Pesan Terakhir Sindi Purnama Sari, Singgung Sikap Suami yang Tak Berubah, Kini Tewas Disekap
Pesan tersebut menyinggung soal sikap suaminya, Wahyu Saputra alias WS (26) yang ia sebut tak berubah. Sindi mengatakan ia akan pulang ke rumah ...
Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Evan Saputra
BANGKAPOS.COM -- Sebelum meninggal dunia, Sindi Purnama Sari (24), pernah mengirim pesan terakhir ke keluarganya.
Pesan tersebut menyinggung soal sikap suaminya, Wahyu Saputra alias WS (26) yang ia sebut tak berubah.
Sindi mengatakan ia akan pulang ke rumah orang tuanya jika sikap WS tak kunjung menunjukan adanya perubahan.
Adapun pesan terakhir Sindi ini diungkapkan oleh kakak perempuannya yang dikirim Sindi melalui WhatsApp.
"Iyo yuk bantu doa jugo yuk kalo dio nak berubah nian budak itu, kalo dio masih dak berubah jugo ke depannyo aku janji aku langsung balek ke rumah ibu tanpa dijemput,"
"(iya yuk bantu doa juga yuk, kalau saja dia mau berubah, kalau dia masih tidak berubah juga ke depannya aku janji langsung pulang ke rumah ibu tanpa dijemput)," tulis pesan Sindi, Senin (27/1/2025).
"Maafkan saya mungkin sudah mengecewakan ayuk sama Mas Putra dan yang lain dengan ngasih dia (Wahyu) kesempatan lagi. Bantu doa yuk saya mohon supaya kalau saja kali ini segala sifat jahat dia keluar dari badannya."
"Saya minta ridhonya yuk, mohon sekali kalau saja kali ini dia berubah. Alhamdulillah sekarang dia sudah ngojek maxim, kalau saja ini bertahan lama)," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Cindy Purnama Sari atau SPS (24), ibu rumah tangga diduga tewas karena disekap suaminya WS (25).
Penyekapan yang terjadi sekitar 1 tahun itu membuat korban tewas di Palembang, Sumatera Selatan.
Sebelum meninggal dunia, SPS mengungkapkan kepada keluarganya suaminya adalah orang jahat.
Pernyataan tersebut disampaikan SPS sebelum menjalani perawatan di Rumah Sakit Hermina Jakabaring Palembang pada Rabu (22/1/2025).
"Kata-kata itu kami rekam untuk jadi bukti melapor ke polisi," ujar Purwanto (32), kakak kandung korban, dalam keterangan yang disampaikan pada Senin (27/1/2025).
Purwanto menjelaskan masalah dalam rumah tangga SPS dan WS mulai muncul sejak Februari 2024.
SPS mengeluhkan tidak mendapatkan nafkah dan makanan dari suaminya.
Pihak keluarga sempat menjemput SPS untuk kembali ke rumah, namun WS bersikeras ingin memperbaiki hubungan dan melanjutkan hidup bersama SPS.
Setelah dijemput, SPS kembali tinggal bersama WS, namun nomor kontak keluarga diblokir sehingga komunikasi menjadi sulit.
Pada Oktober 2024, WS mengantarkan SPS ke rumah orangtuanya dalam kondisi tubuh yang semakin kurus.
"Adik saya itu bercadar, tapi terlihat tubuhnya sudah mulai kurus. WS hanya mengantarkan dan tidak mampir, kemudian adik saya dijemput lagi pulang ke kontrakannya," ujar Purwanto.
Ia juga menyebutkan kondisi kesehatan SPS terus menurun. Bahkan kondisi terakhir tubuhnya sangat kurus dengan rambut gimbal penuh kutu.
Tetangga korban melaporkan SPS sempat dipapah saat pemungutan suara Pilkada serentak pada November 2024.
"Tetangganya bilang begitu, adik saya dipapah. Tapi mereka tidak berani menanyakan sakit apa," tambahnya.
Pihak keluarga mencoba menghubungi WS menggunakan nomor lain untuk memberitahukan ibu SPS dilarikan ke rumah sakit.
Namun, WS mengeklaim SPS sedang hamil muda dan tidak bisa dibesuk.
"Saat saya telepon, dia bilang bahwa adik kami sedang dalam kondisi sakit karena hamil muda. Saya sarankan agar adik kami dibawa ke dokter, tetapi suaminya bilang kondisi SPS sudah membaik dan hanya perlu istirahat."
"Dari hasil keterangan dokter kemarin, adik saya tidak sedang hamil," ungkap Purwanto.
Kasus ini menjadi perhatian publik dan menyoroti isu kekerasan dalam rumah tangga, di mana pihak keluarga berharap agar keadilan dapat ditegakkan bagi SPS.
WS Diduga Dibebaskan, Polisi Tak Temukan Cukup Bukti
Polisi membebaskan WS (25), suami yang diduga menyekap istrinya, SPS (24), hingga ditemukan kurus kering dan meninggal dunia.
Purwanto (32), kakak kandung korban, mengatakan bahwa WS sempat ditangkap setelah dirinya membuat laporan pada Rabu (27/1/2025).
Namun, pelaku yang diperiksa selama 1x24 jam dibebaskan karena dianggap tidak cukup bukti.
Kasus tersebut terjadi di Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel).
"Katanya saat itu tidak cukup alat bukti, sehingga WS ini dibebaskan. Kami berharap polisi segera melakukan penangkapan terhadap WS ini, karena dialah penyebab adik saya meninggal karena disekap," ujar Purwanto, Senin (27/1/2025).
Menurut Purwanto, kondisi rumah tangga SPS memang tidak harmonis selama satu tahun terakhir.
Korban sempat mengeluhkan bahwa WS berubah sikap dan enggan menafkahinya.
Saat ditemukan di rumah kontrakan mereka di Jalan Abi Kusno, Kecamatan Kertapati, Palembang, kondisi SPS sangat mengenaskan. Tubuhnya kurus kering, mengeluarkan bau tidak sedap, dan penuh kutu.
"Sebelum adik saya meninggal, dia bilang bahwa dia (suaminya) sudah jahat. Omongan itu kami rekam untuk jadi bukti melapor ke polisi," tambah Purwanto.
Di sisi lain, Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono, memastikan kasus ini masih dalam tahap penyidikan.
Pihaknya tengah mengejar WS yang diduga sebagai pelaku penyekapan.
"Kasus sedang penyidikan dan sedang dalam penangkapan suaminya," kata Harryo saat dikonfirmasi.
Terkait pembebasan WS yang sebelumnya sempat ditangkap, Harryo mengaku akan mengecek kembali alasan tersebut ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).
"Nanti saya cek ke unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA)," jelasnya.
Sebelumnya, Kapolsek Kertapati, Iptu Angga Kurniawan, mengatakan WS telah diamankan dan olah tempat kejadian perkara (TKP) sudah dilakukan.
Kasus ini kini dilimpahkan ke Satreskrim Polrestabes Palembang untuk penanganan lebih lanjut.
"Untuk pelaku sudah kita amankan dan saat ini telah diserahkan ke Polrestabes Palembang. Kasus ini sudah ditangani Satreskrim Polrestabes Palembang," ungkap Angga.
(Bangkapos.com/Tribunnews.com/Kompas.com/TribunSumsel.com)
Sebelum Wafat, Mpok Alpa Ungkap Pengalaman Aneh Disuruh Makan Bunga Kantil |
![]() |
---|
Biodata Ova Emilia Rektor UGM & Pendidikannya, Sebut Ijazah Jokowi dari UGM Tapi Dicurigai Roy Suryo |
![]() |
---|
Bacaan Doa Sebelum dan Sesudah Berhubungan Suami Istri agar Terhindar dari Gangguan Jin dan Setan |
![]() |
---|
Sosok 4 Anak Mpok Alpa dan Pesannya untuk Aji Darmaji sang Suami : Dia Udah Janji! |
![]() |
---|
Sosok Aji Darmaji Suami Mpok Alpa yang Disebut Punya Profesi Mentereng |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.