Polemik Ijazah Jokowi Terkini, Andi Widjajanto Lihat dan Pegang Langsung, Kata Rismon Sianipar Gini
Terkini, Andi Widjajanto mengaku pernah memegang dan melihat langsung ijazah Jokowi. Rismon Sianipar pun bereaksi.
Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
BANGKAPOS.COM - Polemik ijazah Jokowi hingga kini terus berlangsung.
Terkini, Andi Widjajanto mengaku pernah memegang dan melihat langsung ijazah Jokowi.
Rismon Sianipar pun bereaksi.
Adapun Bambang Tri Mulyono yang merupakan terpidana terkait kasus ijazah Jokowi kini mengajukan Peninjauan Kembali (PK).
Setidaknya tiga poin itu menjadi kabar terbaru dari polemik ijazah Jokowi.
Ya, ada pengakuan mengejutkan dari Andi Widjajanto, seorang politikus PDI.
Dia mengaku pernah lihat dan pegang ijazah Joko Widodo atau Jokowi jelang Pilpres 2014.
Andi pernah melihat dan memegangnya saat menjabat sebagai Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-JK.
Kala itu ia ikut menyerahkan berkas administrasi, termasuk ijazah Jokowi ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Andi mengaku melihat dan memegang langsung ijazah Jokowi, karena memang dia yang mengurus seluruh berkas administrasi milik Jokowi, termasuk ijazah sekolah hingga kuliah itu.
"Saat saya menjabat sebagai Sekretaris Tim Kampanye Nasional untuk Jokowi-Jk 2014, saat itu, saya melihat dan memegang langsung ijazah dari Pak Jokowi, juga ijazah Pak JK," ungkapnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Jumat (27/6/2025).
Andi menyebut, berkas tersebut telah diterima oleh KPU dan dinyatakan sah serta lengkap sebagai syarat pencalonan presiden dan wapres di tahun 2014.
Dengan dinyatakan keabsahan tersebut, maka Jokowi dan JK memiliki hak untuk melanjutkan proses pencalonan selanjutnya.
"Kelengkapan-kelengkapan administrasi, baik semua berkas-berkas data diri, ijazah sekolah hingga ijazah universitas dikumpulkan, diserahkan ke KPU sebagai persyaratan pencalonan Pak Jokowi dan Pak JK," ujar Andi.
Pengakuannya Beda dengan Beathor Suryadi
Sebelumnya, Politisi PDIP Beathor Suryadi belakangan gencar mengatakan bahwa ijazah Jokowi berasal dari Pasar Pramuka.
Sosok Beathor Suryadi yang ngotot menyebut ijazah Jokowi adalah buatan Pasar Pramuka.
Beathor bahkan lancar menceritakan asal-usul dirinya mengetahui bahwa ijazah Jokowi adalah palsu.
Beathor mengaku punya sumber terpercaya yang mengetahui rincian pembuatan ijazah Jokowi.
Dalam konten Youtube bersama mantan Ketua KPK Abraham Samad, Beathor mengurai awal mula dirinya meyakini bahwa Jokowi tidak pernah mengenyam pendidikan di perguruan tinggi.
"Bang Beathor, dari mana nih informasinya bisa enggak diceritakan, bagaimana spekulasi ijazah dari pasar pramuka?" tanya Abraham Samad, dilansir TribunnewsBogor.com pada Senin (23/6/2025).
"Kita tentu berawal dari pernyataan Bambang Tri yang mengatakan Jokowi tidak punya ijazah. Ditambah pernyataan mantan Rektor Pak Sofyan Effendi yang mengatakan tidak ada nama Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM," ungkap Beathor Suryadi.
Terus mengawal kasus Bambang Tri, Beathor merasa miris saat rekannya itu dipenjara atas kasus pencemaran nama baik Jokowi.
Padahal diyakini Beathor, pernyataan Bambang Tri soal ijazah palsu Jokowi adalah benar.
Hingga akhirnya, Beathor tergugah untuk mendukung Roy Suryo Cs guna menggali fakta soal keaslian ijazah Jokowi.
Beathor pun semakin yakin soal ijazah palsu Jokowi setelah pihak Roy Suryo menyebut demikian.
"UGM sendiri membikin pernyataan itu asli. Tapi kawan-kawan Roy Suryo, Rismon dan ibu Tifa menyatakan itu tidak. Perlawanan itu menyebabkan kami datang ke UGM tanggal 15, di dua tempat itu kami enggak mendapatkan jawaban yang memuaskan. Saya yakin Roy, Rismon dan Tifa ini benar. Karena kalau mereka benar, jadi UGM ini mengada-ada, artinya ini bukan produk dia tapi dia akui. Lantas kalau itu bukan punya UGM, itu produk di mana?" kata Beathor.
Kata Rismon Sianipar
Penuding ijazah Jokowi palsu, Rismon Sianipar mengatakan bahwa tiga nama di kabar yang heboh soal pencetakan ijazah di Pasar Pramuka itu dia yakini nyata.
Itu berdasarkan pengakuan Andi Widjajanto selaku Sekretaris Tim Kampanye Jokowi di Pilpres 2014.
"Yang kita tanyakan Pak Andi, real ya. Artinya begini, bahwa tim dari pencalonan gubernur dan capres dari Pak Widodo, Pak David dan Pak Anggit," kata Rismon.
Dia mengatakan bahwa ketiga orang tersebut merupakan tim yang menyerahkan dokumen Jokowi ke Andi Widjajanto.
"Jadi orangnya real ketiga itu, David, Anggit dan Widodo. Mudah-mudahan kita bisa ketemu salah satu atau ketiganya," ungkap Rismon Sianipar.
Bambang Tri Mulyono Ajukan PK terkait Kasus Ijazah Jokowi
Sementara itu, penulis buku Jokowi Undercover, Bambang Tri Mulyono, kembali muncul setelah divonis 6 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri (PN) Surakarta, Jawa Tengah, atas kasus menyebarkan berita bohong ijazah mantan presiden Joko Widodo (Jokowi).
Eks penggugat ijazah Jokowi ini mengajukan Peninjauan Kembali (PK) terhadap putusan Mahkamah Agung (MA) nomor 4851K/Pid.Sus/2023 tanggal 14 September 2023.
Bambang mendaftar PK ke PN Surakarta melalui kuasa hukumnya, Pardiman, pada Selasa (24/6/2025).
Pardiman mengatakan berkas pendaftaran PK atas nama Bambang Tri Mulyono ke PN Surakarta sudah diterima dengan terbitnya Akta Permintaan PK Penasihat Hukum Nomor: 1/PK/2025/PN.Skt Jo Nomor 4851K/Pid.Sus/2023 Jo Nomor 272/Pid.Sus/2023/PT.Smg Jo Nomor 319/Pid.Sus/2023/PN.Skt.
Ia menjelaskan pendaftaran PK tidak bisa dilakukan di PN yang lain karena selama ini persidangan dilakukan di PN Surakarta.
"Kita daftarkan di PN Solo, karena dulu juga di sini. Aturannya memang seperti itu," kata Pardiman, Selasa (24/6/2025), dikutip dari Tribun Jateng.
Dasar pengajuan PK, kata Pardiman, lantaran Mahkamah Konstitusi (MK) telah melakukan revisi terhadap Undang-undang ITE, khusunya pencemaran nama baik.
Adanya revisi tersebut diharapkan dapat membebaskan Bambang Tri Mulyono dari sisa hukumannya.
"Pak Bambang ingin segera bebas. Apalagi sudah ada putusan MK, banyak terjadi kriminalisasi UU ITE oleh MK sudah dianulir," ujarnya.
Pemerintahan Prabowo-Gibran juga diharapkan oleh pihak Bambang Tri Mulyono untuk memberi atensi khusus.
"Barang kali saja dengan kuasa pak Presiden Prabowo Subianto, bisa mengeluarkan remisi," tutur Pardiman.
Perkara yang menjerat Bambang Tri Mulyono berawal ketika ia membahas dugaan ijazah palsu milik Presiden ke-7 RI Jokowi di kanal YouTube milik Sugi Nur Rahardja alias Gus Nur, bernama Gus Nur 13 Official.
Gus Nur juga menjadi terpidana dalam kasus yang sama seperti Bambang Tri Mulyono.
Pada podcast itu, Bambang Tri Mulyono melakukan sumpah mubahalah yang menunjukkan keyakinannya, informasi yang disampaikannya adalah benar.
Bambang lalu ditetapkan sebagai tersangka oleh Bareskrim Polri dalam kasus dugaan penistaan agama dan ujaran kebencian.
Selain itu, Gus Nur juga menjadi tersangka atas kasus yang sama.
Majelis Hakim PN Solo lalu menjatuhi hukuman penjara 6 tahun kepada Bambang Tri Mulyono dan Gus Nur pada 18 April 2023.
Sebagai informasi, Bambang Tri Mulyono adalah penulis buku yang berjudul Jokowi Undercover.
Pria yang berasal dari Kabupaten Blora tersebut menulis buku Jokowi Undercover pada 2014.
Buku yang ditulis Bambang Tri Mulyono itu menimbulkan kontroversi dan menjadi perbincangan hangat publik pada 2016.
Pasalnya, buku Jokowi Undercover yang ditulis Bambang Tri Mulyono berisikan sisi negatif Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
Salah satu isi di dalam buku Jokowi Undercover menyebutka Jokowi memalsukan data saat mengajukan diri sebagai calon presiden pada 2014 lalu.
Akibat tindakannya menulis buku Jokowi Undercover itu, Bambang Tri Mulyono ditetapkan sebagai tersangka pada 2016.
Ia lalu divonis penjara selama 3 tahun pada 2017 oleh majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Blora.
Bambang Tri Mulyono bebas dari penjara pada Juli 2019.
Setelah itu, ia kembali divonis 6 tahun penjara oleh majelis hakim PN Solo terkait dengan kasus ujaran kebencian soal berita bohong ijazah palsu Jokowi pada 2023.
Bambang Tri Mulyono lahir di Blora, Jawa Tengah, pada 4 Mei 1971.
Semasa kecilnya, Bambang Tri Mulyono sudah gemar menulis.
Ia mengenyam pendidikan di SD Negeri Sukorejo.
Setelah lulus SD, ia melanjutkan sekolah di SMP Negeri 2 Blora dan SMA Negeri 1 Blora.
Bambang Tri Mulyono juga pernah kuliah dengan menempuh studi jurusan pertanian Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed).
Akan tetapi, ia tidak menyelesaikan studinya tersebut karena keluar saat perkuliahan memasuki tahun-tahun akhir.
Sebelum menulis buku Jokowi Undercover, Bambang Tri Mulyono juga pernah menulis sejumlah buku.
Ia pernah menulis buku berjudul Adam 31 Meter: Mencari Tanda Tangan Tuhan dan Ayat-ayat Emas Evolusi dalam Al-Quran.
Buku itu diterbitkan oleh Pustaka Pesantren, Daerah Istimewa Yogyakarta, cetakan pertama pada 2013.
Pada sampul tertulis inspirator terbitnya buku tersebut adalah Mbah Syahid Kemadu (Kiai Alhamdulillah).
KH Mustofa Bisri atau Gus Mus berkenan memberi pengantar.
Di catatan akhir buku Adam 31 Meter adalah Prabowo Subianto, sosok pemimpin ideal dalam pandangan Bambang Tri Mulyono selama ini.
Di sampul belakang ini dijelaskan maksud penulis ingin mengupas firman Allah dan keselarasannya dengan sains modern.
Melalui buku tersebut, Bambang hendak menyangkal teori evolusi Darwin yang menyebut manusia berasal dari monyet.
Di sisi lain, Bambang juga mengkritisi teori Harun Yahya, penulis yang menafikan keberadaan evolusi.
Sementara itu, buku Jokowi Undercover dijual bebas di Facebook melalui akun pribadi Bambang Tri Mulyono.
Buku Jokowi Undercover karya Bambang Tri Mulyono ini memiliki 436 halaman yang terdiri dari beberapa bab.
Masing-masing bab berisikan tulisan pendek sepanjang tiga hingga lima halaman.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Bambang Tri Terpidana Kasus Ijazah Palsu Jokowi Ajukan PK
(Tribunnews/ Trbun Bengkulu)
Coreng Nama UGM, Dwi Hartono Dinonaktifkan Jadi Mahasiswa S2 Buntut Kasus Tewasnya Ilham Kacab Bank |
![]() |
---|
Biodata Rektor UGM Ova Emilia yang Menjamin Ijazah Jokowi Asli: Joko Widodo Adalah Alumni UGM |
![]() |
---|
Dokter Tifa Sebut Pernyataan Rektor UGM Ova Emilia Bahwa Jokowi Sarjana Muda Blunder : Sudahlah |
![]() |
---|
Harta Kekayaan Rektor UGM Ova Emilia, Cuma Ada 1 Kendaraan Tapi Miliki 12 Tanah dan Bangunan |
![]() |
---|
Biodata Ova Emilia Rektor UGM & Pendidikannya, Sebut Ijazah Jokowi dari UGM Tapi Dicurigai Roy Suryo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.