Breaking News

PLN Sukses Hadirkan Listrik 47,32 GWh untuk Pertumbuhan Sektor Perikanan dan Kelautan

Setelah menggunakannya (ALMA), kami tidak perlu menyalakan mesin karena tinggal colok saja untuk penerangan kapal selama proses bongkar muat ikan...

PLN Sukses Hadirkan Listrik 47,32 GWh untuk Pertumbuhan Sektor Perikanan dan Kelautan - 20250201-ALMA-Petugas-PLN-kiri-ketika-sedang-berbincang-dengan-salah.jpg
Istimewa/ PLN
ALMA -- Petugas PLN (kiri) ketika sedang berbincang dengan salah seorang pemilik kapal ikan, Hutagalung (kanan) yang sedang menggunakan ALMA saat kapalnya bersandar di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kecamatan Sarudik, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
PLN Sukses Hadirkan Listrik 47,32 GWh untuk Pertumbuhan Sektor Perikanan dan Kelautan - 20250201-ALMA-Petugas-PLN-mengecek-kondisi-Anjungan-Listrik-Mandiri-ALMA-yang.jpg
Istimewa/ PLN
ALMA -- Petugas PLN mengecek kondisi Anjungan Listrik Mandiri (ALMA) yang digunakan oleh kapal yang sedang bersandar di Pelabuhan Bastiong Ternate.

BANGKAPOS.COM, JAKARTA -- PT PLN (Persero) berhasil memberikan dampak positif melalui program Electrifying Marine, yang telah menyuplai listrik sebesar 2.505 gigawatt hour (GWh) kepada 49.174 pelanggan di sektor perikanan dan kelautan hingga akhir tahun 2024.

Program ini terus berkembang dengan penambahan 4.935 pelanggan baru pada 2024, yang mencatatkan pemakaian listrik sebesar 47,32 GWh.

Program Electrifying Marine merupakan layanan PLN untuk mendukung dan memenuhi kebutuhan listrik pelanggan pada sektor kelautan dan perikanan. Cakupan layanan ini meliputi kebutuhan listrik kapal saat sandar di Pelabuhan, mini coldstorage, serta kebutuhan tenaga listrik lainnya pada lokasi dermaga, pelabuhan, lokasi Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) dan Tempat Pelanggan Ikan (TPI) di seluruh Indonesia.

Dampak positif dari program ini terbukti mampu meningkatkan efisiensi pada sektor perikanan. Hal ini dirasakan sejak Juli 2024 lalu oleh Hutagalung, salah seorang pemilik kapal nelayan di TPI Kecamatan Sarudik, Kabupaten Tapanuli Tengah. Dirinya menjelaskan bahwa sebelum adanya Anjungan Listrik Mandiri (ALMA) dari PLN, proses bongkar muat ikan membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam dengan menyalakan mesin kapal sehingga memerlukan penggunaan bahan bakar untuk penerangan. 

“Setelah menggunakannya (ALMA), kami tidak perlu menyalakan mesin karena tinggal colok saja untuk penerangan kapal selama proses bongkar muat ikan. Sehingga dapat menekan biaya operasional untuk membeli bahan bakar. Penggunaan ini terbukti dapat menurunkan biaya operasional hingga 70 persen,” ungkap Hutagalung.

ALMA -- Seorang Anak Buah Kapal (ABK) ketika menggunakan Anjungan Listrik Mandiri (ALMA) untuk keperluan kapal selama bersandar di Dermaga Water Front, Pelabuhan Tanjung Ru, Belitung. ALMA membuat para pelaku usaha perikanan dan perkapalan dapat melakukan penghematan biaya operasionalnya. Karena tidak tergantung lagi dengan bahan bakar minyak untuk mengoperasikan mesin kapal saat bersandar.
ALMA -- Seorang Anak Buah Kapal (ABK) ketika menggunakan Anjungan Listrik Mandiri (ALMA) untuk keperluan kapal selama bersandar di Dermaga Water Front, Pelabuhan Tanjung Ru, Belitung. ALMA membuat para pelaku usaha perikanan dan perkapalan dapat melakukan penghematan biaya operasionalnya. Karena tidak tergantung lagi dengan bahan bakar minyak untuk mengoperasikan mesin kapal saat bersandar. (Istimewa/ PLN)

Dukungan terhadap program ini juga diperoleh dari Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Barat, Lalu M. Faozal yang menyatakan bahwa Electrifying Marine berdampak positif bagi lingkungan dan perekonomian usaha masyarakat di wilayahnya.

"Kami pastinya akan mendorong kemudahan pelayanan kepada masyarakat. Apalagi terbukti bahwa penggunaannya tersebut menimbulkan dampak yang positif, baik dari sisi lingkungan maupun dari biaya operasional. Pemerintah akan mendorong lebih baik lagi dan sekarang menjadi tugas bersama kita untuk memfasilitasi,” ujarnya pada Maret tahun lalu.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menegaskan komitmen PLN untuk memberikan pelayanan listrik terbaik bagi seluruh pelanggan di tanah air. Termasuk sektor kelautan dan perikanan yang bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. 

"Lewat program Electrifying Marine ini, kami berupaya mendorong produktivitas melalui penghematan para pelaku usaha di bidang perikanan dan mengoptimalkan aktivitas pelabuhan. Program ini juga mendorong para pelaku usaha untuk mengubah bisnis menjadi lebih ramah lingkungan," kata Darmawan.

Lebih lanjut, Darmawan juga mengatakan bahwa program ini dilakukan untuk mendukung Creating Shared Value (CSV) bagi masyarakat. Sehingga diharapkan akan berdampak bagi peningkatan produktivitas dan efisiensi para pelaku usaha sektor perikanan dan kelautan.

Selain itu, dari program ini pelanggan juga semakin dimudahkan dengan ketersediaan listrik PLN yang stabil dan lebih murah dibanding menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM).

"Lewat Program electrifying marine ini, para pelaku usaha di sektor perikanan bisa beralih menggunakan listrik agar lebih murah dan produktif. Selain itu, listrik lebih rendah emisi dibanding BBM sehingga lebih ramah lingkungan," kata Darmawan.

PLN berkomitmen terus meningkatkan program Electrifying Marine melalui kolaborasi dengan seluruh stakeholder dari lembaga hingga pemerintah.  

"Semoga program ini bisa bermanfaat bagi masyarakat, sehingga akan berdampak juga bagi peningkatan kesejahteraan, menumbuhkan kemandirian ekonomi, dan membangun pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," ucap Darmawan. (*/E8)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved