Profil Jampidsus Febrie Adriansyah yang Rumahnya Diisukan Digeledah, Kejagung Membantah

BANGKAPOS.COM -  Berikut ini profil seorang Febrie Adriansyah yang merupakan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung (Kejagung).

Nama Febrie Adriansyah kini sedang jadi sorotan.

Pasalnya beredar isu bahwa rumah Febrie Adriansyah digeledah polisi.

Namun, Kejagung membantah isu tersebut.

Terlepas dari itu, siapa Febrie Adriansyah lebih jauh?

Febrie Adriansyah lahir di Jakarta, 19 Februari 1968.

Meski lahir di ibu kota, Febrie besar dan menyelesaikan pendidikan dasar hingga sarjana di Jambi.

Ia memulai karier sebagai jaksa pada 1996 di Kejaksaan Negeri Sungai Penuh, Kerinci. Jabatan terakhirnya di sana adalah Kasi Intelijen.

Perjalanan karier Febrie terus menanjak.

Ia pernah menjabat sebagai:

• Kepala Kejaksaan Negeri Bandung
• Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati Jawa Timur
• Wakil Kepala Kejati Yogyakarta
• Wakil Kepala Kejati DKI Jakarta
• Kepala Kejati Nusa Tenggara Timur (NTT)
• Direktur Penyidikan Jampidsus
• Kepala Kejati DKI Jakarta (2021)

Saat ini, Febrie menjabat sebagai Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus dan menangani sejumlah kasus besar, termasuk Jiwasraya, ASABRI, Garuda Indonesia, BTS Kominfo, dan lainnya.

Kekayaan Febrie Adriansyah

Sebagai pejabat publik, Febrie rutin melaporkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Teranyar, berdasarkan laporan periodik tahun 2022 yang disampaikan pada 28 Februari 2023, total kekayaannya sebesar Rp6.360.108.742. Jumlah ini menurun Rp720.080.000 dari tahun sebelumnya.

Rincian kekayaan berdasarkan LHKPN 2022:

• Tanah dan bangunan: Rp4.023.346.000
• Alat transportasi dan mesin: Rp1.332.000.000
• Harta bergerak lainnya: Rp32.400.000
• Kas dan setara kas: Rp872.362.742
• Harta lainnya: Rp100.000.000
• Hutang: Rp0

Rumah Jampidsus Febrie Ardiansyah Diisukan DIgeladah

Febrie kini diterpa isu bahwa dugaan rumah pribadinya di Jakarta Selatan digeledah oleh aparat kepolisian.

Namun, Kejaksaan Agung membantah kabar tersebut.

"Sampai hari ini tidak ada penggeledahan," ujar Kapuspenkum Kejagung, Anang Supriatna, Senin (4/8/2025) dilansir dari kompas.com.

Ia menjelaskan keberadaan personel TNI di sekitar rumah Febrie adalah bagian dari kerja sama pengamanan antara Kejagung dan TNI yang sudah berlangsung lama.

Hal ini sejalan dengan penanganan kasus-kasus besar oleh Febrie.

Dilaporkan ke KPK

Sebelumnya, Febrie Adriansyah dilaporkan ke KPK oleh Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso dan Koalisi Sipil Selamatkan Tambang (KSST).

Ia dituduh terlibat dalam dugaan persekongkolan lelang aset sitaan korupsi Jiwasraya berupa saham PT Gunung Bara Utama (GBU).

Menurut laporan, nilai saham seharusnya sebesar Rp12 triliun namun diduga dijual hanya Rp1,945 triliun kepada PT Indobara Utama Mandiri (IUM).

Dugaan ini menyebabkan potensi kerugian negara hingga Rp9,7 triliun.

Febrie disebut memberi persetujuan atas nilai limit lelang tersebut.

KPK hingga saat ini belum memberikan keterangan resmi terkait laporan itu.

Dikuntit Anggota Densus 88

Sebelumnya, sempat juga beredar kabar bahwa Febrie dibuntuti oleh anggota Densus 88 Antiteror Polri saat makan malam di Cipete, Jakarta Selatan.

Namun, Kejagung menyatakan belum memiliki informasi yang cukup terkait peristiwa tersebut.

"Jampidsus enggak apa-apa kok. Ada dia. Enggak masalah. Enggak ada apa-apa kok," ujar Kapuspenkum Ketut Sumedana pada Jumat (24/5/2024).

Pengamanan terhadap Febrie disebut merupakan prosedur biasa mengingat meningkatnya eskalasi penanganan perkara korupsi besar di Kejaksaan Agung. (Tribunnews/Tribun Pontianak/Kompas)