Kisah Dedi Mulyadi Dulu Tak Lulus Tes Akmil Tahun 1990 karena Berat Badan Cuma 43 Kilogram

Kisah Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi dulu tak lulus tes Akmil Tahun 1990 karena berat badan cuma 43 Kilogram.

Penulis: Widodo | Editor: fitriadi
Tangkapan layar Instagram @dedimulyadi71
DEDI MULYADI - Kisah Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi dulu tak lulus tes Akmil Tahun 1990 karena berat badan cuma 43 Kilogram. 

BANGKAPOS.COM -- Inilah kisah Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi dulu tak lulus tes Akademi Militer atau Akmil.

Dedi Mulyadi mempunyai cita-cita menjadi seorang anggota TNI.

Pada tahun 1990 ia mendaftarkan diri dan mengikuti seleksi masuk akmil Tahun 1990 namun tak lolos karena berat badan cuma 43 Kilogram.

Hal itu ia ungkapkan dalam sebuah momen retret kepala daerah yang dibagikan di akun instagram @dedimulyadi71 dilansir Bangkapos.com, Minggu (23/2/2025).

Kala itu, Dedi Mulyadi dan romongan lainnya terlihat menaiki mobil bewarna hijau bertuliskan Akademi Militer.

"Nih, cita-cita saya dulu masuk ke sini (Akmil-red).

Tapi nggak lulus, kurang berat badan

Waktu itu berat badan saya 43 kilogram.

Sekarang saya lulus," sebutnya sembari tertawa.

Diketahui bahwa Dedi Mulyadi menjadi Gubernur Jawa Barat periode 2025-2030.

Dia dan kepala daerah terpilih lainnya melaksanakan retre di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah.

Retret akan berlangsung mulai 21 hingga 28 Februari 2025 atau tepat setelah pelantikan.

Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), retret artinya menarik diri sejenak dari rutinitas untuk mendekatkan diri dengan Tuhan.

Bisa juga berarti waktu khusus untuk refleksi, meditasi, atau pelatihan di tempat yang jauh dari rutinitas harian.

Profil Dedi Mulyadi

Melansir Tribunnewswiki.com, Dedi Mulyadi lahir di Subang, Jawa Barat, pada 11 April 1971.

Merupakan seorang politisi Indonesia yang berasal dari Partai Gerakan Indonesia Raya atau Gerindra.

Dedi Mulyadi bukanlah nama baru di kancah perpolitikan Indonesia.

Meski tergolong masih muda, Dedi Mulyadi pernah menduduki berbagai jabatan di pemerintahan.

Semasa kecil, Dedi Mulyadi mengenyam pendidikan dasar di tanah kelahiran yaitu SD Subakti.

Kemudian melanjutkan pendidikan ke SMP Kalijati dan SMA Negeri Purwadadi.

Setelah menyelesaikan pendidikan menengah, Dedi Mulyadi melanjutkan ke pendidikan tinggi.

Dedi memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Sekolah Tinggi Hukum Purnawarman Purwakarta, pada 1999. 

Semasa kuliah, Dedi Mulyadi sudah aktif mengikuti organisasi ekstra kampus.

Bahkan tercatat pernah menduduki jabatan sebagai Ketua HMI Cabang Purwakarta.

Tak hanya ekstra kampus, Dedi Mulyadi juga berorganisasi di Lembaga Kemahasiswaan dan pernah aktif di Senat Mahasiswa STH Purnawarman Purwakarta.

Beberapa organisasi lain yang diikuti Dedi Mulyadi adalah Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI), yang kemudian berlanjut sebagai Sekretaris Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia. 

Dedi Mulyadi memilih untuk terjun ke dunia politik dan terpilih menjadi Anggota DPRD Purwakarta Periode 1999-2004 yang bertugas di Komisi E.

Meski masa jabatannya hingga 2004, pada tahun 2003 Dedi Mulyadi terpilih sebagai Wakil Bupati Purwakarta periode 2003-2008.

Dedi mendampingi Lily Hambali Hasan sebagai Bupati Purwakarta.

Setelah masa jabatan habis, Dedi Mulyadi kembali maju dalam Pilkada.

Dedi mencalonkan diri sebagai Calon Bupati Purwakarta dan berpasangan dengan Dudung B Supardi sebagai Calon Wakil Bupati.

Pasangan ini menjadi Bupati dan Wakil Bupati Purwakarta pertama yang dipilih langsung oleh rakyat dan memimpin Purwakarta pada periode 2008-2013.

Dedi Mulyadi kembali terpilih menjadi Bupati Purwakarta untuk periode 2013-2018 berpasangan dengan Dadan Koswara.

Pada 2016, Dedi tepilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD Partai Golkar 2016-2020 menggantikan posisi Irianto MS Syafiuddin. 

Dedi Mulyadi turut berpartisipasi dalam kontestasi Pilkada Jawa Barat 2018 dengan maju sebagai Calon Wakil Gubernur Jawa Barat mendampingi Deddy Mizwar.

Pilkada Jawa Barat 2018 menjadi pertarungan yang sengit.

Pasalnya, ada empat pasangan calon yang turut berkontestasi.

Namun, pasangan Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi tidak berhasil terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat.

Pasangan Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi hanya memperolah 25,77 persen suara.

Pada Pilkada Jawa Barat 2018, pasangan Ridwan Kamil dan Uu berhasil terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat. 

Berikutnya, Dedi Mulyadi mengikuti pemilihan legislatif 2019 dan sukses melenggang ke Senayan.

Dedi Mulyadi meraih 206.621 suara dan mewakili Daerah pemilihan Jawa Barat VII dari fraksi Partai Golkar.

Terbaru ia resmi menjadi Gubernur Jawa Barat 2025-2030.

Pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan sebagai pemenang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2024.

(Bangkapos.com/Widodo)

Sumber: bangkapos.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved