Profil Tokoh

Profil Biodata Muhammad Farhan Wali Kota Bandung yang Melawan Dedi Mulyadi soal Study Tour Siswa

Wali Kota Bandung Muhammad Farhan berlatar belakang seorang pemeran, pembawa acara, penyiar radio, dan politikus Indonesia.

Editor: Fitriadi
Pemkot Bandung
WALI KOTA BANDUNG - Wali Kota Bandung periode 2025–2030 Muhammad Farhan bersama sang istri, Aryatri Benarto. Farhan berseberangan dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi soal study tour siswa ke luar kota. 

BANGKAPOS.COM - Kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang melarang pihak sekolah melaksanakan study tour siswa ke luar kota tidak serta merta diikuti seluruh kepala daerah di wilayah tersebut.

Setidaknya ada tiga kepala daerah di Jabar yang tetap mengizinkan pihak sekolah menggelar kunjungan belajar ke luar kota bagi siswa di daerahnya,.

Satu di antara kepala daerah tersebut adalah Muhammad Farhan Wali Kota Bandung.

Baca juga: Dedi Mulyadi Copot Kepsek Jika Berani Study Tour Keluar Kota, 3 Kepala Daerah di Jabar Ini Ngeyel

Muhammad Farhan tetap mengizinkan study tour bagi pelajar di wilayahnya, sebab ia khawatir larangan yang diterapkan Dedi Mulyadi bisa membuat industri pariwisata Kota Bandung memburuk.

Sebab, saat ini, sektor pariwisata Kota Bandung tengah mengalami penurunan pendapatan.

Menurutnya, larangan study tour bisa diterapkan apabila berkaitan dengan prestasi akademik.

"(Larangan study tour) sangat (berpengaruh ke pendapatan pariwisata), cek ke Saung Udjo jangan tanya saya."

"Kota mah tidak bisa melarang, kebijakan kota mah simpel. Study tour dilarang apabila dihubungkan dengan prestasi akademik," ujar Farhan saat dijumpai di Balai Kota Bandung, Senin (21/5/2025), dilansir Tribun Jabar.

Baca juga: Kelakuan Bu Kades Cikujang Sukabumi saat Pakai Rompi Tahanan Bikin Salfok

Lebih lanjut, Farhan mengatakan pihaknya tidak akan membatasi pelajar study tour ke luar daerah, termasuk luar provinsi.

Ia mengakui para pelaku usaha wisata banyak yang menggantungkan nasibnya kepada acara study tour sekolah.

"Mangga weh (silakan saja), saya tidak bisa melarang, masa saya larang. Kalau Bandung sendiri mah bebas, ini kota terbuka, terbuka itu artinya masuk boleh, keluar juga boleh gitu ya," katanya.

Baca juga: Profil Biodata Lina Mukherjee, Kini Viral Hamil di Luar Nikah, Dulunya Kasus Konten Babi

Namun, Farhan menegaskan kegiatan study tour tidak boleh dikaitkan kewajiban akademik siswa.

Artinya, siswa yang tidak mampu mengikuti kegiatan tersebut tidak boleh diberikan tugas pengganti yang memengaruhi nilai sekolah mereka.

"Study tour mah study tour we, asal tidak ada hubungan dengan nilai. Jadi yang sanggup bayar, yang enggak sanggup nggak usah bayar (ikut). Tanggung jawab kepala sekolah dan orang tua sudah dewasa," ucap Farhan.

"Tapi begitu ketahuan ada yang melaporkan, misalnya anak saya wajib ikut, kalau enggak nilai tidak bertambah atau kalau tidak ikut harus bikin tugas, maka kepala sekolahnya langsung diberhentikan, clear," tegas dia.

Profil Muhammad Farhan

Muhammad Farhan adalah Wali Kota Bandung periode 2025-2023.

Ia terpilih sebagai Wali Kota Bandung bersama pasangannga Erwin atau biasa disapa Kang Erwin pada Pilkada Serentak 2024.

Muhammad Farhan berlatar belakang seorang pemeran, pembawa acara, penyiar radio, dan politikus Indonesia.

Baca juga: Dugaan Bullying Siswa SD di Toboali, Kepsek dan Wali Kelas Diperiksa, Hari Ini Jenazah Za Diautopsi

Melansir laman ppid.bandung.go.id dan Wikipedia,  Farhan lahir di Bogor pada 25 Februari 1970.

Ia lahir dari pasangan Teungku Yazid Hamzah dan Nani Rubiyani dan menghabiskan masa kecilnya di Bandung.

Ayahnya adalah seorang guru dan Anggota DPRD–GR Kabupaten Bogor pada dekade 1960an.

Tahun 1982, Ia menyelesaikan pendidikan dasar di SD Bina Budaya, Bandung.
Pendidikan menengah ia mulai tempuh di SMP Negeri 3 Bandung hingga lulus tahun 1985.

Selanjutnya, ia menghabiskan masa SMA di SMA Negeri 3 Bandung dan lulus pada 1988.
Pendidikan tinggi Ia selesaikan di Jurusan Ekonomi Pembangunan, Universitas Padjadjaran pada tahun 1995.

Farhan menikah dengan Aryatri, seorang pekerja seni di bidang produksi film,
di Jakarta pada 27 September 1998.

Dari pernikahannya, mereka dikaruniai dua orang putra, Muhammad Ridzky
Khalid (yang wafat pada 2015) dan Muhammad Bisma Wibisana.

Farhan aktif dalam kegiatan sosial seperti kampanye rajin cuci tangan untuk cegah flu burung dan aktivitas pencegahan penyalahgunaan narkoba sejak dini.

Bersama istrinya, dengan melibatkan dua putranya, mereka mengembangkan bentuk kepedulian pada autisme lewat akun facebook Au–Tees By–Ridzky lewat desain kaus dunia autisme yang penuh warna. Hal ini dilatarbelakangi oleh fakta bahwa putra pertamanya, Ridzky adalah penyandang autisme.

Ia memutuskan berhenti merokok pada tahun 2008 setelah mendengar anaknya yang ingin meniru dirinya merokok ketika sudah dewasa.

Ia sempat mengikuti "Fellowship Unity in Diversity" di MIT Sloan School of Management pada tahun 2011 dan Fellowship YCAB di Sekolah Bisnis Universitas Harvard.

Setelah lulus kuliah, Farhan menjadi penyiar di radio Hard Rock FM. Sebagian besar hidupnya ia lebih dikenal sebagai presenter di televisi. Namun kemudian beralih menjadi Wakil Direktur klub sepak bola Persib Bandung, lalu menjadi politikus sejak tahun 2019 hingga kini.

Farhan juga menjadi pengelola radiobobotoh.com sejak 2015. Pada Januari 2016, Farhan menjadi presenter program Nite Time di Metro TV.

Ia memulai karier di dunia penyiaran sebagai announcer di Radio KLCBS, Bandung pada tahun 1983 – 1984. Tahun 1994 – 1995, ia menjadi tenaga creative di Broadcast Design Indonesia di Jakarta.

Ia sempat pindah bidang ke dunia advertising dengan menjadi account executive di Go Ad.

Ia mulai masuk ke dunia televisi di RCTI di acara Aksi, Galaksi, Candid Camera pada tahun 1996 – 1997.

Ia pindah ke SCTV sebagai main presenter pada periode 1997 – 1998. Tahun 1999 – 2002, ia menjadi main presenter di Pentas Sejuta Aksi (Pesta) Indosiar.

Tahun 1999 – 2002, ia mulai dikenal sebagai main announcer di Good Morning Hard Rockers, Hard Rock FM.

Tahun 2002 ia menjadi main presenter di acara The Price is Right di Trans TV. Tahun berikutnya ia menjadi presenter Lowongan Kerja di TV7 dan acara Bantal RCTI bersama dengan alm Indra Safera.

Pada tahun 2004, ia menjadi presenter 7 Suara di TV 7 dan Lion Air di Metro TV. Pada tahun 2004 – 2006 ia aktif di Trans TV, sebagai host dan creative di acara Lepas Malam, creative dan content di Extravaganza, content di So What Gitu Lho, hingga host di Good Morning on the Weekend. Tahun 2006 – 2007, ia menjadi host dan creative di Om Farhan dan creative dan content di Tawa Sutra di ANTV.

Ia kembali ke dunia radio dengan menjadi announcer di Radio Delta Jakarta, sebagai Announcer. Ia juga merambah dunia olahraga dengan menjadi Direktur PT. Persib Bandung. Ia juga sempat menjadi head trainer media plan for public information office di Kementerian Pemberantasan Narkotika di Afghanistan.

Tahun 2012 ia kembali muncul di dunia televisi dengan menjadi presenter Indonesia Cinta Sehat di MetroTV. Ia juga sempat satu panggung dengan Steve Wozniak saat menjadi moderator di acara Workshop Innovation & Creativity. Tahun 2014 ia menjadi presenter di Keluarga Masa Kini di Net TV.

Karier politik

Sebelum ikut pemilihan Wali Kota Bandung, Farha  merupakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia yang terpilih dari Fraksi Partai NasDem dan menjabat sejak 1 Oktober 2019 hingga 30 September 2024.

Ia terpilih menjadi anggota DPR RI untuk periode 2019-2024 dari Partai NasDem di Komisi I.

Selama di komisi I ia tercatat mengeluarkan pernyataan bahwa pers banyak menyelamatkan masyarakat dari hoaks COVID–19, menyoroti tunjangan direksi TVRI sebesar Rp 12 Miliar yang tidak memiliki kejelasan sumber pendanaan,[4] dan menyoroti program Kabel Bawah Laut Palapa Ring di bawah Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) Kemenkominfo.

Dalam demonstrasi terhadap RUU Penyiaran, ia berada di pihak jurnalis, dengan menyatakan memahami aspirasi demonstran dan berjanji akan mengawal pembahasan RUU tersebut agar tidak berujung menjadi pembatasan terhadap kebebasan pers.

Pada Pemilihan Walikota Bandung 2024, ia dicalonkan bersama Erwin untuk jabatan walikota Bandung, dengan partai pengusung NasDem dan PKB, didukung pula oleh Partai Buruh dan Gelora. Pendaftaran dilakukan pada tanggal 29 Agustus 2024, setelah sebelumnya mengadakan rangkaian acara Acara Budaya di Titik 0 km, Bandung.

Pasangan Farhan dan Erwin meraih suara terbanyak dan terpilih menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung.

Sebagai Wali Kota Bandung, Farhan berkomitmen mewujudkan Bandung yang UTAMA, yakni Unggul, Tangguh, Amanah, Maju, dan Agamis.

Biodata

  • Nama lengkap: Muhammad Farhan
  • TTL: Bogor, Jawa Barat, 25 Februari 1970 (umur 55)
  • Partai politik: Partai NasDem (2019—sekarang)
  • Istri: Aryatri Benarto (menikah 1998)
  • Anak: 2 orang
  • Almamater: Universitas Padjadjaran
  • Pekerjaan: Pemeran, pembawa acara, penyiar radio, politikus

Riwayat Pendidikan

  • Harvard Business School - 2012
  • Beasiswa YCAB
  • MIT Sloan School of Management - 2011
  • Beasiswa United In Diversity
  • Universitas Padjadjaran - 1995
  • Sarjana Ekonomi
  • SMAN 3 Bandung - 1988
  • SMPN 3 Bandung - 1985
  • Bina Budaya - 1982 

Baca berita Bangkapos.com lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram, YouTube dan WA Channel BANGKA POS

Berita viral lainnya di Bangkapos.com

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved