Berita Pangkalpinang

Harga Lada Babel Merangsek Naik Rp 84.500/Kg Berkat Peran Pemda? Erzaldi: Kalian Nilai Saja Sendiri

Penulis: Riki Pratama
Editor: khamelia
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Harga lada di Provinsi Bangka Belitung mengalami kenaikan beberapa Minggu terakhir ini, harga lada yang semula hanya Rp 58.000 kini naik mencapai Rp 84.500 per kilogramnya.

Dengan naiknya harga lada di Bangka Belitung, Gubernur Erzaldi Rosman, memberikan tanggapan.

Menurutnya kenaikan harga tersebut diklaim karena adanya peran dari pemerintah daerah.

"Saya kalau ditanya itu kalian saja menilainya, tentunya apa yang terjadi di sini secara tidak langsung ada peran pemerintah dalam mengkonsolidasikan," jelas Gubernur Provinsi Bangka Belitung, Erzaldi kepada Bangkapos.com, Rabu (31/3/2021) di kantor gubernur.

Dia menegaskan, bahwa tidak ada yang otomatis dalam upaya kenaikan harga lada dan sawit saat ini.

"Tidak ada yang kebetulan di dunia ini, kalau tidak berusaha dan berupaya dia akan gagal, tetapi untuk menilai keberhasilan itu serahkan ke masyarakat," katanya.

Ia menjelaskan, beberapa upaya yang telah dilakukan pemerintah daerah seperti mendorong eksportir untuk tidak mempermainkan harga lada.

"Seperti contoh misalnya kita mendorong kemudahan untuk ekspor langsung dari kita Bangka Belitung, berupaya mengkonsolidasikan eksportir tidak mempermainkan harga itu kita awasi,"jelasnya.

Termasuk, kata Erzaldi, upaya naiknya harga buah sawit karena pemerintah daerah berupaya memperbanyak pabrik sehingga membuat harga lebih dapat bersaing.

"Lada juga kita kontrol mutu itu sudah kita lakukan. Tetapi hati-hati, dibalik kesuksesan harga lada naik, sekarang disinyalir mau dimulai lagi penyampuran atau oplosan lada Bangka Belitung dari lada Sulawesi dan Kalimantan,"kata Erzaldi.

Dengan adanya upaya tersebut gubernur mengaku sedang menyiapkan data-data untuk dapat membuktikannya.

"Saya sudah sinyalir, kami akan bekerja sama sengan PPNS kalau sudah dapat data, kita akan kerja sama dengan kepolisian,"tegasnya.

Ia menegaskan, apabila ditemukan pengoplos lada Babel, Erzaldi tidak sungkan untuk mengambil langkah melalui pihak kepolisian.

"Kalau misalnya pengiriman lada dari luar ke Bangka Belitung akan mempengaruhi harga lada Babel, sangat merugikan masyarakat, maka kita melakukan upaya preventif dan langsung agar lada tidak disalahgunakan oleh oknum eksportir," lanjutnya. (Bangkapos/Riki Pratama)

Berita Terkini