ITB Gandeng PT Timah dan UBB, Dorong UMKM dan Kelola Limbah Desa di Bangka Belitung
ITB kembali menunjukkan komitmen dalam pengabdian masyarakat dengan menggandeng UBB dan PT Timah Tbk.
Penulis: Sela Agustika | Editor: M Ismunadi
BANGKAPOS.COM, BANGKA - Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali menunjukkan komitmen dalam pengabdian masyarakat dengan menggandeng Universitas Bangka Belitung (UBB) dan PT Timah Tbk.
Tahun ini, program difokuskan pada pemberdayaan ekonomi serta pelestarian lingkungan di Desa Air Abik dan Desa Permis, Bangka Belitung.
Kegiatan yang dimulai Selasa (13/8/2025) tersebut masih terus berjalan dengan melibatkan berbagai unsur masyarakat.
Program ini digagas oleh Kelompok Keahlian Operation and Performance Management (OPM) Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB, dipimpin oleh Nur Budi Mulyono selaku Ketua Tim Pengabdian.
Ia menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk membangun desa secara berkelanjutan.
“Permasalahan di suatu daerah tidak bisa diselesaikan satu pihak saja, melainkan harus ada kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan agar hasilnya berdampak jangka panjang,” kata Nur Budi, Senin (18/8/2025).
Selama tiga hari pelaksanaan, kegiatan diisi dengan tiga agenda utama yang saling terhubung, mulai dari seminar internasional, edukasi pengelolaan limbah terpadu, serta pemetaan sosial masyarakat.
Hari pertama menghadirkan seminar internasional bertajuk “Transformational Leadership for Island-Based Entrepreneurship: Lessons from Global Practices” di Kampus UBB, Balun Ijuk, Kabupaten Bangka.
Narasumber Prof. Dr. Hazel Gruenewald dari Reutlingen University, Jerman, menekankan peran kepemimpinan transformasional dalam menumbuhkan kewirausahaan adaptif di wilayah kepulauan.
Melalui forum ini, mahasiswa dan peserta diajak memahami strategi kepemimpinan yang mampu membawa perubahan positif pada pengembangan potensi lokal.
Hari kedua berfokus pada praktik pengelolaan limbah terpadu di Desa Permis.
Materi disampaikan oleh Noorhan Firdaus Pambudi yang memperkenalkan konsep Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) 3R: Reduce, Reuse, Recycle.
Ia menekankan pentingnya mengurangi sampah sejak dari sumber serta menjadikan limbah bernilai ekonomi melalui inovasi pengolahan.
Selanjutnya, hari ketiga diisi dengan pemetaan sosial (societal mapping) di dua desa sasaran.
Pemetaan ini dilakukan untuk menggali potensi, kebutuhan masyarakat, hingga struktur sosial yang ada.
Hasil kajian diharapkan menjadi pijakan perencanaan program yang lebih relevan dan berkelanjutan di masa mendatang.
Melalui sinergi akademisi, dunia usaha, dan masyarakat, kegiatan ini diharapkan tidak hanya berdampak sesaat, tetapi juga menciptakan fondasi bagi pengembangan ekonomi kreatif, UMKM, dan pemberdayaan desa secara berkelanjutan di Bangka Belitung (Bangkapos.com/Sela Agustika)
Bantu Atasi Stunting dan Kemiskinan Ekstrem, PT Timah Salurkan 100 Paket Sembako di Bangka Selatan |
![]() |
---|
HUT ke-80 RI Jadi Refleksi, Restu Widiyantoro: Teguhkan Komitmen Jaga Produksi dan Harmoni Sosial |
![]() |
---|
Menguji Kedaulatan Rakyat: Ketika Mandat Dicederai oleh Kekuasaan |
![]() |
---|
Dosen UBB: Komitmen Presiden Berantas Tambang Ilegal Harus Dibuktikan dengan Langkah Konkret |
![]() |
---|
Satukan Visi, Perkuat Sinergi: PT Timah Gelar Strategic Alignment untuk Merah Putih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.