Sosok Meta Ayu Puspitantri Istri Arya Daru Diplomat RI yang Tewas Tragis, Anak Guru Besar FEB UGM

Istri Arya Daru adalah Meta Ayu Puspitantri. Meta Ayu merupakan anak seorang Guru Besar FEB UGM bernama Prof Basu Swastha Dharmmesta.

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Evan Saputra
Kolase Dok. Pribadi Arya Daru | Tribun Sumsel
META AYU ISTRI ARYA DARU -- (kiri) Arya Daru / (kanan) Potret kebersamaan Arya Daru san istri, Meta Ayu || Meta Ayu Puspitantri, istri Arya Daru adalah anak dari Guru Besar FEB UGM bernama Profil Basu Swastha Dharmmesta. Kini mereka berduka atas kepergian Arya Daru yang meninggal dunia dalam kondisi tragis, kepala dililit lakban. 

BANGKAPOS.COM -- Diplomat RI Arya Daru Pangayunan tewas meninggalkan seorang istri dan dua orang anak.

Istri Arya Daru adalah Meta Ayu Puspitantri.

Meta Ayu merupakan anak seorang Guru Besar FEB UGM bernama Prof Basu Swastha Dharmmesta.

Dari pernikahan Arya Daru dan Meta Ayu, keduanya diketahui telah dikaruniai dua orang buah hati.

Anak pertama mereka saat ini duduk di bangku kelas 1 SMP, sedangkan yang bungsu masih kelas 4 SD.

Sosok Meta Ayu cukup aktif di media sosial.

Di akun Instagram pribadinya, @puspitantri, Meta menyebut dirinya sebagai amateur art enthusiast atau penikmat seni amatir.

Ia memiliki ketertarikan di bidang seni.

Meta Ayu memiliki kanal YouTube bernama It's Puspitantri, yang berisi dokumentasi kehidupan mereka sebagai keluarga diplomat di luar negeri.

Kehidupan keluarga kecil Arya dan Meta terlihat harmonis dan sering berkumpul.

Meta sendiri tinggal di Yogyakarta bersama kedua anaknya.

Kini, Meta berduka atas kepergian suami tercinta.

Kronologi Ditemukan Diplomat Arya Daru

Penemuan jasad Arya Daru berawal dari sang istri, Meta Ayu.

Istri korban yang berada di Yogyakarta menelepon penjaga indekos tempat ADP tinggal.

Akhirnya kamar dibuka paksa oleh warga dan pengelola tempat tinggal tersebut.

"Setelah dicek dan diketuk tidak dibuka, akhirnya kamar dibuka paksa. Di dalam ditemukan korban dalam kondisi sudah meninggal,” tutur Kapolsek Menteng Komisaris Rezha Rahandhi, Selasa (8/7/2025).

Terkait kematian diplomat muda tersebut, polisi telah menyita sejumlah rekaman CCTV di sekitar lokasi, termasuk dari perangkat yang menggunakan memory card dan sistem Articoder. 

Rezha menambahkan, istri korban saat ini tengah dalam perjalanan dari Yogyakarta ke Jakarta.

“Kerabatnya sudah ada di sini, istrinya masih perjalanan. Mungkin masih di pesawat,” ujarnya.

Kapolsek Menteng mengatakan, informasi mengenai status korban sebagai PNS Kemlu diperoleh dari sejumlah saksi di tempat kejadian perkara (TKP). 

"Tapi saya tidak bisa memastikan apakah korban merupakan diplomat atau bukan,” ujar Rezha. 

Menurut Rezha, korban merupakan warga asal Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Saat ditemukan, korban berada di dalam kamar kos dalam kondisi tewas dengan bagian kepala dibungkus lakban.

Meski begitu, pihak kepolisian belum dapat memastikan penyebab kematian kasus mayat dililit lakban tersebut. 

“Belum dipastikan (pembunuhan), saya juga tidak bisa bilang bukan. Karena tidak ada tanda-tanda kekerasan, tidak ada barang yang hilang. Kami masih selidiki,” ucap Rezha.

Polisi menyebutkan, kondisi kamar korban saat ditemukan dalam keadaan terkunci dari dalam. Tak ada tanda-tanda kerusakan pada pintu maupun jendela.

“Tidak ada kerusakan sama sekali. Bahkan dari hasil visum luar tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan,” katanya.

Kapolsek Metro Menteng, Kompol Rezha Rahandhi mengatakan Arya sempat terlihat masih melakukan aktivitas pada Senin (7/7/2025) malam, sebelum ditemukan tewas pada Selasa (8/7/2025) pagi sekira pukul 08.30 WIB.

Pertama, Arya masih sempat saling kontak dengan sang istri yang berada di Yogyakarta pada Senin malam, sekira pukul 21.00 WIB.

"Bahkan istri korban sendiri berhubungan terakhir di jam 21.00 WIB dan kini perjalanan dari Yogya dan sudah berangkat ke Jakarta untuk menemui kerabat dan jenazah korban," katanya dikutip dari program Kompas Petang di YouTube Kompas TV, Rabu (9/7/2025).

Lalu, dia mengungkapkan aktivitas kedua yang dilakukan Arya adalah ketika bertemu dengan penjaga kos pada pukul 22.15 WIB.

Arya sempat disapa penjaga kos yang kala itu tengah makan malam.

"Dari penjaga indekosnya, bahkan bertemu pada pukul 22.15 WIB, sempat menyapa korban sambil makan malam karena kebetulan malam kemarin (Senin) itu dalam kondisi hujan intensitas sedang."

"Lanjut menyapa korban dan (Arya) menjawab 'iya pak'. Itu (keterangan) dari penjaga indekosnya," kata Rezha.

Kemudian, aktivitas terakhir Arya yang diketahui adalah ketika dia berjalan keluar dari kamarnya dan mengambil pesanan makanan dari driver ojek online (ojol).

Setelah itu, dia juga sempat terlihat membuang bungkus makanannya ke luar kos pada pukul 23.30 WIB.

Rezha mengatakan aktivitas korban tersebut sempat terekam kamera CCTV yang sudah diamankan.

"Hanya korban keluar masuk tempat kos, pesan Gojek maupun buang makan setelah dia selesai makan di jam 23.30 WIB," jelasnya.

Jejak Pengabdian Daru Ayu

Duka mendalam menyelimuti jajaran Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia atas wafatnya Arya Daru Pangayunan, seorang diplomat muda yang dikenal berdedikasi tinggi dalam melindungi Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri.

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI), Judha Nugraha, mengenang kiprah almarhum sebagai sosok pekerja keras, penuh empati, dan tulus dalam menjalankan tugas.

“Mas Daru bergabung di Kementerian Luar Negeri sebagai diplomat sejak 2014. Penugasan luar negeri pertamanya di KBRI Dili, lalu cross post ke KBRI Buenos Aires,” ujar Judha, Rabu (10/7/2025).

Sejak tahun 2022, Arya Daru bertugas di Direktorat PWNI, sebuah posisi yang menuntut kepekaan dan respons cepat dalam menangani berbagai permasalahan WNI di luar negeri.

Judha mengenang sejumlah momen menyentuh selama bekerja bersama almarhum.

Salah satunya saat Arya Daru membopong langsung seorang anak terlantar di Taiwan untuk dipulangkan ke tanah air.

“Kami sendiri yang melihat bagaimana Mas Daru membopong anak-anak terlantar di Taiwan kembali ke Indonesia,” ujar Judha dengan suara bergetar.

Arya juga aktif dalam evakuasi WNI saat gempa dahsyat di Turki beberapa tahun lalu. Ia turun langsung ke lapangan membantu proses penyelamatan.

“Mas Daru turun mengevakuasi WNI pada saat gempa Turki yang lalu,” kenangnya.

Menurut rencana, akhir Juli ini Arya Daru akan menjalani penugasan diplomatik barunya di KBRI Helsinki, Finlandia.

Namun, takdir berkata lain. Arya ditemukan tewas misterius dengan wajah tertutup lakban di indeoksnya di kawasan Menteng.

“Seyogyanya, kami sedang mempersiapkan perpisahan buat Mas Daru yang akan berangkat bertugas ke KBRI Helsinki akhir bulan ini."

"Namun, Allah ternyata memiliki rencana yang lain. Perpisahan ini menjadi perpisahan selamanya,” ucap Judha penuh haru.

Jenazah Arya Daru tiba di rumah duka di Jalan Munggur, Banguntapan, Bantul, pada Rabu (9/7/2025) sekitar pukul 15.41 WIB.

Kedatangannya disambut isak tangis keluarga yang telah menanti sejak hari sebelumnya.

Rombongan pengantar terdiri dari tiga mobil, termasuk satu ambulans, satu mobil dinas pelat merah, dan satu unit pengawalan.

Jenazah disemayamkan dalam peti putih sederhana, simbol keheningan bagi pengabdi negara yang berpulang dalam dedikasi.  

(Bangkapos.com/Tribun-Medan.com/Kompas.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved