Diplomat Kemlu Arya Daru Pangayunan yang Tewas Pernah Jadi Saksi Kasus TPPO, Ini Tugasnya di Kemlu

Arya Daru Pangayunan, diplomat Kemlu yang tewas tak wajar ternyata pernah menjadi kasus TPPO. Tugasnya di Kemlu pun terungkap.

Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
TRIBUNJOGJA.COM/ Neti Rukmana/Istimewa via Tribunnews,com
DIPLOMAT KEMLU TEWAS - (kiri) Suasana rumah duka Diplomat Kemenlu, Arya Daru Pangayunan (38), di Jalan Munggur, Dusun Jombang, Padukuhan Karangbendo, Kalurahan Banguntapan, Kapanewon Banguntapan, DI Yogyakarta. (kanan) Foto Arya Daru Pangayunan semasa hidup yang diunggah di media sosialnya pada 4 Februari 2024. Arya Daru ditemukan tewas dengan kondisi kepala dililit lakban di kamar kosnya kawasan Menteng Jakarta pada Selasa (8/7/2025). 

BANGKAPOS.COM - Arya Daru Pangayunan, diplomat Kemlu yang tewas tak wajar ternyata pernah menjadi kasus TPPO.

Tugasnya di Kemlu pun terungkap.

Sebagai informasi, jasad Arya Daru ditemukan tewas tak wajar di indekosnya, Jalan Gondangdia Kecil Nomor 22, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025) pagi.

Mendiang Arya Daru Pangayunan dimakamkan di permakaman umum Sunten, Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Rabu (9/7/2025) pukul 16.57. 

Dalam pemakaman tersebut, Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Judha Nugraha hadir sebagai perwakilan dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).

Judha menyampaikan rasa dukacita yang mendalam dari Menteri Luar Negeri Sugiono.

"Kami menyampaikan turut berduka cita. Sejak awal, Kementerian Luar Negeri sudah membantu proses pemulasaraan jenazah hingga pengantaran dan pemakaman di Yogyakarta ini," ujarnya dilansir kompas.com

Lebih lanjut, Judha menyatakan bahwa pihaknya sedang menunggu hasil penyelidikan dari pihak kepolisian.

"Sedangkan untuk kasus ini sendiri sudah diserahkan kepada pihak polisi. Kita tunggu hasil penyelidikan dari pihak kepolisian," kata dia.

Judha mengungkapkan bahwa Daru, sapaan ADP, pernah menjadi saksi dalam sidang Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Tak disebutkan secara spesifikasi kasus TPPO mana yang menjadikan Arya Daru sebagai saksi.

Namun, sejumlah media menyebut kasus TPPO yang dimaksud adalah kasus di Jepang dan sudah selesai.

Judha hanya meminta agar kasus yang menimpa Daru tidak dikaitkan dengan kasus tersebut. 

"Iya, pernah dulu, tapi itu jangan dikait-kaitkan. Kita lihat hasil penyelidikan polisi, kita jangan berspekulasi. Jadi kami tidak ingin berspekulasi, kita tunggu hasil penyelidikan polisi," ujarnya.

Menurut Judha, selama ini Daru sering menangani tugas perlindungan WNI untuk wilayah Asia Tenggara maupun Timur Tengah.

"Jadi, dia menangani kasus-kasus seperti evakuasi di Turki, evakuasi di Iran, dan sebagainya," kata dia.

Profil Arya Daru Pangayunan

INDEKOS ARYA DARU - Indekos Diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru di Jalan Gondangdia Kecil Nomor 22, Menteng, Jakarta Pusat. Ia ditemukan tewas di dalam kamar indekos, Selasa (8/7/2025) pagi.
INDEKOS ARYA DARU - Indekos Diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru di Jalan Gondangdia Kecil Nomor 22, Menteng, Jakarta Pusat. Ia ditemukan tewas di dalam kamar indekos, Selasa (8/7/2025) pagi. (KOMPAS.com/Lidia Pratama Febrian)

Arya Daru Pangayunan adalah diplomat yang memiliki istri bernama Meta Ayu Puspitantri.

Ia adalah menantu Guru Besar FEB UGM, Basu Swastha Dharmmesta.

Ia lahir di Sleman, DI Yogyakarta, pada 15 Juli 1986, saat ini Arya Daru berusia 39 tahun.

Mengutip dari akun LinkedIn pribadinya, Arya merupakan lulusan Fakultas Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada (UGM).

Adapun dia sudah mengabdi di Kemenlu sejak tahun 2014.

Beberapa jabatan pun sempat diembannya seperti sebagai staf di Kedubes RI di Yangon pada tahun 2011-2013.

Arya juga sempat menjabat sebagai third secretary di Kedubes RI di Dili dan second secretary di Kedubes RI di Buenos Aires pada medio 2018-2022.

Menurut Ardhi Iswansyah, teman semasa SMA Arya, almarhum dikenal sebagai sosok yang baik, cerdas, dan tidak pernah bermusuhan dengan siapa pun.

“Dia anaknya baik, enggak pernah punya musuh. Tipikal anak yang anteng, fokus sekolah,” ungkap Ardhi saat ditemui pada Selasa (8/7/2025).

Arya diketahui menempuh pendidikan di Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada (UGM) dan memiliki karier moncer di Kementerian Luar Negeri.

Ardhi menambahkan bahwa komunikasi terakhir mereka terjadi sekitar dua minggu lalu via Direct Message Instagram, dan sebelumnya melalui WA grup alumni saat membahas kabar duka salah satu guru mereka.

“Terakhir komunikasi via DM Instagram, sekitar dua minggu lalu,” ucapnya.

Sebelum meninggal, dia menjabat sebagai diplomat ahli muda di Direktorat Perlindungan WNI Kemenlu.

Hal ini dikonfirmasi oleh Direktur Perlindungan WNI Judha Nugraha.

Dia mengungkapkan Arya kerap menangani isu perlindungan WNI.

"Selama ini beliau bertugas dalam menangani isu-isu perlindungan WNI," tuturnya.

Adapun hal itu dibuktikan ketika Arya pernah menuliskan kisahnya di salah satu media nasional saat memimpin pemulangan tujuh anak Pekerja Migran Indonesia Overstayer (PMIO) dari Taiwan pada Juli 2023 lalu.

Arya juga memiliki kanal YouTube bernama Arya Daru Pangayunan.

Namun, dia sudah tidak aktif mengunggah video di kanalnya tersebut.

Dia terakhir kali mengunggah video saat akan terbang ke Buenos Aires bersama keluarga pada 17 Oktober 2020 lalu.

Arya pun memiliki kegemaran di dunia otomotif dan snorkling.

Hobinya tersebut pun kerap diabadikannya di akun Instagram pribadinya, @ddaru_chee atau di kanal YouTube-nya.

Di sisi lain, Arya adalah menantu Guru Besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM, Basu Swasta Dharmmesta.

Sementara, istrinya bernama Meta Ayu Puspitantri.

Adapun pernikahannya dengan Meta dikaruniai dua anak.

Mertuanya, Basu Swastha Dharmmesta adalah Guru Besar di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

PROF BASU SWASTHA DHARMMESTA -- (kiri) Prof Basu Swastha Dharmmesta / (kanan) Arya Daru || Mengenal sosok Prof Basu Swastha Dharmmesta, Guru Besar UGM Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta berduka menantu, Diplomat Ahli Muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan, ditemukan tewas.
PROF BASU SWASTHA DHARMMESTA -- (kiri) Prof Basu Swastha Dharmmesta / (kanan) Arya Daru || Mengenal sosok Prof Basu Swastha Dharmmesta, Guru Besar UGM Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta berduka menantu, Diplomat Ahli Muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan, ditemukan tewas. (Kolase YouTube UGM | Dok. Pribadi Arya Daru)

Prof Basu Swastha merupakan seorang profesor pemasaran di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada (UGM).

Basu Swastha Dharmmesta merupakan Universitas Gadjah Mada, 1976 dan  Magister Administrasi Bisnis, Northwestern State University, AS, 1984 serta Doktor Filsafat, University of Strathclyde, 1992.

Senin (7/7/2025) malam, sebelum Arya Daru Pangayunan tewas, ia sempat berbicara dengan sang istri lewat telepon.

Hal ini disampaikan Kapolsek Menteng, Kompol Rezha Rahandhi.

"Terakhir itu masih sempat teleponan jam 21.00. Terus jam 5.00 mungkin istrinya mengingatkan salat atau apalah, tapi enggak bisa-bisa (dihubungi) sampai jam 7.00 atau 8.00," jelas Rezha, Selasa (8/7/2025), dikutip dari Kompas.com.

Istri Daru lantas meminta bantuan penjaga kos untuk mengecek keadaan sang suami.

Nahas, penjaga kos menemukan Daru sudah tidak bernyawa di kamarnya, dalam kondisi kepala dilakban.

Penjaga kos kemudian melapor ke RW, lalu diteruskan ke Bhabinkamtibmas.

"Jadi mungkin istrinya ini sama si penjaga sudah sempat tukar nomor telepon. Makanya langsung bisa teleponan dan minta tolong," kata Rezha.

"Si penjaga kos ke RW, RW ke Bhabinkamtibmas, baru kita datang ke TKP," imbuhnya.

Kemlu RI Benarkan Pria Tewas Terbungkus Lakban adalah Diplomatnya

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan kabar kematian diplomat Indonesia bernama Arya Daru Pangayunan di indekosnya di Jakarta Pusat pada Selasa (8/7/2025).

Arya Daru disebut merupakan salah satu diplomat dan staf di Kementerian Luar Negeri RI.

"Betul, salah satu staf Kemenlu, Sdr Arya Daru Pangayunan telah meninggal dunia di kediamannya di Gondangdia," kata Juru Bicara Kemenlu RI, Rolliansyah Soemirat, dalam pesan singkat, hari ini.

Pria yang akrab disapa Roy ini juga mengucapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga Arya Daru.

Arya Daru disebut meninggalkan seorang istri dan dua orang anak.

Sikap Kemenlu RI saat ini adalah menyerahkan proses penanganan peristiwa yang diduga pembunuhan tersebut kepada pihak berwenang.

"Dan akan terus memberikan dukungan yang diperlukan dalam proses yang berlangsung," tandas Roy.

Sebelumnya, polisi menyebut seorang pria ditemukan tewas di sebuah kamar kos di Jl Gondangdia Kecil Nomor 22, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025) pagi.

Pria yang ditemukan tewas terbungkus lakban itu diduga berstatus sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).

Kapolsek Menteng Komisaris Rezha Rahandhi mengatakan, informasi mengenai status korban sebagai PNS diperoleh dari sejumlah saksi di tempat kejadian perkara (TKP).

"Tapi saya tidak bisa memastikan apakah korban merupakan diplomat atau bukan,” ujar Rezha saat dikonfirmasi wartawan, Selasa.

Menurut Rezha, korban berinisial ADP (39), merupakan warga asal Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Saat ditemukan, korban berada di dalam kamar kos dalam kondisi tewas dengan bagian kepala dibungkus lakban.

Meski begitu, pihak kepolisian belum dapat memastikan penyebab kematian korban.

“Belum dipastikan (pembunuhan), saya juga tidak bisa bilang bukan. Karena tidak ada tanda-tanda kekerasan, tidak ada barang yang hilang. Kami masih selidiki,” ucap Rezha.

(Bangkapos.com/Tribunnews.com/Serambinews.com/ Tribun Network)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved