Antok Ketakutan Dihantui Setelah Memutilasi Uswatun Khasanah di Hotel Kediri
Rohmad pelaku mutilasi Uswatun Khasanah di Kediri sempat curhat kepada temannya, seorang anggota polisi bahwa dirinya dihantui rasa bersalah.
BANGKAPOS.COM, KEDIRI - Rohmad Tri Hartanto alias Antok (33) mengungkap dirinya ketakutan setelah membunuh dan memutilasi Uswatun Khasanah (29) di kamar hotel Kediri, Jawa Timur pada Minggu (19/1/2025) malam.
Warga Tulungagung Jawa Timur yang sudah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka ini sempat curhat kepada temannya, seorang anggota polisi.
"Sempat curhat sama sahabat yang di polisi," kata Antok saat diinterogasi penyidik, dikutip dari Live TikTok @hellboyjatanraspolda, Selasa (28/1/2025).
Antok mengaku mendapat nasihat agar segera menyelesaikan masalahnya.
"Setelah curhat itu, katanya ya udah cepet urusin, biar clear," kata Antok menirukan saran sahabatnya itu.
Namun rupanya Antok tidak mengaku kepada sahabatnya itu kalau Uswatun Khasanah dimutilasi oleh dirinya.
Dalam pemeriksaan polisi, Antok juga bahkan masih sempat makan dulu.
"Mohon izin ndan saya sambil makan," kata Antok.
Antok kemudian bercerita kalau saat penemuan mayat dalam koper, dirinya langsung pamitan dengan ibu, anak, dan istrinya.
"Itu saya pulang sebentar pamitan sama anak istri, ndan," kata dia.
"Anak istri kan di Pakel, sedangkan ibu di Sambi," lanjut dia.
Antok sempat menemui ibunya terlebih dahulu sebelum menemui anak dan istrinya.
"Saya ke Sambi dulu nemuin ibu, terus saya pulang ke rumah nemuin anak istri," ujarnya.
"Ibu kayanya merasakan (feeling)," katanya lagi.
Kepada penyidik, Antok juga mengaku sempat ingin kabur ke luar negeri.
Sebab Antok juga mengaku pernah bekerja di Taiwan selama 6 tahun.
"Sempet kepikiran (kabur ke Taiwan)," tandasnya.
Ayah dua anak ini pun mengaku selalu dihantui perasaan bersalah pada korban.
"Meskipun kita lari dari masalah pasti tetap merasa dihantui," kata Antok.
"Jadi lebih baik pasrah, apa yang kita perbuat harus dipertanggung jawabkan," tambahnya.
Menurut pengakuan Antok kepada penyidik, dirinya sempat bertemu dengan tim Cacing Api, Jatanras Polda Jatim.
"Sempat ketemu, lewat depan rumah, saya kan di rumah, Jumat malam," kata Antok santai.
Usai membunuh Uswatun Khasanah, kata Antok, dirinya sempat bepergian ke beberapa tempat.
"Saya sempat ke Blitar, berhenti di pom istirahat, terus saya ke Ponorogo, terus pulang sebentar. Pulang jam 19.00 WIB, pukul 21.00 WIB keluar (lagi)," kata Antok.
Terlihat santai saat pemeriksaan, Antok tak kuasa menahan tangis saat menceritakan soal anak-anaknya.
Hal itu diungkap oleh Kasubdit II Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur.
"Dia selalu menangis jika kami menyebutkan tentang anak-anaknya," kata Arbaridi.
Kronologi dan Motif Kasus Pembunuhan dan Mutilasi
Diberitakan sebelumnya, pelaku pembunuhan dan mutilasi sales promotion girl (SPG) kosmetik Uswatun Khasanah, warga Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur berhasil ditangkap.
Pelaku diketahui bernama Rochmat Tri Hartanto alias A atau Antok.
Antok membunuh lalu memutilasi Uswatun Khasanah di salah satu hotel di Kediri. Antok memutilasi korban dengan pisau selama 5 jam.
Sebelumnya, Uswatun Khasanah korban mutilasi yang mayatnya ditemukan tanpa kepala dan tanpa kaki sebagian di dalam koper merah di Ngawi.
Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Farman membenarkan penangkapan pelaku.
"Alhamdulillah, pelaku mutilasi berhasil kami tangkap tadi malam sekitar jam 24.00 WIB," kata Kombes Pol Farman, Minggu (26/1/2024).
Dalam kesempatan yang sama, Kombes M Farman mengungkapkan rasa cemburu dan sakit hati menjadi motif Rohmat Tri Hartanto nekat membunuh Uswatun Khasanah.
Pelaku mengaku cemburu saat tahu korban pernah mengajak teman pria masuk ke dalam kosan.
Padahal, pelaku kepada tetangga di sekitar kos, mengaku sebagai suami siri korban.
"Korban pernah ketahuan memasukkan laki-laki ke dalam kos korban. Sementara, tersangka di sekitar kos mengaku sebagai suami siri dari korban," jelas Farman.
Lebih lanjut, kata Farman, pelaku sakit hati adalah karena korban sering meminta uang.
Antok sengaja mengajak bertemu Uswatun dan meminta dijemput di Terminal Gayatri, Kabupaten Tulungagung, Minggu sore.
Pada Minggu (19/1/2025), saat keduanya berada di sebuah hotel di Kediri, pelaku telah menyiapkan uang Rp1 juta untuk korban.
"Korban sering minta uang ke pelaku. Tanggal 19 di hotel, tersangka sudah menyiapkan uang Rp1 juta untuk diberikan kepada korban karena sebelumnya sudah ada chat dengan korban," tutur Farman.
Tak hanya soal uang, pelaku juga sakit hati sebab korban tak terima pelaku memiliki seorang anak perempuan.
Bahkan, kata pelaku, korban mendoakan jelek terhadap anak pelaku.
Selain mendoakan jelek, korban disebutkan meminta pelaku untuk menyingkirkan anak perempuannya.
"Korban pernah berucap kepada tersangka, korban mendoakan nanti sudah besar (anak pelaku) akan menjadi PSK, tersangka sakit hati," urai Farman.
"Korban tidak terima pelaku punya anak kecil. Korban sempat meminta supaya pelaku menghilangkan anak keduanya," pungkas dia.
Sesaat setelah check-in, keduanya terlibat cekcok, lalu Antok mencekik Uswatun hingga tewas.
"Kemudian (setelah check-in) terjadi percekcokan dan korban dicekik oleh tersangka sehingga meninggal dunia," kata Farman.
Setelahnya, Minggu pukul 23.30 WIB, Antok menghubungi kerabatnya, MAM, agar dibantu mengambil koper dan sejumlah barang di rumahnya di kawasan Desa Gombal, Kecamatan Pakel, Kabupaten Tulungagung.
Koper itu digunakan Antok untuk membuang jasad korban.
Di perjalanan kembali ke hotel, Antok ditemani MAM, sempat membeli pisau buah di minimarket yang diduga digunakan untuk memutilasi Uswatun.
"Koper tersebut diambil di rumah, kemudian menyiapkan beberapa barang seperti plastik, lakban, termasuk pisau yang dibeli di salah satu tempat," ungkap Farman.
"Kepala diupayakan masuk, tapi tidak cukup, kemudian dimutilasi kaki kanan, ulangi kaki kiri sampai batas paha, dimasukkan ternyata masih tidak cukup. Baru terakhir betis dimutilasi," imbuhnya.
Sehari setelah pembunuhan, Senin (20/1/2025), Antok diantar MAM, membawa jasad Uswatun ke rumah neneknya yang kosong di Desa Banaran, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung.
Farman mengatakan jasad Uswatun sempat menginap semalam di rumah nenek Antok.
"Mayat ini sempat nginap, di rumah kosong (milik nenek Antok) di Tulungagung. Baru (Selasa) tanggal 21 (Januari) itu pembuangan tahap pertama," ungkap Farman.
Potongan tubuh Uswatun dibuang di tiga kabupaten. Potongan kepala ditemukan di Kabupaten Trenggalek, potongan kaki di Kabupaten Ponorogo, dan tubuhnya di Kabupaten Ngawi.
Sosok Pelaku Mutilasi Uswatun Khasanah
Sosok Rochmat Tri Hartanto alias Antok (32), pemutilasi Uswatun Khasanah (29) dibongkar oleh polisi.
Antok disebut merupakan ketua ranting perguruan silat di Tulungagung. Antok juga diketahui anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Farman mengungkapkan Antok sering mengadukan peristiwa ke polisi.
"Yang kita ketahui ini kan, tersangka sering bergerak seolah-olah sebagai LSM mengadukan beberapa peristiwa di Tulungagung dan Trenggalek," ujar Farman saat rilis di Polda Jatim, Senin (27/1/2025).
Menurut Farman, dengan berstatus sebagai anggota LSM ini lah yang membuat Antok kerap berkomunikasi dengan sejumlah polisi, khususnya di kawasan Mataraman.
"Sebagai LSM (pelaku) sering berkomunikasi dengan anggota polres dari Tulungagung, Trenggalek, dan sekitarnya," tutur Farman.
"Profesi pelaku sementara di KTP pelajar. Tapi informasi hasil profiling kami, pelaku merupakan ketua ranting salah satu perguruan silat di Tulungagung. Juga bertindak sebagai LSM," imbuhnya.
(SuryaMalang.com/Luhur Pambudi, Kompas.com/Izzatun Najibah)
Pria di Kediri Tawarkan Ginjal Sebagai Penebus Dosa Habisi Kakak Sekeluarga |
![]() |
---|
Vonis Mati Yusa Cahyo Utomo, Pembunuh Satu Keluarga di Kediri yang Ingin Tebus Dosa |
![]() |
---|
Kisah Eko Adukan Sound Horeg ke Kades, Rumahnya Malah Digeber Musik Lengkap Lampu Sorot |
![]() |
---|
Pelarian Pria Blitar Bunuh Perempuan Bertato Berakhir, Cemburu Pukul Korban dengan Tangan Kosong |
![]() |
---|
Terungkap Sudah 3 Korban Mutilasi di Batang Anai, Pelaku Teman Dekat, Awal Masalahnya Utang Piutang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.