Susi Pudjiastuti Titip Pesan ke Prabowo Via Letkol Teddy, Minta Tak Lagi Tugaskan Hasan Nasbi

Saking kesalnya dengan respons Hasan Nasbi, Susi Pudjiastuti langsung menitip pesan meminta agar Presiden Prabowo Subianto segera menindak Hasan Nasbi

Dok Susi Pudjiastuti/Instagram Hasan Nasbi
TITIP PESAN - Kolase Susi Pudjiastuti dan Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi. Susi Pudjiastuti langsung menitip pesan meminta agar Presiden Prabowo Subianto segera menindak Hasan Nasbi. 

BANGKAPOS.COM-- Eks Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti baru-baru ini menyoroti tanggapan Hasan Nasbi terkait teror kepala babi.

Kepala Komunikasi Kepresidenan itu sebelumnya jadi perbincangan usai dianggap sesumbar memberi respons yang ditujukan pada Jurnalis Media Tempo Fransisca Christy Rosana.

Betapa tidak, ia menyebut kepala babi tersebut sebaiknya dimasak saja.

Tak pelak Jawaban Hasan Nasbi bikin Susi Pudjiastuti gerah.

Saking kesalnya, Bu Susi langsung menitip pesan meminta agar Presiden Prabowo Subianto segera menindak Hasan Nasbi.

Susi Pudjiastuti menitip pesan ke Presien Prabowo itu lewat  komunikasi langsung (japri) dengan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

Bu Susi meminta Presiden Prabowo Subianto tak lagi menugaskan Hasan Nasbi sebagai perwakilan Pemerintah yang berbicara untuk publik.

"Ketidaktahuan !!!! dia harus berhenti mewakili pemerintah berbicara di depan umum," tulis bu Susi di X.

Bu Susi Pudjiastuti bahkan langsung mengirim pesan pada Letkol Teddy, Seskab.

"Done," tulisnya.

Dalih Hasan Nasbi

Seperti diberitakan, Jurnalis Tempo Fransisca mendapat teror berupa kiriman kepala babi tanpa telinga.Teror tersebut dikirim langsung pada Cica ke kantor Tempo.

Kiriman kepala babi tanpa telinga ini dinilai sebagai ancaman terhadap kebebasan pers.

Perlu diketahui bahwa Cica merupakan bagian dari tim Bocor Alus Politik yang menyajikan produk jurnalistik investigasi.

"Apa yang terjadi, pas dikirim itu apa yang terjadi ?" kata Hasan.

"Udah dimasak aja, kalau kepala babi, dimasak aja," tambahnya.

Hasan Nasbi menilai kiriman kepala babi itu tak membuat Cica terancam.

"Saya lihat dari media sosialnya Frasisca dia justru minta dikirim daging babi. Artinya dia gak terancam kan," kata Hasan Nasbi.

Hasan Nasbi berdalih pernyataan soal memasak kepala babi didapat setelah melihat akun media sosial Cica.

"Padahal kan saya mengutip dari X-nya Francisca, wartawati yang dikirimi kepala babi itu. Saya tuh sebenarnya jarang sepakat sama Tempo lho, ya tapi saya setuju dengan cara Francisca merespons itu," kata Hasan.

Dia menganggap teror kepala babi merupakan cara kuno.

Hasan justru sepakat dengan Cica menanggapi teror itu dengan memasaknya.

Hasan menegaskan tidak merendahkan pers dengan pernyataannya.

Menurutnya, langkah memasak kepala babi justru merendahkan si peneror.

"Dan kalau saya ya karena saya tahu dari X-nya dia makan daging babi ya saya bilang kalau dikirim gitu cara melecehkan peneror yang lebih paripurna lagi ya dimasak," ujar Hasan.

Sosok Hasan Nasbi

Hasan Nasbi kini menjabat sebagai Kepala Komunikasi Kepresidenanan sejak 19 Agustus 2024 lalu.

Awalnya, Hasan Nasbi merupakan juru bicara Tim Kampante Nasional Prabowo - Gibran pada Pilpres 2024.

Sebelum menduduki jabatan Kepala Komunikasi Kepresidenanan itu, sosok Hasan Nasbi dikenal sebagai konsultan politik Indonesia.

Pria kelahiran di Bukittinggi pada 11 Oktober 1979 ini merupakan pendiri Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Tan Malaka pada Juni 2002.

Ia juga menjadi salah satu redaktur Buletin Madilog: Media Pembelajaran Masyarakat yang hanya terbit 3 kali dan beredar di kampus Universitas Indonesia.

Rekam Jejak

Riwayat Pendidikan:

- SMA 2 Bukittinggi
Ilmu Politik
- Universitas Indonesia. Lulus tahun 2004. 

Riwayat Pekerjaan: 

-Kepala Kantor Komunikasi Presiden (2024-sekarang)

- Mendirikan lembaga survei Cyrus Network (2008)
- Peneliti Pusat Kajian Politik UI (2006-2008)

- Jurnalis Harian Kompas (2005-2006)

(Bangkapos.com/Tribun Medan/Tribun Tangerang)

Sumber: bangkapos.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved