BANGKAPOS.COM - Jalan hidup seseorang tidak ada yang tahu, akan seperti apa nantinya.
Ada orang yang saat mudanya hidup bergelimang dosa, lalu menemukan hidayah ketika tua.
Namun, ada pula yang segera bertobat dan memperbaiki hidupnya jauh lebih baik.
Itulah fase kehidupan yang dialami Roni Bodax.
Mantan preman dari Solo ini menyita perhatian saat hadir di acara Hafiz Indonesia RCTI.
Penampilannya beda dari yang lain karena tubuhnya dipenuhi tato.
Bukan hanya tangan, tapi wajahnya pun ditutupi tato.
Kontras dengan orang-orang yang hadir di studio tersebut.
Tetapi, pembawa acara Irfan Hakim tertarik untuk mengetahui seluk beluk soal Roni Bodax.
"SDnya SD Islam, SMPnya SMP Islam, tapi dia punya tato sejak kelas satu SMP," kata Irfan Hakim.
Roni Bodax menceritakan masa kelamnya ketika pertama kali ditato.
Dia menyebutkan, jalanan yang menyebabkan berperilaku buruk.
Minum alkohol dan nongkrong di jalanan menjadi kebiasaannya.
Sampai ayahnya meninggal pun, Roni Bodax masih tetap tak meninggalkan kebiasaan jeleknya.
Lalu, sampai ada salah satu teman yang menyinggung dirinya.
"Kamu kok nggak sedih," kata temannya itu.
Setelah ayahnya dimakamkan di Solo, baru Roni merasakan kesepian.
Sedangkan ibunya tinggal di Jakarta.
Roni kangen ibunya dan meminta tinggal di Solo.
Ibunya bersedia tetapi dengan syarat Roni kembali shalat dan mengaji seperti dulu.
"Mulut langsung jawab, ya bu. Belajar lagi, dari iqra empat," kenang Roni Bodax.
Lalu dia belajar mengaji bersama mantan napi, preman dan anak jalanan.
Akhirnya sampai suatu waktu dia bertemu ibunya, dan menangis sedih.
Sejak saat itulah, Roni Bodax mulai aktif berdakwah.
Dia menghampiri preman-preman, anak jalanan dan memindahkan tempat tongkrongan ke depan masjid.
Saat azan, Roni izin untuk shalat di masjid.
Lalu lama kelamaan, teman-teman nongkrongnya tertarik untuk ikut shalat.
Netizen mengapresiasi hijrahnya Roni Bodax.
Fifi Alidia Wibowo
Pengalaman saya sendiri, saya hidup dengan kakak saya beliau juga sama dengan mas Rony seluruh badannya full dengan tatto
,beliau kakak saya jika diluar rumah memang dikenal dengan anak punk, nakal, mabuk dan sebagainya, tp ketika beliau dirumah berubah 180° slalu mengajarkan kebaikan terhadap saya, selalu mengingatkan saya jangan pernah berbuat sesuatu yang nanti
akhirnya merugikanmu. Kemana² saya slalu di ingatkan untuk memakai pakaian sopan dan berhijab, kewajiban² jangan pernah ditinggalkan. Setiap Senin Kamis slalu ngingetin puasa. Terkadang juga kalo drumah slalu sholat bareng, kalo pas mau puasa
kadang saur dimasakin.
Saya cuma berdua dengan kakak laki2 saya ini ketika drumah beliau tidak seperti penampilannya. "Nang sholat,ngaji" itu slalu
diucap beliau sewaktu dirumah, maupun pamit kalo mau keluar.
Semanjak itu saya tidak pernah bisa menilai orang2 yang bertato itu jelek. Karena fisik saja tidak cukup untuk kita nilai.
Jadi penampilan itu bukan modal utama untuk menilai orang, semoga kita bisa banyak belajar dari orang2 sekitar kita, belum tentu kita lebih baik dari mereka
Marvin Jojo
Ketika seseorang berusaha menjdi baik jangan pernah ungkit masa lalu nya karena betapa sulitnya perjuangan dy menjadi baik
raja zibran zibran fahlefi
Kamu termasuk hamba yang sangat dicintai Allah swt,....mdh mdhan Allah swt merahmati kita semua ,.....Aamiin,....ya,...Rabbal ,...`Alamin,....
wahyu pratama
SEBURUK BURUK NYA ORANG LAIN MASIH BURUK SAYA ..SEBAIK BAIK SAYA MASIH BAIK ORANG LAIN...semangat mas
(bangkapos.com/Alza Munzi)
• Sejumlah Pesan Ustaz Arifin Ilham Sebelum Meninggal Pada Anaknya, Termasuk Soal Pondok Pesantren
• Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Sebut Ada Sengkuni di Balik Rusuh Aksi 22 Mei, Siapa Dalangnya?
• Ngomong Soal Anak Kembar, Raffi Ahmad Jadi Kepingin hingga Nagita Slavina Bongkar Fakta Ini