Berita Pangkalpinang

Kunjungi SLB Pangkalpinang, dr. Adi Sucipto Soroti Minimnya Guru dan Fasilitas Sekolah

Masalah SDM guru yang dirasakan sangat kurang, jadi ideal satu guru untuk 5-6 siswa. Namun, untuk siswa autis itu satu guru satu anak. Kalau dilihat..

Istimewa/ DPRD Babel
FOTO BERSAMA -- Anggota DPRD Provinsi Bangka Belitung, dr. Adi Sucipto dan para guru foto bersama, saat berkunjung secara langsung ke SLB Negeri Pangkalpinang, yang beralamat di Kecamatan Girimaya, Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ( Babel ), belum lama ini. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA --

Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Pangkalpinang yang kini menampung 339 siswa berkebutuhan khusus, menghadapi persoalan serius terkait keterbatasan sumber daya manusia (SDM) dan sarana prasarana pendidikan.

Hal ini disampaikan langsung oleh Anggota DPRD Provinsi Bangka Belitung ( Babel ), dr. Adi Sucipto saat melakukan kunjungan ke sekolah yang berlokasi di Kecamatan Girimaya, Kota Pangkalpinang, Babel, Sabtu (17/5/2025).

"Masalah SDM guru yang dirasakan sangat kurang, jadi ideal satu guru untuk 5-6 siswa. Namun, untuk siswa autis itu satu guru satu anak. Kalau dilihat dari murid diatas 300 siswa tapi gurunya hanya 35, maka idealnya perlu penambahan 30 guru lagi," ujar dr. Adi Sucipto, Sabtu (17/5/2025).

Terkait hal tersebut, Adi Sucipto mengatakan, Pemerintah Provinsi Bangka Belitung harus ambil andil, mengingat anak-anak berkebutuhan khusus juga memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan.

"Tenaga guru untuk SLB itu banyak, tetapi karena terbentur regulasi untuk tenaga honorer sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan. Jadi tidak bisa mengangkat, karena belum ada pembukaan lowongan kerja baru untuk guru. Ini menjadi pr Pemerintah, karena yang dikhawatirkan banyak yang pensiun, artinya harus dipikirin jangan sampai tidak ada tenaga pengajar yang membuat tidak bisa menerima siswa baru," jelasnya.

"Ada juga putra daerah yang sudah dapat tugas belajar beasiswa ke luar Provinsi sebagai tenaga pendidik, ini jadi pr karena setelah mereka kembali belum tentu bisa mengajar disini dan dikhawatirkan mereka justru ngajar di Provinsi lain," tambahnya.

Adi Sucipto yang duduk di Komisi 4 yang membidangi pendidikan dan kesehatan, juga berharap adanya peningkatan kualitas melalui fasilitas yang lengkap bagi SLB.

"Fisioterapi itu sekarang adanya di dinas Pendidikan, idealnya berada di satu tempat. Idealnya setelah belajar bisa langsung fisioterapi, sehingga tidak menghabiskan waktu," tuturnya.

Lebih lanjut saat berkelilingAdi Sucipto terfokus terhadap kondisi tidak adanya pagar khususnya dibagian belakang sekolah.

"Sudah pernah dianggarkan pagar tapi sejak 2023 belum terealisasi, harusnya mudah-mudahan 2025 bisa terealisasi. Pagar belakang itu tidak ada, sehingga dikhawatirkan anak-anak lari atau sulit dikontrol," tuturnya.

Diketahui untuk SLB Negeri Pangkalpinang memiliki beberapa keterampilan, diantaranya tata boga, otomotif, membatik, kecantikan dan Information and Communication Technology (ICT).

Untuk sekolah tersebut pun memberikan kesempatan belajar bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di seluruh tingkat usia, mulai dari tingkat dasar (TKLB) hingga tingkat menengah atas (SMALB) melalui pengembangan pendidikan terpadu dan pengadaan tenaga khusus pengelola PLB.

"Tenaga atau lapangan kerja, diharapkan lulusannya itu bisa bekerja sesuai dengan kemampuan dan keadaan atau mereka juga bisa masuk ke BLK. Kita juga harap
ada acara kompetisi SLB sendidi, atau dilibatkan dalam berbagai kompetisi," bebernya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SLB Negeri Pangkalpinang, Sahara mengakui pihaknya kekurangan tenaga pendidik dan sarana prasarana yang kurang memadai.

"Kita kekurangan guru mulai guru kelas, mapel, keterampilan dan guru untuk seni dan budaya. Untuk tenaga fisioterapi terbatas dan biayanya tidak murah, mengingat kondisi ekonomi siswa rata-rata kurang mampu. Lalu harapannya di 2025 diusahakan dapat dibangunkan pagar, untuk keamanan dan kenyamanan   lingkungan sekolah," ungkap Sahara. (Bangkapos.com/Rizky Irianda Pahlevy)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved