTERIAN Agama (Kemenag) Republik Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam mengembangkan pendidikan agama di Indonesia. Salah satu inisiatif terbaru yang diambil oleh Kemenag adalah konsep “Kurikulum Cinta”. 

Kurikulum Cinta adalah sebuah konsep rumusan kurikulum yang berbasis cinta. Kurikulum ini bertujuan untuk membentuk karakter siswa yang penuh kasih sayang, toleransi, dan kedamaian. Konsep ini berfokus pada pembelajaran yang menanamkan nilai-nilai cinta kepada Tuhan, sesama manusia, alam, dan diri sendiri, yang menjadi dasar dalam menciptakan keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat.

Kurikulum Cinta ini merupakan bentuk kritik terhadap penerapan kurikulum pendidikan saat ini. Kementerian Agama menyoroti pola mengajar guru agama yang selama ini dinilai cenderung menonjolkan perbedaan yang berpotensi memunculkan kebencian umat beragama. Hal semacam ini akan meninggalkan jejak pola pikir yang hanya berfokus pada perbedaan hingga mereka dewasa.

Kurikulum Cinta hadir dengan tujuan untuk mengajarkan kepada para siswa tentang pentingnya nilai-nilai cinta dalam berbagai aspek kehidupan. Nilai-nilai ini tidak hanya terbatas pada hubungan vertikal antara manusia dengan Tuhan, tetapi juga melibatkan hubungan horizontal antara manusia dengan sesamanya, serta dengan alam sekitar. Dengan demikian, siswa diharapkan dapat tumbuh menjadi individu yang memiliki rasa saling menghormati, empati, dan peduli terhadap sesama, meskipun terdapat perbedaan latar belakang agama, suku, dan budaya.

Menurut hemat penulis, pendekatan yang ditawarkan Kemenag ini sangat sesuai dengan perkembangan zaman, terutama dalam meningkatkan toleransi antarumat beragama. Indonesia yang dikenal dengan keberagaman budaya dan agamanya memerlukan sikap saling menghargai dan menghormati antarpemeluk agama yang berbeda. Menjadi pembelajaran bersama bahwa pentingnya memahami perbedaan serta menghargai keyakinan orang lain. Dengan pendekatan ini, diharapkan generasi muda Indonesia dapat berkembang menjadi pribadi yang tidak hanya toleran, tetapi juga mampu menjaga kerukunan dalam masyarakat.

Selain itu, Kurikulum Cinta juga bertujuan untuk menanamkan nilai kasih sayang dalam kehidupan sehari-hari. Kasih sayang tidak hanya mencakup hubungan antara manusia dengan Tuhan, tetapi juga antarsesama manusia dan lingkungan. Melalui kurikulum ini, siswa diajak untuk saling peduli dan berbagi kasih dengan mereka yang membutuhkan. Nilai-nilai seperti rasa empati dan kepedulian terhadap sesama akan dipupuk agar siswa tidak hanya mementingkan diri sendiri, tetapi juga memperhatikan orang lain di sekitarnya.

Kurikulum Cinta memang sebuah konsep pendidikan yang sangat relevan dengan perkembangan zaman. Dengan menanamkan benih-benih cinta, kasih sayang, dan toleransi sejak dini, generasi muda yang tidak hanya terampil secara akademik, tetapi juga memiliki kedalaman emosional dan spiritual yang dapat membawa dampak positif bagi kehidupan bermasyarakat. Ini adalah bentuk komitmen untuk menciptakan dunia yang penuh cinta, kedamaian, dan toleransi, yang akan terus berkembang seiring dengan perjalanan waktu.

Ke depan, konsep Kurikulum Cinta ini diharapkan benar-benar dapat diterapkan dalam pola  mengajar guru, tidak  hanya guru  agama  saja. Pola menanamkan cinta dan kasih sayang ini tidak hanya dapat diterapkan oleh guru-guru pada sekolah di bawah naungan Kemenag saja, akan tetapi juga dapat diterapkan oleh guru-guru di bawah naungan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. 

Menanamkan rasa cinta dan kasih sayang terhadap sesama adalah tugas kita bersama. Sebagai guru dan orang tua mari bersama kita menciptakan pola didik dengan cinta demi terciptanya generasi penuh kasih sayang dan toleransi. (*)

Sumber: bangkapos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved