Berita Pangkalpinang

Detik-detik Kapal Pembawa 47,5 Ton Timah Ilegal Kandas di Alur Pangkalbalam Didatangi TNI AL

Kapal kayu yang kemudian diketahui membawa 47,5 ton timah diduga ilegal kandas di perairan alur Pangkalbalam, Minggu (30/5/2025) lalu.

Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
(Bangkapos.com/Adi Saputra).
PASIR TIMAH Ilegal - Pasir timah ilegal sebanyak 914 karung atau sekitar 45,7 ton di KM Indah Jaya dikeluarkan dan dibawa ke Pos TNI AL Babel, Pangkalbalam, Kota Pangkalpinang, Jumat (13/6/2025). 

BANGKAPOS.COM, BANGKA - Kapal kayu yang kemudian diketahui membawa 47,5 ton timah diduga ilegal kandas di perairan alur Pangkalbalam, Minggu (30/5/2025) lalu.

Diduga sembari menunggu air pasang datang, dua orang di kapal tersebut kemudian memasak mi instan.

Namun, bukannya pasang yang datang, malah kapal TNI AL mendekat.

Dua orang yang tadinya masak mi instan itu pun belingsatan melompat dari kapal lalu kabur.

Dua pria tersebut langsung terjun dari ketinggian kurang lebih empat meter.

Mereka meninggalkan geladak kapal dan berlari kerimbunan pohon bakau yang berjarak kurang lebih 10 meter.

Dua pria itu meninggalkan kompor yang masih menyala di dalam kapal. Mereka juga tak mempedulikan barang-barang yang mungkin harus dijaga.

Padahal barang yang ada di dalam kapal itu berupa pasir timah sebanyak 47,5 ton itu ditaksir bernilai Rp8 miliar.

Begitulah detik-detik kapal kayu pembawa timah yang diduga selundupan saat diamankan Tim Fleet One Quick Response (F1QR) dari Pangkalan TNI AL (Lanal) Bangka Belitung pada Sabtu (30/5).

Komandan Lanal Babel, Kolonel Laut (P) Ipul Saepul mengatakan tim itu dipimpin Letnan Satu (Lettu) Sulaiman.

Tim datang ke kapal itu dari arah perairan alur Pelabuhan Pangkalbalam, Kota Pangkalpinang.

“Saat didekati mengunakan kapal terdapat dua orang yang langsung loncat dari kapal tersebut yang sedang kandas dengan tinggi sekitar 4 meter kemudian lari ke hutan bakau di depan sebelah kiri kapal tersebut,” ujar Kolonel Ipul saat ditemui di Kantor Pos TNI AL Pangkalbalam, Jumat (13/6).

Selanjutnya, sebagian anggota Tim memeriksa kapal kayu bertuliskan KM Indah Jaya itu. Mereka mendapati kompor yang masih menyala serta mi instan di dekatnya.

“Kemungkinan dua orang yang lari itu tadinya mau masak mi. Tapi batal setelah tahu ada anggota datang,” kata Kolonel Ipul. 

Lettu Sulaiman Cs sempat berdiam menunggu di kapal yang berkapasitas 34 grosston (GT) tersebut.

Sumber: bangkapos.com
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved