Berita Pangkalpinang

Jamin Keamanan Pangan, Dinas Pangan dan Pertanian Pangkalpinang Rutin Lakukan Uji Residu Hasil Panen

Yiyi Zilaida, mengatakan bahwa pihaknya rutin mengambil sampel produk pertanian, baik dari KWT maupun pedagang di pasar

Penulis: Andini Dwi Hasanah | Editor: Hendra
(Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)
HIDROPONIK KWT - Tanaman selada tumbuh subur di instalasi hidroponik milik Kelompok Wanita Tani (KWT) Cendawa 31 di Kota Pangkalpinang. Hasil panen seperti ini rutin diuji keamanan pangannya oleh Dinas Pangan dan Pertanian guna memastikan bebas dari residu pestisida dan logam berat. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA-- Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang melalui Dinas Pangan dan Pertanian terus mengawasi mutu pangan, terutama dalam menjamin keamanan konsumsi hasil pertanian masyarakat. 

Salah satu langkah konkret yang dilakukan yakni melalui uji cepat (rapid test) residu pestisida secara berkala terhadap hasil panen Kelompok Wanita Tani (KWT) dan produk pangan segar yang beredar di pasar-pasar tradisional.

Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pangan dan Pertanian Kota Pangkalpinang, Yiyi Zilaida, mengatakan bahwa pihaknya rutin mengambil sampel produk pertanian, baik dari KWT maupun pedagang di pasar, untuk menjalani pemeriksaan keamanan pangan.

"Ini bagian dari komitmen kami untuk menjaga agar pangan yang dikonsumsi masyarakat bebas dari kandungan zat berbahaya. Bahkan baru-baru ini, sampel yang kami ambil telah dikirim ke laboratorium terakreditasi di Bogor untuk pemeriksaan lebih mendalam," ungkap Yiyi kepada Bangkapos.com, Jumat (11/7/2025).

Menurut Yiyi, uji cepat residu pestisida dilakukan secara acak terhadap komoditas hortikultura yang sedang dipanen oleh KWT di sejumlah kelurahan.

Selain itu, pengujian serupa juga menyasar berbagai produk pangan segar yang dijual di pasar-pasar tradisional di Kota Pangkalpinang.

"Kalau rapid test itu hasilnya menunjukkan apakah positif atau negatif residu, tapi tidak bisa mendeteksi kadar pastinya. Karena itu, untuk hasil yang lebih detail kami kirim ke laboratorium resmi," jelasnya.

Dari seluruh pengujian yang telah dilakukan sejauh ini, lanjut Yiyi, hasilnya menunjukkan bahwa produk-produk pertanian lokal dari KWT maupun dari pasar dalam kondisi aman dikonsumsi.

Tidak hanya bebas dari residu pestisida berbahaya, namun juga dari kandungan logam berat yang kerap menjadi sorotan dalam isu keamanan pangan.

"Alhamdulillah hasilnya selalu aman. Baik dari KWT maupun dari pasar, tidak ditemukan kandungan logam berat ataupun pestisida melebihi ambang batas," tegasnya.

Yiyi juga menambahkan, pengawasan ini bukan hanya soal teknis uji laboratorium, tetapi juga bagian dari edukasi kepada petani dan pedagang agar selalu menerapkan prinsip keamanan pangan dari hulu ke hilir. 

Pihaknya juga terus mendorong penggunaan pestisida secara bijak dan sesuai dosis, sekaligus mempromosikan pertanian sehat yang ramah lingkungan.

(Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved