Diancam Hercules, Dedi Mulyadi Akan Kirim Preman ke Barak Militer TNI: Preman Berbaju Ormas
Diancam Hercules, Dedi Mulyadi Akan Kirim Preman ke Barak Militer TNI: Preman Berbaju Ormas
Penulis: Evan Saputra CC | Editor: Evan Saputra
BANGKAPOS.COM - Diancam Hercules, Dedi Mulyadi Akan Kirim Preman ke Barak Militer TNI: Preman Berbaju Ormas.
Tak hanya untuk para pelajar yang bermasalah, kini Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyad akan mengirim orang dewasa ke barak militer TNI.
Para orang dewasa tersebut di antaranya termasuk para preman yang sering kali membuat masalah.
Hal ini memancing reaksi publik. Pasalnya, Dedi Mulyadi sempat diancam Hercules karena mengganggu ormas GRIB.
Perrseteruan Dedi Mulyadi dan Hercules bermula dari pernyataan Dedi Mulyadi ketika meninjau langsung lokasi penyerangan polisi di Kampung Baru, Harjamukti, Cimanggis, Depok pada Selasa (22/4/2025).
Dalam kunjungannya, Dedi Mulyadi menyayangkan aksi kekerasan tersebut.
Baca juga: Kalender 2025: Banyak Tanggal Merah dan Ada 2 Long Weekend di Bulan Juni, Catat Tanggalnya
Dirinya menegaskan pentingnya menjaga ketertiban serta menghormati aparat penegak hukum dalam menjalankan tugasnya.
Lalu, ditimpali Razman Nasution yang mengklaim mendapat perintah dari Hercules untuk mengultimatum Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi agar jangan mengusik ormas GRIB Jaya.
Hercules yang dijuluki 'preman tak bisa mati' diketahui merupakan pemimpin ormas GRIB Jaya.
Bahkan, Ketua GRIB Jaya Rosario Marcal alias Hercules memperingatkan gubernur Jawa Barat Dedy Mulyadi akan mengerahkan puluhan ribu anggota ormas ke Gedung Sate jika Dedi Mulyadi dianggap mengabaikan dukungan mereka.
Ketua Umum GRIB Jaya itu menilai, Dedi Mulyadi bak lupa diri dan tak seharusnya mencari masalah dengan ormas yang dulu turut memenangkan dirinya sebagai gubernur Jabar.
Dalam pernyataannya yang diunggah di kanal YouTube Unlocked pada Rabu (30/4/2025), Hercules menyinggung soal peran besar ormas dalam mendukung kemenangan Dedi Mulyadi pada Pemilihan Gubernur Jawa Barat.
Sehingga, sudah seharusnya Dedi Mulyadi menghargai jasa ormas dan tidak justru menciptakan konflik baru.
Ia mengingatkan, agar Dedi Mulyadi tidak mencari masalah dengan kelompok-kelompok masyarakat yang sebelumnya justru berada di barisan pendukungnya.
Hercules Ancam Dedi Mulyadi
Hercules memperingatkan gubernur Jawa Barat Dedy Mulyadi akan mengerahkan puluhan ribu anggota ormas ke Gedung Sate jika Dedi Mulyadi dianggap mengabaikan dukungan mereka.
Ketua Umum GRIB Jaya itu menilai, Dedi Mulyadi bak lupa diri dan tak seharusnya mencari masalah dengan ormas yang dulu turut memenangkan dirinya sebagai gubernur Jabar.
Dalam pernyataannya yang diunggah di kanal YouTube Unlocked pada Rabu (30/4/2025), Hercules menyinggung soal peran besar ormas dalam mendukung kemenangan Dedi Mulyadi pada Pemilihan Gubernur Jawa Barat.
Sehingga, sudah seharusnya Dedi Mulyadi menghargai jasa ormas dan tidak justru menciptakan konflik baru.
Ia mengingatkan, agar Dedi Mulyadi tidak mencari masalah dengan kelompok-kelompok masyarakat yang sebelumnya justru berada di barisan pendukungnya.
“KDM berlebihan. Jadi gubernur didukung oleh kami,” ucap Hercules.
Namun, jika Dedi Mulyadi seolah tak membutuhkan peran ormas, Hercules menyatakan siap menggerakkan puluhan ribu personel untuk mendatangi Gedung Sate—kantor pemerintahan Jawa Barat yang menjadi tempat kerja Dedi Mulyadi.
“Jika mencari masalah, kami akan datang. Puluhan ribu personel (ormas,-red) siap ke Gedung Sate,” ucapnya.
Ia menegaskan bahwa 50 ribu massa yang datang ke Gedung Sate tak bakal bisa dibubarkan.
"Ormas tuh banyak sekali kekuatannya, saya punya anak buah di Jawa Barat itu ada hampir 500 ribu, kalau saya suruh 50 ribu orang datang ke Gedung Sate, bagaimana Dedi Mulyadi?" ujar Hercules.
"Enggak bakal bisa dibubarin, enggak bisa. Datang 50 ribu orang, tidak merusak anarkis, polisi pun tidak bisa membubarkan mereka, tidak bisa dan itu dilindungi oleh undang-undang, wajib dan wajar untuk mereka datang dulu," katanya.
Ia menegur Dedi Mulyadi untuk tidak memusuhi ormas di Jawa Barat, termasuk GRIB Jaya.
"Sekarang sudah jadi gubernur, ormas itu dirangkul mengajak mereka. 'Hei, masyarakat Jabar, ormas-ormas Jabar mari mendukung program-program saya gubernur, dukung saya bersinergi sama TNI-Polri bagaimana menciptakan aman nyaman damai."
"Karena negara ini negara hukum, (oknum yang bersalah) kalian bertanggung jawab secara hukum yang berlaku di Indonesia, bukan panggil TNI, panggil Polri," pungkasnya.
Usai Bikin Program Kirim Siswa Nakal, Kini Preman Bakal Dikirim KDM ke Barak TNI
Diketahui, Dedi Mulyadi telah meluncurkan kebijakan melalui pembinaan anak-anak nakal dengan pendidikan bela negara.
Program yang sebelumnya difokuskan pada pembinaan anak-anak, kini diperluas untuk mencakup orang dewasa bermasalah.
KDM juga menyampaikan rasa hormat dan terima kasih Presiden Prabowo karena telah tegas dalam memberantas masalah premanisme.
“Saya ucapkan terima kasih dan rasa hormat yang tinggi buat Pak Presiden Republik Indonesia Bapak Prabowo Subianto yang dengan tegas memberantas premanisme dan preman yang seringkali berbaju ormas,” kata Dedi Mulyadi dilansir dari Instagram @dedimulyadi71, Senin (12/5/2025).
Dengan adanya dukungan dari Presiden Prabowo, kata Dedi tentunya akan membuat masyarakat lebih merasa aman dan juga nyaman.
Selain Presiden Prabowo, program ini juga didukung oleh Menko Polhukam, Mendagri, Panglima TNI, dan Kapolri.
"Tentunya sikap ini adalah sikap yang sangat luar biasa karena akan memberikan rasa aman, rasa nyaman bagi kita semua apalagi ada Pak Menko Polhukam, Pak Mendagri, Panglima TNI, Kapolri yang bisa secara bersama-sama untuk memulihkan kembali keamanan di lingkungan masyarakat,” terang Dedi Mulyadi.
Hal ini tak lepas dari aduan sejumlah pengusaha yang menjadi korban intimidasi dari premanisme.
Untuk mengatasi masalah ini, Dedi Mulyadi mengatakan perlu adanya upaya persuasif yang bisa memberikan keyakinan pada para pengusaha untuk berani berbicara.
"Apa yang terjadi dalam kehidupan kesehariannya (pengusaha), sehingga iklim produksi di Indonesia tidak terganggu, baik produksi UMKM maupun produksi pengusaha-pengusaha besar, dan ini akan menggerakkan ekonomi,” lanjut Gubernur Jawa Barat.
Dengan adanya satgas premanisme di provinsi Jawa Barat ini akan semakin menguatkan anti premanisme di berbagai tempat.
"Saya di bulan Juni Juli dan seterusnya akan melakukan pembinaan preman-preman yang biasa bikin onar, akan kami masukkan ke barak militer untuk mendapat pendidikan dan dikoneksikan dengan pembangunan," kata Dedi Mulyadi.
Menurut Dedi, kebijakan ini bertujuan menangani preman, pemabuk, dan pelaku gangguan terhadap pelaku UMKM dan investasi.
Rencananya, Dedi Mulyadi akan memasukkan preman-preman tersebut ke barak militer untuk dilakukan pembinaan.
"Premanisme ini juga terjadi karena tidak ada pekerjaan alias menganggur, tetapi ingin punya duit cuma duduk nongkrong, bergerombol di suatu tempat mendapatkan duit," kata Dedi
"Saya di bulan Juni Juli dan seterusnya akan melakukan pembinaan preman-preman yang biasa bikin onar, akan kami masukkan ke barak militer untuk mendapat pendidikan dan dikoneksikan dengan pembangunan,” kata Dedi Mulyadi.
Pemerintah akan memberikan solusi dengan mengarahkan keluarga tersebut untuk bekerja sebagai kuli infrastruktur pembangunan.
Mereka akan menerima upah dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
"Mereka akan bekerja di pembangunan-pembangunan yang hari ini digerakkan oleh pemprov Jabar, bangun jalan, bangun irigasi, bangun jembatan, bangun sekolah, dan banyak lagi,
Mereka adalah upaya untuk sadar bahwa meraih uang harus dilakukan dengan cara berkeringat, tidak boleh hanya hidup dengan mudah dari kesulitan orang lain," tandas Dedi Mulyadi.
Sebelumnya, Dedi Mulyadi menyebut tak hanya mengirimkan siswa bermasalah saja ke barak militer, ia juga ingin mengirimkan siswa-siswa SMA terbaik untuk jalani pelatihan militer di Barak TNI.
Selain para pelajar, Dedi juga mengatakan bahwa program pendidikan militer juga akan menyasar pegawai Pemprov Jabar yang malas dan sering bolos.
Dedi Mulyadi Kirim Anak Nakal ke Barak Militer
Menanggapi hal itu, Dedi Mulyadi mengeklaim metode pendidikan dengan membawa siswa nakal ke barak militer tidak melanggar hak-hak anak.
"Jadi model itu (siswa nakal dibawa ke barak militer) yang kami kembangkan, kami tadi konsultasikan bahwa tidak ada pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan terhadap hak-hak anak sendiri," kata Dedi di Kantor Kementerian Hak Asasi Manusia (HAM), Kuningan, Jakarta, Kamis (8/5/2025), dilansir dari Kompas.com.
Dedi menjelaskan, metodologi pendidikan di barak militer bertujuan untuk membantu pola hidup siswa menjadi teratur.
Adanya kebijakan militer terhadap anak kategori nakal ini menumbuhkan rasa disiplin.
Dia mengatakan, siswa akan menjalani pendidikan di barak militer selama 28 hari dengan beberapa aturan, seperti waktu tidur pada pukul 22.00 WIB, bangun pagi pada 04.00 WIB, dan beribadah ke masjid bagi yang beragama Islam.
Kemudian, para siswa mendapat bimbingan rohani dari tokoh agama yang menjadi bimbingan konseling.
"Setelah itu mereka sarapan pagi, setelah sarapan pagi mereka berolahraga, setelah mereka berolahraga, mereka langsung mengikuti ruang kelas pembelajaran sebagaimana yang didapatkan di sekolah," ujarnya.
Dedi mengatakan, Pemprov Jawa Barat mendatangkan guru dari berbagai tempat untuk memberikan pembelajaran seperti di sekolah.
"Dan kemudian maghrib mereka masuk masjid lagi, belajar ngaji lagi, kemudian sampai isya, dan kemudian nanti mereka makan malam dan kembali ke tempat mereka tidur untuk tidur malam," tuturnya.
Lebih lanjut, Dedi juga memastikan hingga saat ini tidak terjadi kekerasan fisik dari program pendidikan siswa nakal di barak militer.
"Ya kalau ada indikasi kekerasan, kami pasti melakukan langkah-langkah penanganan, dan sampai hari ini tidak ada (kekerasan)," ucap dia.
(Tribunnews/Tribunsumsel/kompas)
Sosok Asep Japar Bupati Sukabumi Bantah Kecolongan Kasus Raya, Dulu Disindir Dedi Mulyadi soal Jalan |
![]() |
---|
Dedi Mulyadi Memohon Isu Kenaikan Tarif PBB 1.000 Persen di Cirebon Tidak Ramai Lagi |
![]() |
---|
Viral Pendeta Nangis di Bahu Dedi Mulyadi, Sedih Gereja Nunggak Utang Rp6 M dan Terancam Disita Bank |
![]() |
---|
Viral Pendeta Nangis di Depan Dedi Mulyadi, Sedih Gereja Punya Utang Rp6 M dan Terancam Disita Bank |
![]() |
---|
Susi Pudjiastuti Murka dan Telusuri Dalang yang Beri Izin KJA Pangandaran, Sebut 3 Perusahaan Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.