Profil Tokoh

Profil dan Rekam Jejak Hasan Nasbi, Kepala Komunikasi Kepresidenan Mundur dari Kabinet Merah Putih

Hasan Nasbi diketahui sudah mengajukan surat pengunduran dirinya sejak 21 April 2025 dikirimkan ke Presiden RI Prabowo Subianto melalui Mensesneg

Penulis: Vigestha Repit Dwi Yarda | Editor: fitriadi
Instagram Hasan Nasbi
HASAN NASBI MUNDUR - Potret Hasan Nasbi. Hasan Nasbi diketahui sudah mengajukan surat pengunduran dirinya sejak 21 April 2025 dikirimkan ke Presiden RI Prabowo Subianto melalui Mensesneg 

BANGKAPOS.COM-- Inilah profil Hasan Nasbi, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) yang mundur dari jabatannya.

Terjawab sudah desas-desus soal mundurnya sosok Hasan Nasbi di Kabinet Merah Putih.

Rupanya, ia diketahui sudah mengajukan surat pengunduran diri sejak 21 April 2025.

Surat itu pun dikirimkan ke Presiden RI Prabowo Subianto melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

"Pada hari ini, 21 April 2025, sepertinya saat itu sudah tiba. Surat pengunduran diri saya tanda tangani dan saya kirimkan kepada presiden melalui dua orang sahabat baik saya, Menteri Sekretaris Negara dan Sekretaris Kabinet," ujar Hasan lewat Instagram @totalpolitikcom, dikutip dari Kompas.com, Selasa (29/4/2025).

Hasan mengungkapkan bahwa 21 April adalah hari terakhirnya beraktivitas sebagai Kepala PCO.

"Kesimpulan saya sudah sangat matang bahwa sudah saatnya menepi keluar lapangan dan duduk di kursi penonton, memberikan kesempatan kepada figur yang lebih baik untuk menggantikan posisi bermain di lapangan." Dia menjelaskan bahwa keputusan ini bukan dilakukan secara tiba-tiba.

Mantan wartawan itu mengaku sudah memikirkan hal ini secara matang.

"Jadi ini bukan keputusan yang tiba-tiba dan bukan keputusan yang emosional. Ini rasanya adalah jalan terbaik yang dipikirkan dalam suasana yang amat tenang, dan demi kebaikan komunikasi pemerintah yang akan datang," ucapnya.

Profil Hasan Nasbi

Hasan Nasbi merupakan sosok pengamat dan konsultan politik asal Bukittinggi, Sumatera Barat.

Pria kelahiran 11 Oktober 1979 itu menjabat sebagai Kepala Komunikasi Kepresidenanan sejak 19 Agustus 2024 lalu. 

Awalnya, Hasan Nasbi merupakan juru bicara Tim Kampante Nasional Prabowo - Gibran pada Pilpres 2024.

Sebelum menduduki jabatan Kepala Komunikasi Kepresidenanan itu, sosok Hasan Nasbi dikenal sebagai konsultan politik Indonesia.

Ia merupakan pendiri Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Tan Malaka pada Juni 2002.

Ia juga menjadi salah satu redaktur Buletin Madilog: Media Pembelajaran Masyarakat yang hanya terbit 3 kali dan beredar di kampus Universitas Indonesia.

Soal pendidikannya, Hasan Nasbi mengenyam pendidikan di SMA 2 Bukittinggi dan melanjutkan kuliah ke Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI).

Ia juga sempat menjadi wartawan pada 2005-2006. Pada 2006-2008, Hasan Nasbi bekerja sebagai peneliti di Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia. Hingga akhirnya, ia mendirikan lembaga survei Cyrus Network. 

Dalam perjalanannya sebagai konsultan politik, nama Hasan Nasbi melejit ketika menjadi konsultan politik Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta pada 2012. 

Hasan Nasbi sukses membantu mengantarkan Jokowi-Ahok menjadi gubernur dan wakil gubernur Jakarta. Pada 2017, nama Hasan Nasbi juga menjadi perbincangan karena ia menjadi inisiator berdirinya Teman Ahok, organisasi relawan Ahok pada Pilkada 2017 Jakarta yang maju secara independen.

Hasan Nasbi juga menyatakan dukungannya terhadap Jokowi dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2014 dan 2019. Hingga akhirnya pada Pilpres 2024, Hasan Nasbi menyatakan dukungannya kepada Prabowo-Gibran Rakabuming Raka.

Riwayat Pendidikan:

- SMA 2 Bukittinggi
Ilmu Politik
- Universitas Indonesia. Lulus tahun 2004. 

Riwayat Pekerjaan: 

-Kepala Kantor Komunikasi Presiden (2024-sekarang)

- Mendirikan lembaga survei Cyrus Network (2008)
- Peneliti Pusat Kajian Politik UI (2006-2008)

- Jurnalis Harian Kompas (2005-2006)

Diseret soal terpr kepala babi

Sebelumnya, Hasan Nasbi usai menanggapi kasus teror kepala babi di Kantor Tempo.

Ia disorot usai terkesan tak ambil pusing dengan adanya teror yang dialami oleh jurnalis Tempo.

Bahkan secara sesumbar, Hasan Nasbi menyebut kepala babi tersebut dimasak saja.

Sebagai Kepala Komunikasi Kepresidenan, tanggapan Hasan Nasbi itu justru semakin membuat warganet hingga masyarakat geram.

"Sudah dimasak saja, dimasak saja," kata Hasan Nasbi kepada awak media di Kompleks Istana Kepresidenanan, Jakarta Pusat, Jumat (21/3/2025). 

Saat itu, Hasan Nasbi juga menilai bahwa teroro kepala babi itu bukan ancaman. 

"Enggaklah, saya lihat ya, saya lihat dari media sosialnya Francisca yang wartawan Tempo, itu dia justru minta dikirimin daging babi. Artinya, dia enggak terancam kan."

"Buktinya dia bisa bercanda. Kirimin daging babi," jelas Hasan, dikutip dari TribunTangerang.com, Sabtu (22/3/2025).

Meski diduga dalam konteks becanda,  pernyataan dan ucapan Hasan Nasbi dianggap kurang tepat dan disayangkan.

Bahkan netizen geram karena pernyataan Kepala Komunikasi Kepresidenan tidak berempati.

Tak hanya netizen, sejumlah publik figur juga memberikan kritikan kepada Hasan Nasbi tersebut, seperti yang dikutip dari unggahan @volix.media.


Netizen juga memberikan kritikan pedas bahwa Hasan Nasbi yang menjabat Kepala Komunikasi Kepresidenan tak pantas memberikan tanggapan tersebut.

Soleh Solehun:
“Ada ormas minta THR, respons gak usah dipersoalkan, ada kantor majalah dikirimin kepala babi, responnya suruh dimasak aja. Pejabat kita antara gak pintar berkomunikasi, atau memang gak empati.”

Fedi Nuril:
“Kepala Komunikasi Presiden @NasbiHasan diminta tanggapan tentang wartawatii @tempdotco yang dikirimkan kepala babi, dijawab dengan “udah, dimasak aja”. Lagi2 pemerintah menunjukkan komunikask yang buruk dengan tidak bersimpati. Ingat, bang, milut anda adalah mulut presiden!”

Awan:

“Dari kacamata PR, Hasan Nasbi ini sebagai Kepala Komunikasi Presiden bukannya bikin pr move yng menetralisir keadaan malah bikin PR crisis terus menerus. Naro orang di posisi gini aja gak bener. Rusak bget ini duit pajak abis buat gaji orang gak kompeten (apalagi kalo dia senagaja),” tulis berbagai kritikan publik figur.

(Bangkapos.com/Vigestha/Kompas.com/Fika/Tribun Jabar)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved