Kronologi Ustadz Yahya Waloni Meninggal Saat Khutbah Jumat: Masih Sempat Berdiri di Khutbah Kedua

Kronologi dan Penyebab Ustadz Yahya Meninggal Saat Khutbah Jumat: Masih Sempat Berdiri di Khutbah Kedua

Penulis: Evan Saputra CC | Editor: Evan Saputra
Kolase Tribun Manado
Kronologi Ustadz Yahya Waloni Meninggal Saat Khutbah Jumat: Masih Sempat Berdiri di Khutbah Kedua 

Yahya Waloni lahir dengan nama Yahya Yopie Waloni.

Dia dilahirkan di kota Manado 30 November 1970.

Keluarganya berdarah Minahasa yang taat pada agama Kristen.

Ustad Yahya Waloni diketahui pernah terdaftar sebagai pemuka agama pada Badan Pengelola Am Sinode GKI di Tanah Papua, Wilayah VI Sorong-Kaimana.

Ustaz Yahya Waloni mendapat julukan sebagai Ustad Pansos (Panjat Sosial) dari aktivis medsos Denny Siregar.

Dia diketahui pernah menjabat sebagai Ketua atau Rektor Sekolah Tinggi Theologia (STT) Calvinis Ebenhaezer di Sorong tahun 1997-2004.

Dia pernah menetap di Sorong sejak tahun 1997 - 2004 karena pindah ke Balikpapan.

Di sana, dia menjadi dosen di Universitas Balikpapan (Uniba) sampai tahun 2006.

Pada 2006, Ustad Yahya Waloni pindah ke Kota Cengkeh, Tolitoli.

Di Tolitoli, dia mendapatkan bimbingan ikrar syahadat dari Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Yahya Waloni pernah ditangkap kasus ujaran kebencian yang didasarkan Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA).

Ia ditangkap di rumahnya di Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (26/8/2021).

Ceramah Ustaz Yahya dipersoalkan usai menyebut injil sebagai fiktif alias palsu.

Hal ini dianggap sebagai tindakan ujaran kebencian berdasarkan SARA.

Ustaz Yahya Waloni dianggap melanggar Undang-undang nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-undang nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Selain itu, dia diduga melanggar Pasal 45A jo Pasal 28 ayat (1) dan atau Pasal 156a KUHP

UAS Kenang Ustadz Yahya Waloni Saat Dirinya Dibully: Beliau Lantang Membela Saya

Kabar duka menyelimuti dunia dakwah di Indonesia. Ustadz Yahya Waloni meninggal secara mendadak saat mengisi khutbah Jumat di Makassar.

Kabar meninggalnya Ustad Yahya Waloni membuat para ustadz kaget tanpa terkecuali ustadz Abdul Somad terhadap

UAS sapaan akrab Ustadz Abdul Somad banyak menyimpan kenangan terhadap Ustadz Yahya Waloni.

Rupanya Ustad Yahya Waloni pernah berjasa bagi UAS. 

Saat UAS dibully, dilaporkan hingga dipersekusi, Ustad Yahya rela menjadi garda terdepan membelanya. 

Hal itu diceritakan UAS melalui unggahan Instagram pribadinya, Jumat (6/6/2025). 

"Beliau sudah hidup mapan. Jadi rektor. Gaji besar. Duit banyak. Dapat hidayah. Masuk Islam. Keliling berdakwah. Nyetir sendiri. Sampai di Jambi, mobilnya rusak. Dibawa ke bengkel. Mesin hancur karena tidak pernah diservice. Mau diganti tim Uas Jambi mobil baru," 

"Ternyata mobil yang rusak itu belum lunas. Ditawarkan Tim tinggal di apartemen. Beliau tidak maum Ternyata rumahnya masih ngontrak. Beliau melihat dunia ini setengah sayap nyamuk,"

"Saat saya dibully, dipersekusi, dilaporkan dst. Beliau lantang membela saya," tulis UAS dikutip TribunBengkulu.com.

Tak hanya itu, UAS juga menyebutkan bahwa Ustad Yahya Waloni sangat dimuliakan oleh Allah SWT. 

Hal itu lantaran dirinya hanyalah takut kepada Allah SWT. 

"Beliau hanya takut pada Allah. Hari ini Allah buktikan batinnya. Beliau wafat hari Jumat. Khotib Jumat. Hari mulia 10 Zulhijjah. Bulan mulia," 

"Allah beri beliau kemuliaan. Selamat jalan Ustadz Yahya Waloni," pungkasnya.

(Tribunnews/kompas/Tribunbengkulu)

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved