Berita Viral

Nasib Dumadi Guru Viral Tendang Siswa SMPN 1 Karangawen, Orang Tua Korban Ajukan 2 Syarat

Meski berakhir damai, namun orang tua murid itu mengajukan dua syarat bagi Dumadi.

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: fitriadi
Kolase Instagram @tkpdemak || Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Demak
GURU TENDANG SISWA -- (kiri) Tangkapan layar video guru menendang kepala siswa saat ujian di SMP Negeri 1 Karangawen, Demak / (kanan) Oknum guru berinisial WD yang menendang muridnya di kelas menyatakan permintaan maaf kepada pihak keluarga murid, Rabu (12/6/2025). Kasus penganiayaan yang viral itu berakhir damai 

BANGKAPOS.COM -- Kasus guru menendang siswa di Demak, Jawa tengah, berakhir damai.

Nasib baik bagi Dumadi alias WD, sebab orang tua murid, korban yang ia tendang membuka peluang untuk menyelesaikan masalah secara kekeluargaan.

Kesepakatan itu tercapai setelah kedua belah pihak melakukan mediasi yang difasilitasi oleh Polres Demak dan pihak sekolah.

Meski berakhir damai, namun orang tua murid itu mengajukan dua syarat bagi Dumadi.

“Saya maafkan, tapi dengan dua syarat. Pertama, jangan sampai kejadian ini terulang kembali.

"Kedua, saya minta anak saya bisa tenang belajar di sekolah,” ujar Widarto, ayah korban saat proses mediasi.

Sebelumnya, Oknum guru SMP Negeri 1 Karangawen, Demak, Dumadi dilaporkan oleh korban, GAM (13), siswa kelas VII, ke polisi.

GAM didampingi orang tuanya mendatangi kantor polisi pada Selasa (10/6/2025) malam.

Sosok Dumadi adalah guru yang mengajar di SMP Negeri 1 Karangawen, Demak.

Dikutip dari smpn1karangawen.sch.id, Dumadi mengampu mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Video aksi pak guru naik meja dan tendang siswa menjadi bahan perbincangan setelah diunggah sejumlah akun di platform X, seperti @dhemit_is_back pada Rabu (12/6/2025).

Awal rekaman sudah memperlihatkan Dumadi tampak naik ke meja seorang siswa.

Ia kemudian menendang siswanya dua kali di area kepala.

Hingga Kamis (12/6/2025), video tersebut sudah ditonton lebih dari 123 ribu kali.

Ratusan pengguna X ikut meramaikan dengan berbagai komentarnya.

Termasuk menyayangkan tindakan dari Dumadi.

Penjelasan Pihak Sekolah

Kepala SMPN 1 Karangawen, Pri Antono mengatakan, pihak sekolah segera menindaklanjuti kasus ini setelah video kekerasan tersebut viral di media sosial.

Video tersebut memperlihatkan WD berdiri di atas meja dan menendang kepala siswa AM saat sedang berlangsung ujian di kelas 7C.

“Ketika saya menerima video itu, saya pastikan terlebih dahulu keasliannya."

"Saya panggil Pak WD dan siswa AM, dan mereka mengakui kejadian tersebut,” kata Antono, Kamis (12/6/2025).

Antono menyebut, setelah video itu tersebar luas, pihak sekolah langsung berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Demak dan Polres Demak.

Proses mediasi lalu dilakukan bersama komite sekolah dan keluarga korban.

“Setelah melalui pemeriksaan dari Polres Demak dan Polsek Karangawen, akhirnya kesepakatan damai dicapai." 

"Pihak keluarga meminta agar biaya pengobatan dan proses pencabutan laporan ditanggung oleh pelaku,” jelasnya.

Sebagai informasi, peristiwa itu terjadi pada Selasa (10/6/2025) pukul 07.30 WIB dan diduga dipicu oleh suara siulan saat ujian berlangsung yang membuat WD tersulut emosi.

Kejadian bermula saat GAM menjalani ujian sekolah.

Sedangkan pak guru Dumadi bertugas sebagai pengawasnya. 

Ketika itu, pelaku mendengar suara siulan, lalu ia menuju kearah korban untuk menanyakan sumber siulan tersebut

Korban pun menjawab kalau suara siulan tersebut berasal dari luar kelas dan korban kemudian naik meja untuk memastikan sumber suara tersebut lewat jendela, namun korban tidak melihat orang di luar kelas.

Akibat tendangan tersebut, pipi kiri korban mengalami lebam dan kepala pusing sehingga harus dibawa ke RSUD Sultan Fatah Karangawen untuk mendapatkan perawatan.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Demak, Haris Wahyudi Ridwan, sempat menerjunkan tim untuk melakukan klarifikasi terhadap guru yang bersangkutan.

"Alhamdulillah sudah ada kesepakatan damai. Kami sempat terjunkan tim untuk lakukan klarifikasi dan mediasi," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, Haris Wahyudi Ridwan membenarkan adanya laporan terkait dugaan penganiayaan tersebut.

Haris mengatakan, pihaknya sudah menugaskan tim untuk menindaklanjuti kasus ini.

“Sudah saya turunkan tim pagi ini untuk klarifikasi dan konfirmasi ke sekolah,” ujar Haris saat dikonfirmasi, Rabu (11/6/2025).

Ia menyebut belum bisa menyampaikan lebih lanjut mengenai motif tindakan guru itu karena proses klarifikasi masih berlangsung.

“Saya belum bisa menjelaskan karena tim turun belum selesai,” imbuhnya.

Haris menegaskan, akan ada tindak lanjut secara administrasi terhadap oknum guru yang menendang muridnya.

"Akan kami tindak lanjut secara administrasi," tegasnya.

(Bangkapos.com/TribunJateng.com/Tribunnews.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved