Otorita IKN

Sosok Tomy Winata Konglomerat yang Kini Incar IKN, Kecilnya Berjualan Es Loli dan Mencuci Mobil

Konglomerat Tomy Winata dikabarkan tertarik dengan keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang berada di Kalimantan Timur.

Penulis: Rusaidah | Editor: Rusaidah
Tribun Bali, Tribun Kaltim/Zainul
OTORITA IKN - Artha Graha Network, konglomerasi besar milik Tomy Winata secara resmi mengunjungi Otorita IKN untuk menjajaki potensi investasi. 

Namun, siapa sangka sosok yatim piatu ini kemudian menjadi konglomerat penguasa ekonomi Indonesia dan menjadi pengusaha sukses yang masuk daftar 9 Naga Indonesia.

Sembilan Naga atau Gang of Nine adalah sebuah istilah yang ditujukan pada sembilan pengusaha besar keturunan Tionghoa yang ada di Indonesia.

Istilah tersebut mula-mula muncul pada era Orde Baru, kala pengusaha dan pemerintah membentuk hubungan saling menguntungkan.

Tomi Winata adalah bos Artha Graha Network dan Sudirman Central Busines District (SCBD).

Sudirman Central Business District (SCBD) atau Kawasan Niaga Terpadu Sudirman adalah sebuah kawasan bisnis yang terletak di Jakarta Selatan, Indonesia, yang terdiri dari kondominium, gedung perkantoran, hotel, serta pusat perbelanjaan dan hiburan.

Di balik kesuksesannya itu, ternyata banyak kisah sedih yang dialami Tomi Winata. Terutama ketika dirinya masih kecil hingga berusia remaja.

Sejak kecil, Tomy Winata adalah seorang anak yatim piatu.

Berbagai sumber menyebut ia dikenal sebagai seorang anak yang lahir di tengah keluarga serba kekurangan secara materi.

Dalam mencapai kesuksesannya, Tomy Winata mengalami banyak rintangan dan cobaan hingga akhirnya ia bisa masuk ke jajaran nama besar pebisnis Indonesia yakni 9 Naga.

Melansir Tribunnewswiki.com, nama Tionghoa Tomy Winata adalah Oe Suat Hong.

Tomy Winata dikenal sebagai bos atau pemilik Artha Graha Network.

Tomy Winata yang biasa dipanggil TW ini lahir di Pontianak, Kalimantan Barat pada 23 Juli 1958.

Saat ini, diketahui ia memiliki lima orang anak, dua diantaranya adalah Panji Winata dan Andi Winata.

Pada 1972, ketika usianya baru 15 tahun, Tomy Winata dikenalkan dengan seorang pejabat militer di Singkawang.

Setelah perkenalan itu, Tomy Winata kemudian mendapat proyek untuk membangun kantor Koramil di Singkawang.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved