Diplomat Kemlu Tewas di Menteng

Keluarga Arya Daru Curiga Hasil Autopsi, Kandungan CTM dan Banyak Memar, Padahal Diplomat Tak Alergi

Misteri kematian Diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Arya Daru Pangayunan (39) masih menjadi misteri bagi publik.

Penulis: Rusaidah | Editor: Rusaidah
Kompas.com, Tribunnews.com
HASIL AUTOPSI ARYA - Keluarga Arya Daru mencurigai adanya temuan CTM dari hasil autopsi jasad korban. Pihak keluarga Arya Daru memastikan, jika diplomat muda tersebut tidak memiliki riwayat alergi.  

BANGKAPOS.COM - Misteri kematian Diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Arya Daru Pangayunan (39) masih menjadi misteri bagi publik, terutama keluarganya meski telah diumumkan Polda Metro Jaya almarhum mengakhiri hidup.

Keluarga Arya Daru mencurigai adanya temuan CTM dari hasil autopsi jasad korban.

Pihak keluarga Arya Daru memastikan, jika diplomat muda tersebut tidak memiliki riwayat alergi. 

Baca juga: ANEH Bunga di Pusara Arya Daru Berganti Seikat Warna Putih, Terjadi Sehari Sebelum Gelar Perkara

Sehingga, adanya kandungan CTM di dalam berbagai jaringan dan cairan tubuh Arya Daru, cukup aneh bagi keluarga seperti dilansir Bangkapos.com dari TribunnewsBogor.com.

Temuan CTM tersebut diungkap tim forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), saat mengumumkan hasil autopsi.

Dokter Forensik RSCM, Yoga Tohijiwa, mengungkap hasil autopsi jenazah Arya Daru yang diumumkan di Polda Metro Jaya beberapa waktu lalu.

Baca juga: Kisah Penjaga Kosan Arya Daru Temukan 2 Hal Aneh, Diketuk Pintu Tak Ada Suara, Lampu Kamar Mati

Dari pemeriksaan di bagian luar tubuh, ditemukan luka terbuka pada bibir bagian dalam, luka lecet pada wajah dan leher serta memar-memar pada wajah, serta memar anggota gerak atas kanan akibat kekerasan tumpul.

Memar yang dialami Arya Daru disebut akibat gerakan memanjat saat berada di rooftop lantai 12 Gedung Kemenlu.

Sementara itu, berdasarkan pemeriksaan toksikologi serta histopatologi, tidak ditemukan zat yang dapat menyebabkan dampak terhadap pertukaran oksigen. 

Bahkan, tidak ditemukan juga adanya zat racun seperti sianida, alkohol hingga arsenik.

"Seluruh organ dan cairan tubuh milik almarhum ADP tidak terdeteksi senyawa toksin seperti pestisida, sianida, arsenik, alkohol, maupun narkoba," ungkap Ahli toksikologi Puslabfor Polri AKP Ade Laksono.

Baca juga: Isi Email Arya Daru Terkuak, Disebut Punya Khayalan Ingin Akhiri Hidup Tenggelamkan Diri di Laut

Hanya saja, polisi menemukan adanya kandungan parasetamol dan chlorpheniramine (CTM) pada berbagai jaringan dan cairan tubuh Arya Daru.

Dilansir Halodoc, CTM digunakan untuk mengatasi gejala alergi seperti urtikaria, bersin-bersin, mata berair dan gatal-gatal.

Sedangkan parasetamol adalah obat untuk meredakan demam dan nyeri, yang biasanya untuk mengobati sakit kepala, nyeri haid, sakit gigi atau pegal-pegal.

"Temuan ini menunjukkan adanya konsumsi atau paparan obat sebelum kematian," ucap Ade Laksono.

Kejanggalan Hasil Autopsi 

Terkait hasil autopsi tersebut, keluarga Arya Daru baru-baru ini buka suara dan mengungkap kejanggalan hasil autopsi yang dicurigai pihak keluarga.

Melalui Anjas Asmara, kakak ipar Arya Daru, Meta Bagus sebenarnya tak membantah hasil autopsi yang dipaparkan polisi terkait kondisi lebam di tubuh diplomat muda itu.

Sebab ia bersaksi melihat sendiri adanya memar-memar yang cukup banyak di jasad korban.

"Betul, memar-memarnya banyak," kata Meta Bagus yang disampaikan kepada Anjas Asmara melalui DM Instagram.

Namun, keluarga Arya Daru di Yogyakarta tak sepenuhnya puas oleh kesimpulan penyebab kematian yang disebut mengakhiri hidup.

"Kami sangat yakin adik saya tidak mengakhiri hidupnya sendiri," tutur Meta Bagus.

Ia juga tak yakin dengan hasil autopsi yang menyatakan adanya temuan CTM.

Sebab setahunya, Arya Daru tidak memiliki riwayat alergi yang membuatnya harus mengonsumsi CTM sebelum kematian.

"Padahal adek saya tidak punya riwayat alergi. Ibu kandung dan Pita juga bilang tidak punya alergi," katanya.

Meta curiga, jumlah kandungan CTM di sejumlah organ tubuh Arya Daru sangat banyak.

Apalagi, Arya Daru sempat banyak beraktivitas sebelum ditemukan meninggal, di antaranya belanja di mal dan naik ke rooftop Kemenlu.

"Apakah mungkin orang yang lagi pening dan alergi masih sempat belanja? Aneh nggak?" kata Anjas Asmara.

"Dia juga sempat ke rooftop, hari itu juga dia kerja," sambungnya.

Melansir Klik Dokter, zat aktif yang menjadi kandungan CTM, bekerja dengan memblokir zat alami tertentu di dalam tubuh (histamin) yang menyebabkan reaksi alergi, sehingga membuat reaksi alergi berkurang.

Jika dikonsumsi melebihi dosis anjuran, dapat menimbulkan gejala apnea, kejang, reaksi distonik, dan kolaps kardiovaskular selama aritmia.

(Bangkapos.com, TribunnewsBogor.com)

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved