Kapten Pnb Dwi Cahyadi Sejak Kecil Sudah Ingin Jadi Pilot

Kepergian Kapten Pnb Dwi Cahyadi meninggalkan duka mendalam bagi orang-orang terdekatnya.

Editor: fitriadi
TRIBUN JOGJA/KHAERUR REZA
Jenazah penerbang pesawat T50, Kapten Pnb Dwi Cahyadi saat tiba di rumah duka. Suasana duka terlihat di rumah duka, Kepuhsari RT 07/05 Kodran Maguwoharjo Depok Sleman Minggu (20/12/2015) sore. 

BANGKAPOS.COM, SLEMAN - Kepergian Kapten Pnb Dwi Cahyadi, backseater pesawat T50 yang mengalami kecelakaan Minggu (20/12/2015) meninggalkan duka mendalam bagi orang-orang terdekatnya termasuk sang ibu tiri, Boniran (68).

Sang ibu yang sudah mengasuh Dwi sejak kecil mengatakan anaknya tersebut adalah seorang pria yang baik dan penurut.

BACA: Sudah 87 Pendaftar Gugatan Hasil Pilkada di MK

Dikatakannya, menjadi pilot adalah pilihan hidup Cahyadi yang sudah menjadi cita-citanya sejak kecil.

"Memang dari kecil ngomong pingin jadi pilot, dia juga suka gambar-gambar pesawat sejak kecil," ceritanya masih dengan tersedu-sedu.

Dia juga menceritakan bahwa anaknya masih punya cita-cita tinggi seperti meneruskan pendidikan ke Jerman.

Dirinya dan keluarga sendiri sudah sempat bertemu dengan Dwi pada hari pertama Gebyar Dirgantara pada Sabtu (19/12/2015) sementara ketika kejadian dirinya dan keluarga baru saja dalam perjalanan menuju Lanud Adi Sucipto Yogyakarta.

BACA: Nikita Mirzani Basah-basahan Berbagi Tips Kecilkan Perut Wanita

Jenazah Dwi saat ini masih disemayamkan di rumah duka milik sang istri di Kodran Maguwoharjo Depok Sleman dan rencananya akan dimakamkan besok di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara Yogyakarta.

Kapten Pnb Dwi Cahyadi meninggalkan seorang istri Dwi Wanito Ambarwati dan dua orang anak Ega dan Ian.

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved