Anak Buah Hercules Sebut Ahmad Sahroni Seperti Preman, Murka saat Disuruh Bubar: Grib Jaya Itu Resmi

"Bukan Anda bicara koar-koar seperti preman jalanan, atau jangan-jangan Anda juga preman," kata Zulfikar sambil menunjuk-nunjuk ke arah kamera.

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: M Zulkodri
Kolase Sripoku.com || GRIB Jaya Jakarta
AHMAD SAHRONI DISEBUT PREMAN -- (kiri) Ahmad Sahroni / (tengah) Hercules / (kiri) Zulfikar || Anak buah Hercules, Zulfikar, tak terima organisasinya, GRIB Jaya, disuruh bubar, murka hingga tunjuk-tunjuk Ahmad Sahroni 

BANGKAPOS.COM -- Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni disebut seperti preman oleh anak buah Hercules, Zulfikar.

Zulfikar yang menjabat sebagai Sekjen Dewan Pimpinan Pusat (DPP) GRIB Jaya itu murka saat organisasinya disuruh bubar.

Menurut Zulfikar, Grib Jaya merupakan organisasi resmi di Indonseia.

Oleh karenanya, ia murka saat organisasi tersebut disuruh bubar oleh Ahmad Sahroni hingga menyebut Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu seperti preman.

Zulfikar mengaku kecewa dengan Sahroni yang merupakan anggota dewan, namun tidak berpihak pada rakyat.

"Saya berharap tadinya orang sekelas Anda dengan jabatan Anda baik di partai maupun di rumah rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Anda mampu bersikap bijaksana sebagaimana mestinya wakil rakyat," kata Zulfikar dikutip dari Youtube GRIB Jaya Jakarta, Selasa (20/5/2025).

Menurut Zulfikar, akhir-akhir ini ia melihat Ahmad Sahroni yang juga dikenal sebagai Sultan Priok itu tidak menampilkan layaknya sebagai seorang wakil rakyat.

"Anda terlihat tendensius, Anda terlihat seperti ada di bahagian kelompok tertentu menyuarakan sesuatu dan menunjuk-nunjuk. Terang-terangan saya sampaikan organisasi kami, kami menyayangkan hal itu, Bung," jelasnya.

Zulfikar juga mengatakan bahwa ia dan para anggota GRIB Jaya adalah rakyat Republik Indonesia, Bung.

"Organisasi GRIB Jaya itu organisasi yang resmi terdaftar di negara Republik Indonesia yang mana seluruh kepengurusannya dan anggotanya adalah rakyat Bung. Rakyat Anda, Bung," kata dia lagi.

Ia pun berharap Ahmad Sahroni seharusnya bisa bersikap adil dan bijaksana kepada rakyatnya.

"Ayomi kami, didik kami, bina kami jika Anda menganggap kami itu salah atau tidak baik," ujarnya.

Zulfikar pun balik menuding Ahmad Sahroni sebagai preman, seperti apa yang dituduhkannya.

"Bukan Anda bicara koar-koar seperti preman jalanan, atau jangan-jangan Anda juga preman," kata Zulfikar sambil menunjuk-nunjuk ke arah kamera.

"Preman yang berkedok anggota DPR. Seperti Anda mengatakan kami preman yang berkodok ormas," tambahnya.

Zulfikar pun menantang Ahmad Sahroni untuk debat di acara televisi secara langsung, bersama dengan Saor Siagian.

"Bung, saya tunggu Anda bersama saudara Saor Siagian. Yuk kita diskusi bareng face to face live ya. Jangan berbicara live yang hanya di situ semua Anda-Anda semua gitu," kata Zulfikar.

Zulfikar menegaskan, tantangannya itu bukan semata karena dirinya merasa sombong sebagai Sekjen GRIB Jaya.

"Ini ungkapan hati kami dari lubuk hati kami yang paling dalam, bukan karena kesombongan kami dan kami bukan preman," kata dia.

Zulfikar bahkan kembali mengatakan kalau Sahroni dan Saor Siagian lah yang terlihat seperti preman.

"Lucunya kami justru melihat sepertinya Anda berdua yang preman. Bung Saor itu preman yang berbaju advokat, Bung Saroni itu preman yang berbaju berlindung di balik gedung DPR," katanya lagi.

"Ya, ayo kita buktikan, kita kupas. Kami yang preman atau Anda berdua yang preman, di televisi mana kami siap," katanya lagi.

Ahmad Sahroni Siap Lawan Hercules

Ahmad Sahroni sampai melotot menyatakan berani melawan Ketua Umum DPP GRIB Jaya, Hercules.

Ahmad Sahroni menyatakan, bila ia menjadi Gubernur Jabar Dedi Mulyadi akan melawan Hercules.

Pasalnya ia kesal karena saat ini negara Indonesia masih sibuk mengurusi preman.

Sahroni menegaskan mestinya kini Indonesia membicarakan tentang berapa banyak investasi yang masuk.

Tindak premanisme kini memang tengah menjadi perbincangan.

Hercules yang awalnya menyenggol Sutiyoso kini justru merembet ke Dedi Mulyadi, Gatot Nurmantyo, Jajat Sudrajat sampai terakhir Saor Siagian.

Mereka saling membalas tantangan di media sosial.

Ahmad Sahroni mengatakan polemik Hercules bukan hanya tentang ketegasan dalam penegakan hukum.

"Kalau penegakan hukum kan melihat dari aspek bagaimana terjadinya satu masalah," kata Sahroni Sultan Tanjung Priok di TvOne.

Wakil Ketua Komisi III DPR RI ini menegaskan mestinya negara berani dan tegas dalam memberantas premanisme.

"Bang Saor bilang bahwa sekarang dalam posisi kita lemah, bukan hanya penegakan hukum, negara kita lagi posisi ngomongin kelemahan premanisme yang harus diberantas," katanya.

"Harusnya kita lagi bicara investasi yang negara butuhkan. Ngomongi puluhan miliar dollar kan keren, Lah ini ngomongin preman. sayang gitu akhirnya," tambah Ahmad Sahroni.

 Menurutnya preman harus segera ditindak karena sudah sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto.

"Kalau ngurusin preman doang kalau mau ditindak, tindak aja. Gak usah bikin satgas ini, satgas itu, gak penting itu. Sekarang gimana perintah presiden sudah jelas berantas itu preman," katanya.

Sampai-sampai Sultan Tanjung Priok ini melotot menyatakan berani melawan Hercules.

"Sekarang ormas yang mau melakukan tindak pidana atau mau melawan kepala daerah, misalnya kayak Bang Saor bilang, Bang Saor kalau saya jadi Dedi Mulyadi saya lawan itu," katanya.

"Lah mau ngapain ? cuman ngomong-ngomong doang. Saya lawan udah Hercules kita berdua," tambah Sahroni.

Ia merasa kesal melihat Hercules yang berani meledek Sutiyoso dengan sebutan bau tanah.

Hercules juga berani melawan Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.

"Kita pengen pemerintah ini serius menangani urusan beginian. Kalau sudah di ruang publik koar-koar, Purnawirawan diledek-ledekin begitu, lah kalau purnawirawan dia punya loyalis tentara itu yang serdadu-serdadu marah gimana ? Sayang gitu," katanya.

Menurutnya organisasi masyarakat tidak dilarang, namun jangan pernah merasa dibekingi Presiden.

"Ada ormas gak apa-apa tapi jangan merasa dibekingin presiden. Biasa aja lah namanya juga proses kehidupan. Adanya ormas tidak dilarang tapi kalau mengatasnamakan selalu dekat dengan presiden, belum tau nih presidennya beneran apa kaga nih deket sama yang bersangkutan," katanya.

Ahmad Sahroni menegaskan pada seluruh ormas untuk tidak mengatasnamakan penguasa.

"Ormas gak dilarang untuk dibuat di Republik Indonesia, itu hak warga negara. Tapi tolong hargain semua pihak semua orang dan jangan melakukan tindakan yang selalu menganggap dia dibekingin oleh presiden Republik Indonesia, jangan."

"Saya mohon. Semua ormas yang ada di Republlik ini jangan merasa dibekingin sama penguasa," kata Ahmad Sahroni.

Sementara Saor Siagian ia sudah mencoba melawan Hercules dengan mendorong Komisi III DPR RI mendesak penegak hukum melakukan tindakan.

Kini Hercules justru mengancam akan melaporkan Saor ke polisi.

"Alhamdulillah kalau ini proses hukum," kata Saor.

Hercules pun sudah menanggapi desakan Saor yang meminta untuk menangkapnya.

"Anggap aja itu orang lapar. Kurang kerjaan," kata Hercules.

Ia mengaku tak peduli atas aduan Saor Siagian ke DPR RI.

"Persoalan dia ke DPR dia menuntut Hercules harus ditangkap, harus diadili, emang gua pikirin," katanya.

Hercules pun mengancam bakal menyeret Saor ke ranah hukum.

"Istri dan anak saya merasa terganggu. Kalau saya sudah biasa, jangankan laporan, peluru aja meledak di kepala saya gak gentar," kata Hercules.

(Bangkapos.com/TribunnesBogor.com/Sripoku.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved