Antar Gubernur Lukas Enembe ke Papua Nugini Tukang Ojek Ini Dikasih Rp 100.000, Tarif Biasanya Rp 7.000
BANGKAPOS.COM - Gubernur Papua Lukas Enembe dipastikan pergi ke Vanimo, Papua Nugini, melalui jalur tradisional atau secara ilegal.
Ia bersama kerabatnya Hedrik Abodondifu, serta seorang wanita yang belum diketahui identitasnya kembali ke Indonesia melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw, Kota Jayapura.
Gubernur menyeberang ke Indonesia dengan didampingi Konsulat RI untuk Vanimo, Allen Simarmata, Jumat (2/4/2021).
Baca juga: Bocoran Ikatan Cinta Jumat 2 April 2021, Al dan Andin Kembali Temukan Fakta Baru, Curiga pada Elsa
Baca juga: Daftar Harga BBM Terbaru di Seluruh Daerah, di Babel Pertalite 7.850, Solar Non Subsidi 9.600
Baca juga: Kesepian, Janda Ini Nekat Ajak Duda Nginap dalam Kamar Tidur Hingga Digerebek Warga
Gubernur Lukas Enembe sempat melalui pemeriksaan kesehatan di PLBN Skouw.
Saat dimintai keterangan, Lukas Enembe mengakui bila ia pergi ke Vanimo dengan melalui jalur tradisional sejak Rabu (31/3/2021).
"Saya pergi untuk terapi saraf kaki, kalau saraf otak kita sudah terapi di Jakarta. Sama-sama konsul saya di sana, sejak hari pertama," ujar Lukas.
Ia mengaku pergi ke PNG dengan menggunakan ojek melalui jalur tradisional di belakang Pasar Skouw.
"Saya naik ojek ke sana, sebenarnya itu salah, saya tahu karena orang lain tidak urus saya sehat," kata Lukas.
Sementara Konsulat RI untuk Vanimo, Allen Simarmata mengaku baru mengerahui keberadaan Gubernur Papua Lukas Enembe di Vanimo pada Kamis (1/4/2021).
Baca juga: Kesepian, Janda Ini Nekat Ajak Duda Nginap dalam Kamar Tidur Hingga Digerebek Warga
Baca juga: Daftar Harga BBM Terbaru di Seluruh Daerah, di Babel Pertalite 7.850, Solar Non Subsidi 9.600
Baca juga: Bocoran Manga One Piece Chapter 1009, Link Baca, Luffy dan Zoro Kena Serangan Telak Kaido & Big Mom
"Beliau dua hari di sana, saya baru tahu kemarin," kata dia.
Sebelum menyeberang kembali ke Indonesia, Lukas Enembe cukup lama berada di titik batas PNG, ia menunggu di dalam mobil.
Informasi mengenai Gubernur Papua Lukas Enembe berada di PNG beredar sejak Kamis malam melalui media sosial.
Dalam foto yang tersebar, Lukas Enembe terlihat berada di depan Medallion Hotel Vanimo.
Pengojek yang Antar Gubernur Lukas Enembe ke Papua Nugini Dikasih Rp 100.000, Tarif Biasanya Rp 7.000
Seorang pengemudi ojek, Hendrik (bukan nama sebenarnya), awalnya tak tahu penumpang yang dibawanya melewati jalur tikus menuju Papua Nugini pada Rabu (31/3/2021) siang, adalah Gubernur Papua Lukas Enembe.
Hendrik yang selesai mengantar penumpang ke perbatasan, dipanggil oleh seorang pria yang belakangan diketahui berinisial HA, kerabat Lukas Enembe.
Pria itu meminta Hendrik mengantar rombongan berjumlah tiga orang ke perbatasan Papua Nugini. Selain HA, salah satu anggota rombongan itu adalah Lukas Enembe.
"Ada tiga orang, sebelum antar, sempat ketiganya jalan kaki yang kemudian saya antar padahal sudah mau dekat dengan tujuan mereka masuk ke PNG," kata Hendrik di Jayapura, Jumat (2/4/2021).
Hendrik menyanggupi permintaan itu. Ia memanggil salah satu rekannya untuk membawa rombongan tersebut.
Hendrik membawa Lukas Enembe dan HA. Sementara temannya membonceng EW, salah satu kerabat Lukas yang berjenis kelamin perempuan.
Hendrik mengaku mendapat bayaran sebesar Rp 100.000 setelah mengantar rombongan itu.
"Saya dikasih Rp 100.000 padahal biasanya sekali angkut penumpang hanya dua Kina (mata uang PNG) kalau dirupiahkan hanya Rp 7.000, Namun pada akhirnya saya terima dan berbagi dengan teman," kata Hendrik.
Tiba di pangkalan ojek, Hendrik masih tak menyadari penumpang yang dibawanya adalah Lukas Enembe.
"Waktu sampai di pangkalan ojek, teman saya bilang, 'Enembe kah?', saya kurang tahu," kata dia menirukan percakapan saat itu.
Dideportasi setelah dua hari di Vanimo, Papua Nugini
Hendrik menambahkan, kecurigaan itu membuat salah satu rekan pengemudi ojek melapor ke Pos Satgas 131, terduga Gubernur Papua Lukas Enembe pergi ke PNG melalui jalan tikus.
Setelah dua hari berada di Vanimo, PNG, Gubernur Papua Lukas Enembe bersama HA dan EW dideportasi karena dianggap tinggal secara ilegal.
Pada Jumat siang, didampingi Konsulat RI untuk Vanimo Allen Simarmata, Lukas Enembe beserta dua kerabatnya melintas kembali ke Indonesia melalui PLBN Skouw, Kota Jayapura.
Lukas sempat diperiksa di PLBN Skouw sebelum meninggalkan lokasi tersebut.
Selama berada di PLBN Skouw, Lukas didampingi Kepala Badan Perbatasan dan Kerja Sama Luar Negeri Provinsi Papua Suzana Wanggai.
(KOMPAS.com/Dhias Suwandi)