Arti Wakafa Billahi Syahida, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Terjemahanannya

BANGKAPOS.COM - Kalimat Wakafa billahi syahida ana uhibbuka fillah merupakan perpaduan dua kalimat yaitu wakafa billahi syahida dan kalimat ana uhibbuka fillah.

Bagi umat Islam tentu sudah tidak asing dengan bacaan wakafa billahi syahida.

Biasanya bacaan ini diucapkan ketika kaum muslim merasa sedih, kecewa, dan ragu akan sesuatu.

Dalam menjumpai berbagai kejadian di kehidupan, umat Islam dianjurkan untuk selalu menghadapinya dengan memberikan ucapan yang baik agar senantiasa mengingat Allah SWT.

Dikutip dari laman Kementerian Agama (Kemenag) RI, berkata dan berucap baik merupakan perbuatan terpuji yang dapat mendatangkan kebaikan dan dapat meninggikan derajat baik di sisi Allah maupun di antara manusia.

Arti Bacaan Wakafa Billahi Syahida, Arab dan Latin

Dikutip dari laman Nahdlatul Ulama (NU), bacaan wakafa billahi syahida merupakan bagian atau potongan dari Surat Al Fath ayat 28. Berikut bacaan lengkapnya:

هُوَ الَّذِيْٓ اَرْسَلَ رَسُوْلَهٗ بِالْهُدٰى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهٗ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهٖۗ وَكَفٰى بِاللّٰهِ شَهِيْدًا ۝٢٨

Latin: huwalladzî arsala rasûlahû bil-hudâ wa dînil-ḫaqqi liyudh-hirahû 'alad-dîni kullih, wa kafâ billâhi syahîdâ

Artinya: "Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia mengunggulkan (agama tersebut) atas semua agama. Cukuplah Allah sebagai saksi."

Potongan ayat tersebut terletak pada kalimat terakhir sebagai berikut:

وَكَفٰى بِاللّٰهِ شَهِيْدًا

Latin: wakafa billahi syahida

Bacaan tersebut memiliki arti "Cukuplah Allah sebagai saksi".

Makna Ana Uhibbuka fillah

Ungkapan ana uhibbuka fillah (ditujukan kepada laki-laki) atau ana uhibbuki fillah (ditujukan untuk perempuan).

Mengungkapkan aku mencintaimu karena Allah diharapkan menjadi cinta yang mulia tanpa melihat kondisi fisik ataupun ekonomi seseorang.

Ana uhibbuka fillah sebagai bentuk ketulusan dan niat ikhlas dalam mencintai tanpa embel-embel atau modus "ada udang di balik batu".

Hanya saja  hukum dalam mengucapkan ana uhibbuka fillah boleh diucapkan selama tidak menimbulkan firasat atau prasangka yang buruk.

Beberapa ahli bahkan mengatakan kata ini haram diucapkan kecuali kepada mahramnya. Hal ini didasarkan pada Firman Allah berikut ini.

يٰنِسَاۤءَ النَّبِيِّ لَسْتُنَّ كَاَحَدٍ مِّنَ النِّسَاۤءِ اِنِ اتَّقَيْتُنَّ فَلَا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِيْ فِيْ قَلْبِهٖ مَرَضٌ وَّقُلْنَ قَوْلًا مَّعْرُوْفًاۚ

“Wahai istri-istri Nabi! Kamu tidak seperti perempuan-perempuan yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk (melemah lembutkan suara) dalam berbicara sehingga bangkit nafsu orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik.” (QS. Al Ahzab ayat 32).

Makna wa kafa billahi syahida ana uhibbuka fillah

Dalam ajaran agama Islam sendiri, dijelaskan bahwa dalam mencintai maupun membenci harus karena Allah SWT. Maksudnya adalah, jika sahabat muslim mencintai lawan jenis maka lakukanlah karena memang karena Allah semata. 

Memaknai wa kafa billahi syahida ana uhibbuka fillah sebagai kepasrahan seseorang bahwa apa yang dilakukannya adalah semata karena Allah, tulus dan ikhlas.

Kalimat ini dapat menjadi kalimat motivasi dalam berumah tangga. Ketika terjadi pertengkaran, kesalahpahaman, kalimat ini dapat menjadi pengingat kita untuk berpasrah diri kepada Allah sekaligus instropeksi diri, dan mudah-mudahan dapat membuat "cinta" kembali.

Jawaban dari "wakafa billahi syahida ana uhibbuka fillah" adalah "Ahabbakal Ladzii ahbabtanii lahu". 

Artinya, "Semoga Allah mencintaimu, karena engkau telah mencintaiku karena-Nya.

Itulah Arti Wakafa Billahi Syahida Ana Uhibbuka Fillah, Doa Allah Menjadi Saksi Aku Mencintai karena Allah.

(Bangkapos.com/Tribunnews.com/Tribun Sumsel)