Diskon Tiket Pesawat, Kapal Laut dan Kereta Api Hingga 50 Persen, Berlaku Juni dan Juli 2025
Diskon tarif tiket kereta api, pesawat dan kapal laut tersebut bervariasi mulai 6 sampai 50 persen.
BANGKAPOS.COM, JAKARTA - Pemerintah memberikan stimulus atau insentif berupa diskon tarif tiket kereta api, pesawat dan kapal laut selama dua bulan pada Juni dan Juli 2025.
Besaran diskon tarif tiket kereta api, pesawat dan kapal laut tersebut bervariasi mulai 6 sampai 50 persen. Paling besar adalah diskon tiket kapal laut.
Rinciannya diskon tiket pesawat sebesar 30 persen, tiket kereta api didiskon 6 persen dalam bentuk PPN DTP dan diskon tiket kapal laut sebesar 50 persen.
Diskon tarif tiket perjalanan darat, udara dan laut tersebut bertujuan untuk mendongkrat pertumbuhan ekonomi kuartal II tahun 2025.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan, penerapan diskon tarif tiket tiga transportasi ini akan diatur oleh Kementerian Perhubungan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kementerian Keuangan.
"Diskon Transportasi selama 2 bulan pada momen libur sekolah (sekitar awal Juni 2025 sampai pertengahan Juli 2025) antara lain diskon tiket kereta sebesar 30 persen. Diskon tiket pesawat berupa PPN DTP 6 persen. Diskon tiket angkutan laut sebesar 50 persen," kata Susi dalam keterangannya, Selasa (27/5/2025).
Selain itu, pemerintah juga memberikan diskon tarif tol sebesar 20 persen dan berlaku untuk 110 juta pengendara. Terkait skemanya, sama dengan diskon saat Libur Lebaran serta Natal dan Tahun Baru 2025.
"Skema program sama dengan pemberlakuan Diskon pada Nataru dan Lebaran. Penerapan Program oleh Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perhubungan," tutur Susi.
Adapun pemberian paket insentif ini dilakukan untuk membangun daya beli masyarakat sehingga bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi kuartal II tahun ini.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyebut, anggaran keseluruhan dari enam paket kebijakan ekonomi untuk kuartal II tahun 2025 bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Meski begitu, Suahasil belum bisa memastikan total keseluruhan anggaran yang dikeluarkan untuk enam paket kebijakan ekonomi meliputi diskon transportasi, diskon tarif tol, diskon tarif listrik, bantuan sosial dan bantuan pangan, bantuan subsidi upah (BSU), perpanjangan diskon iuran JKK.
"Ya nanti kita lihat, kemarin kan sudah diumumkan nanti kita perlu hitung ya, berapa-berapanya, lalu kemudian lewat jalur mana, nanti kita jalanin," ujar Suahasil usai menghadiri Rapat Paripurna DPR RI, Selasa (27/5/2025).
"Dari keseluruhan APBN lah," kata dia.
Tribunnews telah mengonfirmasi terkait skema diskon tarif tiket transportasi kepada Juru Bicara Kementerian Perhubungan Elba Damhuri. Namun, hingga berita ini dimuat belum ada respon.
6 Stimulus Ekonomi Pemerintahan Prabowo
Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto akan menggulirkan program stimulus ekonomi untuk mendorong daya beli masyarakat.
Program ini akan mulai digulirkan pada Juni 2025.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menambahkan semua regulasi ditargetkan selesai sebelum 5 Juni.
"Keputusan sudah diambil dalam rapat koordinasi terbatas. Sekarang tinggal disusun di tiap kementerian. Ada yang perlu Peraturan Pemerintah (PP), ada yang butuh Peraturan Menteri (Permen). Tapi semua harus tuntas sebelum 5 Juni," kata Susiwijono, Jumat (23/5/2025) dilansir Kompas.com.
Susiwijono menjelaskan, insentif ini ditujukan untuk mendorong daya beli masyarakat, terutama selama libur sekolah. Insentif juga bertepatan dengan pencairan gaji ke-13 bagi aparatur sipil negara (ASN).
Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 5 persen pada kuartal kedua 2025. Target ini dikejar setelah ekonomi Indonesia hanya tumbuh 4,87 persen pada kuartal pertama.
Konsumsi rumah tangga masih menjadi tulang punggung perekonomian, menyumbang sekitar 55 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Pemerintah berharap insentif ini bisa menjaga momentum pertumbuhan.
"Kita jaga angka psikologis 5 persen. Walaupun global tidak mudah—dari geopolitik sampai rantai pasok—kita harus perkuat pasar domestik," kata Susi.
Enam insentif fiskal ini diharapkan mampu merangsang belanja masyarakat dan menjaga daya beli selama masa transisi tengah tahun.
Enam Insentif Kerek Konsumsi Domestik
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai paket stimulus ekonomi kuartal II yang akan diluncurkan pemerintah pada 5 Juni 2025 merupakan kebijakan fiskal berbasis konsumsi yang tepat.
Josua menilai kucuran insentif pemerintah tersebut akan mampu memulihkan daya beli masyarakat di tengah tekanan ekonomi global dan melemahnya pertumbuhan ekonomi domestik.
Adapun insentif yang dikucurkan antara lain adalah diskon tarif transportasi, diskon listrik, penebalan bantuan sosial, subsidi upah, dan potongan iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK).
Josua memandang deretan insentif tersebut mampu meningkatkan disposable income masyarakat, terutama di segmen menengah bawah.
"Efektivitas stimulus ini diperkuat oleh momen libur sekolah dan pencairan gaji ke-13 ASN yang historis mampu mendongkrak konsumsi domestik," katanya kepada Tribunnews, dikutip Selasa (27/5/2025).
Josua juga mengungkap dukungan terhadap daya beli ini turut terlihat dari data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang terjaga tinggi di level 121,7 pada April 2025, naik dari bulan sebelumnya.
Komponen Indeks Penghasilan Saat Ini (IPSI), Pembelian Barang Tahan Lama (IPDG), dan Ketersediaan Lapangan Kerja (IKLK) juga meningkat. Ini dinilai sebagai indikasi masyarakat siap meningkatkan belanjanya.
Di sisi lain, data penjualan eceran masih relatif lesu pada Maret 2025, tetapi ekspektasi penjualan 3 dan 6 bulan ke depan mengalami perbaikan. Ia menyebut ini bisa membaik jika stimulus dikucurkan tepat waktu.
"Oleh karena itu, stimulus ini berpeluang besar mengangkat konsumsi rumah tangga, yang menyumbang 2,61 persen dari PDB pada Q1, dan mendongkrak pertumbuhan PDB kuartal II kembali ke kisaran 5 persen," ujar Josua.
Berikut daftar enam insentif yang akan digulirkan pada 5 Juni 2025, yakni:
1. Diskon transportasi yang mencakup diskon tiket kereta api, diskon tiket pesawat, serta diskon tarif angkutan laut selama masa libur sekolah.
2. Pemerintah akan memberikan potongan tarif tol dengan target sekitar 110 juta pengendara dan berlaku pada Juni-Juli 2025
3. Pemerintah akan memberikan diskon tarif listrik sebesar 50 persen selama bulan Juni dan Juli 2025 yang ditargetkan bagi 79,3 juta rumah tangga dengan daya listrik di bawah 1.300 VA.
4. Pemerintah juga menambah alokasi bantuan sosial berupa kartu sembako dan bantuan pangan dengan target 18,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) untuk bulan Juni-Juli 2025.
5. Bantuan Subsidi Upah (BSU) bagi pekerja dengan gaji di bawah Rp3,5 juta atau UMP, serta guru honorer.
6. Pemerintah memperpanjang program diskon iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) bagi pekerja di sektor padat karya.
(Bangkapos.com/Tribunnews.com/Nitis Hawaroh, Endrapta Ibrahim Pramudhiaz)
Lowongan Kerja PT KAI, Minimal Lulusan SLTA, Cek Syarat dan Kriterianya |
![]() |
---|
Profil Bobby Rasyidin Dirut KAI yang Baru Pengganti Didiek Hartantyo |
![]() |
---|
SOSOK Dirut KAI Didiek Hartantyo, Bungkukkan Badan Minta Maaf Buntut Batalnya 80 Perjalanan Kereta |
![]() |
---|
Kronologi KA Argo Bromo Anggrek Anjlok di Subang, Sejumlah Rel Terlepas, 17 Perjalanan Kereta Lumpuh |
![]() |
---|
Kisah Widya saat Dilempar Batu Menaiki KA Sancaka Yogyakarta-Surabaya, Kaget Tiba-tiba Bunyi Prak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.