Advetorial
Refleksi Hardiknas, Sultan Alif Ajak Semua Pihak jadi Agen Perubahan Pendidikan
Suhendra Sultan Al Alif mengatakan filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara menekankan peran pendidik sebagai fasilitator yang membimbing
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Hari Pendidikan Nasional jangan hanya dimaknai sebagai rutinitas peringatan perjuangan kebebasan pendidikan Ki Hajar Dewantara saja.
Mestinya, ada banyak relevansi Hardiknas yang bisa diimplementasikan di era digitalisasi ini. Di antaranya momentum evaluasi, inspirasi inovasi, penguatan karakter dan pemerataan akses pendidikan.
Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Bangka Tengah Suhendra Sultan Al Alif mengatakan filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara menekankan peran pendidik sebagai fasilitator yang membimbing dan menginspirasi peserta didik untuk mengembangkan potensi secara optimal masih sangat relevan diterapkan pada era modernisasi dan serba gadget ini.
Pemangku kepentingan pendidikan harus mengevaluasi dan menganalisa tantangan ke depan yang semakin kompleks.
Rumusan kebijakan dan strategi dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan harus tersistematis. Sehingga tujuan mencerdaskan generasi muda dalam konteks berbangsa dan bernegara bisa diwujudkan.
"Setiap warga negara berhak atas pendidikan dan negara menjamin itu. Di momentum ini, mestinya kita semakin kuat dalam berkolaborasi dan membangun sistem pendidikan yang pro masa depan," kata Sultan
Sultan optimis Komisi II yang membidangi pendidikan bisa berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah menerapkan sejumlah langkah konkrit untuk mengimplementasikan semangat Hari Pendidikan Nasional dalam konteks pendidikan modern.
Mulai dari konsistensi penerapan kurikulum merdeka yang memberikan fleksibilitas kepada guru dan peserta didik untuk mengembangkan potensi sesuai minat dan bakat masing-masing.
Kemudian penguatan pendidikan karakter dan tentunya kolaborasi multi sektoral untuk membangun ekosistem pendidikan yang sehat dan berkelanjutan.
"Jangan lupa soal optimasi teknologi. Zaman sekarang, semua sudah sangat terbuka karena ada di genggaman. Sehingga, sistem pendidikan yang dibuat pun harus menyesuaikan agar mudah dicerna dan tepat sasaran," jelas Sultan.
Sultan berharap masa depan pendidikan masyarakat Kabupaten Bangka Tengah terus meningkat. Tentu hal ini hanya bisa diwujudkan dengan kerjasama dan kerja nyata semua pihak dalam balutan semangat mencerdaskan generasi emas Negeri Selawang Segantang. Mari bersama-sama membangun iklim pendidikan yang memberi energi positif di masyarakat.
"Pendidikan tidak hanya tugas guru semata, melainkan semua pihak termasuk para orangtua murid, pemerintah, stakeholder lainnya dan masyarakat. Mari kita semua menjadi agen perubahan pendidikan di masa depan," ajak Sultan. (*/E5)
Orang Tua Ikut Bangga Marching Band Gita Seruni SMPN 2 Sungailiat Berprestasi di Ajang Internasional |
![]() |
---|
Donor Darah HUT ke 49 PT Timah di Kabupaten Bangka Disambut Antusias Masyarakat |
![]() |
---|
Potret Siti Maisyaroh Penerima Beasiswa KIP-K Kedokteran UBB Asal Juru Sebrang Belitung Meraih Mimpi |
![]() |
---|
PT Timah Hidupkan Kembali Budaya Masyarakat Mapur Lewat Kampung Adat Gebong Memarong |
![]() |
---|
PT Timah Menggelar Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pendampingan Kader Kesehatan di Sungai Selan |
![]() |
---|