Sosok Topan Ginting Kadis PUPR Sumut Tersangka KPK, Disebut Anak Emas Bobby Nasution, Lulusan STPDN

Sekjen Ormas Grib Jaya Sumut, Zulfikar, meminta agar KPK menangkap aktor intlektual di balik kasus yang menjerat Topan Ginting.

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Dedy Qurniawan
TRIBUN MEDAN/ANISA RAHMADANI
TOPAN GINTING -- Kepala Dinas PUPR Sumut, Topan Obaja Putra Ginting yang ditangkap KPK terkait dugaan kasus korupsi. Topan Ginting adalah orang dekat Gubernur Sumut Bobby Nasution. 

BANGKAPOS.COM -- Nama Topang Ginting kembali mencuat usai ribuan anak buah Hercules, Grib Jaya Sumatera Utara, diduga akan gerduruk gedung KPK.

Mereka mendesak KPK untuk mengusut tuntas kasus korupsi yang melibatkan Kepala Dinas PUPR Sumatera Utara, Topan Obaja Putra Ginting.

KPK diminta menangkap aktor intlektual di balik kasus yang menjerat Topan Ginting Cs.

Baca juga: Profil Diskotek Marcopolo Markas Ormas GRIB dan Sarang Narkoba, Kini Hancur di Tangan Bobby Nasution

Sekjen Ormas Grib Jaya Sumut, Zulfikar, meminta agar KPK menangkap aktor intlektual di balik kasus yang menjerat Topan Ginting.

Menurutnya, aktor intelektual itu diduga pejabat tertinggi di Provinsi Sumatera Utara. 

"Ribuan Kader GRIB JAYA Siap Demo di KPK, Desak Usut Tuntas Aktor Intelektual Korupsi Sumut hingga Blok Medan,"tulis akun gribjaya_id, Sabtu (16/8/2025).

Terkait unggahan akun instagram Grib Jaya ini, Tribun-medan.com telah meminta tanggapan kepada Juru Bicara GRIB Jaya, Razman Arif Nasution.

Namun hingga berita ini ditayangkan, belum ada respon. Pesan yang dikirimkan melalui WhasApp juga belum dibaca. 

Baca juga: Profil Samsul Tarigan, Diduga Pemilik Diskotek Marcopolo yang Dirobohkan Bobby Nasution, Ketua GRIB

Sosok Topan Ginting

Topan Ginting adalah Kadis PUPR Sumut yang berkarier moncer era Gubernur Bobby Nasution.

Tribun Medan bahkan menyebut Topan Ginting sebagai Golden Boys Medan atau anak emas Bobby Nasution.

Maklum kariernya memang moncer di zaman Bobby Nasution menjadi Wali Kota Medan hingga Gubernur Sumatera Utara.

Ia sempat jadi Plt Sekda di usia yang relatif muda untuk jabatan tersebut dan disorot karena rumah mewah.

Beredar isu kala itu, bahwa rumah mewah di Jalan Srimpi Raya, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan adalah miliknya.

Namun, isu itu dibantah Topan Ginting. Ia mengaku bahwa rumah mewah tersebut bukanlah miliknya. 

"Saya juga bingung rumah itu punya siapa," kata Topan Ginting belum lama ini di Medan.

Ia menyesalkan ada pihak yang menyerang dirinya secara pribadi.

Jika ingin ada yang ingin mengkritik, kata Topan, kritiklah pekerjaannya.

"Mohon kalau mau mengkritisi, kritisilah pekerjaan saya. Kritisilah apa yang mau saya kerjakan sehingga ini bisa membangun sama-sama," katanya saat itu.

Diketahui, Topan Ginting belum lama dilantik sebagai Kadis PUPR oleh Gubernur Sumut Bobby Nasution.

Ia dilantik pada Februari 2025.

Baru berapa bulan menjabat, Topan Ginting jadi tersangka korupsi dalam kasus OTT KPK di Mandailing Natal.

Umur Topan Ginting baru 42 tahun dan sempat jadi Plt. Sekda di era Bobby Nasution.

Topan Obaja Putra Ginting, S.STP., M.SP atau Topan Ginting adalah ASN yang kariernya cukup cemerlang.

Ia lahir pada 7 April 1983. Itu artinya, umur Topan Ginting saat ini masih 42 tahun.

Topan merupakan alumni STPDN (Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri) tahun 2007.

Adapun kariernya, ia memulai bertugas sebagai ASN di Pemko Medan setelah lulus STPDN.

Saat itu, ia sempat menjabat sebagai Kasubbag Protokol Bagian Umum Pemko Medan.

Lalu, ia dipercaya sebagai Kepala Bidang di Dinas Komunikasi dan Informatika.

Setelahnya, Topan Ginting kemudian menjadi Camat Medan Tuntungan pada 2019.

Kariernya semakin melejit ketika Bobby Nasution menjadi Wali Kota Medan.

Topan Ginting diangkat menjadi Kepala Dinas PU Kota Medan dan tetap bertahan di posisi strategis tersebut selama Bobby menjabat.

Pada April 2024, Topan diangkat menjadi Plt Sekda Kota Medan menggantikan Wirya Alrahman yang menjadi Pj Bupati Deli Serdang.

Pada 24 Februari 2025, Topan Ginting dilantik sebagai Kepala Dinas PUPR Provinsi Sumatera Utara oleh Wakil Gubernur Surya.

Ribuan Anak Buah Hercules Siap Demo KPK: Minta Usut Tuntas Kasus Topan Ginting

Diduga ada keterkaitannya dengan perobohan markas DPP Grib Jaya Sumut, ribuan anak buah Hercules Rosario Marshal direncanakan akan menggeruduk gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Mereka meminta agar kasus korupsi di Sumut diusut tuntas. Aksi ini direncanakan akan berlangsung setelah upacara perayaan HUT RI, 17 Agustus 2025.

Sebagaimana diberitakan Tribun-medan.com di sebelumnya, tim gabungan dari TNI, Polri, Satpol PP, dan instansi terkait merobohkan markas ormas DPD GRIB Jaya Sumut yang diduga menjadi tempat hiburan malam ilegal (Diskotek Marcopolo) dan sarang peredaran narkoba, di Desa Namorubejulu, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, pada Kamis (14/8/2025).

Penghancuran markas ormas DPD GRIB Jaya Sumut ini dua hari setelah Ketuanya, Samsul Tarigan, dieksekusi oleh Kejari Binjai atas kasus penguasaan lahan milik PTPN II yang merugikan negara hingga Rp 41 miliar.

Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, bersama Forkopimda Sumut, memimpin langsung proses eksekusi markas DPD GRIB Jaya Sumut ini yang diduga merupakan kamuflase dari keberadaan diskotek Marcopolo.

Bobby menegaskan bahwa bangunan tersebut tidak memiliki izin bangunan maupun izin hiburan malam.

Selain itu, Bobby bilang, berdasarkan informasi dari Kapolda Sumut, lokasi itu juga digunakan untuk jual beli narkoba.

"Kami lengkap di sini menindaklanjuti keresahan masyarakat terkait penyalahgunaan narkoba. Bangunan ini tidak memiliki legalitas apa pun," ujar Bobby di lokasi.

Ketegangan sempat terjadi saat alat berat hendak merobohkan bangunan.

Massa dari GRIB Jaya melakukan perlawanan, bahkan melempari batu ke arah aparat dan pejabat, termasuk Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Rio Firdianto.

Pangdam sempat mundur beberapa meter dan dilindungi ajudannya dengan tameng polisi.

Situasi semakin memanas ketika anak buah Samsul Tarigan diminta menyingkir namun justru melawan petugas.

Aparat akhirnya memukul mundur massa dan melanjutkan proses perobohan.

Sekadar informasi, Ketua DPD Grib Jaya Sumut, Samsul Tarigan telah dieksekusi oleh Kejari Binjai berdasarkan putusan kasasi Mahkamah Agung yang menghukumnya 1 tahun 4 bulan penjara.

Ia didakwa menguasai lahan perkebunan PTPN II seluas 80 hektare secara ilegal, yang digunakan untuk menanam kelapa sawit, membangun diskotek, dan kolam ikan.

Audit kerugian oleh PTPN II menunjukkan kerugian negara mencapai Rp41,2 miliar akibat tindakan Samsul.

Meski sempat mengajukan Peninjauan Kembali (PK), eksekusi tetap dilakukan dengan pengamanan ketat dari TNI.

Diduga ada keterkaitannya dengan perobohan markas DPP Grib Jaya Sumut ini, ribuan anak buah Hercules direncanakan akan menggeruduk gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

Mereke meminta agar kasus korupsi di Sumut diusut tuntas. "Ribuan Kader GRIB JAYA Siap Demo di KPK, Desak Usut Tuntas Aktor Intelektual Korupsi Sumut hingga Blok Medan,"tulis akun gribjaya_id, Sabtu (16/8/2025).

Aksi ini akan berlangsung setelah upacara perayaan HUT RI, 17 Agustus 2025.

Rencananya aksi demonstrasi ini akan digelar berjilid-jilid sampai KPK bisa mengusut tuntas kasus korupsi Topan Ginting hingga Blok Medan yang menjerat mantan Gubernur Maluku Utara.

Dalam video yang diunggah akun ormas Grib Jaya itu, Sekjen Zulfikar meminta agar KPK menangkap aktor intlektual di balik kasus yang menjerat Topan Ginting Cs tersebut.

Menurutnya, aktor intelektualnya itu diduga pejabat tertinggi di Provinsi Sumatera Utara. 

Terkait unggahan akun instagram Grib Jaya ini, Tribun-medan.com telah meminta tanggapan kepada Juru Bicara GRIB Jaya, Razman Arif Nasution.

Namun hingga berita ini ditayangkan, belum ada respon. Pesan yang dikirimkan melalui WhasApp juga belum dibaca. 

(Bangkapos.com/Tribun-Medan.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved