Majukan Perekonomian di Pangkalpinang, Inilah Strategi 4 Paslon Disampaikan Dalam Debat Pilkada

Molen juga menekankan pentingnya menjaga stabilitas harga sembako dan kerukunan antarumat beragama.

"Kami ingin seluruh masyarakat merasakan pelayanan berobat gratis yang mudah, pendidikan yang merata, tanpa susah untuk bersekolah, dan harga sembako yang stabil tentunya," kata Molen.

Pasangan Udin-Desy mengedepankan penguatan UMKM dengan bantuan modal Rp30 juta hingga Rp100 juta, serta pelatihan kompetensi bagi lulusan SMA dan perguruan tinggi.

Mereka juga menjanjikan pemerataan mutu pendidikan di seluruh sekolah negeri dan layanan kesehatan gratis hanya dengan KTP.

Udin menambahkan komitmen untuk menurunkan bahkan menggratiskan PBB bagi warga tidak mampu, serta memberikan ruang kreatif bagi anak muda.

"Kami hadir untuk membantu emak-emak, bibi, amang, dan anak muda keluar dari kesulitan ekonomi," ujar Udin.

Basit-Dede memulai dari hal yang mereka sebut sebagai "yang terkecil namun terpenting" yakni keluarga. 

Program mereka mencakup ketahanan kesehatan, ekonomi, pendidikan, dan spiritual keluarga.

Mereka menegaskan layanan berobat gratis dengan KTP dan bantuan ekonomi yang adil bagi keluarga rentan, serta pendidikan untuk memberdayakan keluarga miskin.

"Keluarga adalah pondasi kehidupan dan cerminan wajah Pangkalpinang. Jika keluarga kuat, kota ini akan kuat," ujar Basit, menyinggung persoalan anak-anak yang belum sepenuhnya aman bahkan di lingkungan rumah sendiri.

Debat yang berlangsung santai ini menjadi momentum awal para kandidat menunjukkan peta jalan kebijakan mereka. 

Dengan hari pencoblosan dijadwalkan pada 27 Agustus 2025, visi–misi yang disampaikan akan menjadi pertimbangan penting bagi pemilih dalam menentukan arah masa depan Pangkalpinang lima tahun ke depan.

(Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)