Kelemahan Buaya Ada Pada Matanya, Inilah Kisah dari Mereka yang Selamat

Editor: Dedy Qurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kelemahan Buaya Ada Pada Matanya, Inilah Kisah dari Mereka yang Selamat - Maryani (berdiri) serta kerabatnya saat menunggui Dadang yang tertidur di ruang perawatan, Senin (31/5/2021).

BANGKAPOS.COM - Bagaimana cara melawan menghadapi serangan buaya jika amit-amit bintang buas tersebut menyerang kita.

Dari dua kisah yang akan disajikan berikut, mungkin cara menghadapinya adalah dengan mengetahui bahwa kelemahan buaya ada pada matanya.

Setidaknya kita bisa belajar dari pengalaman dari dua korban yang pernah selamat dari serangan buaya berikut ini:

1. Dadang Dilepaskan Setelah Mencongkel Mata Buaya

- Dadang (54) seorang warga di Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Bangka Belitung berduel dengan buaya sepanjang empat meter yang menerkamnya.

Ia berhasil dilepaskan setelah mencongkel mata sang reptil ganas tersebut.

Dadang selamat.

Meski demikian, kaki telapak kaki hingga setengah pahanya harus terluka.

Posbelitung.co (bangkapos.com group) menyambanginya di ruang perawatan RSUD Belitung Timur, Senin (31/5/2021).

Dadang (54) terlihat tengah tertidur dengan kaki kanan dibungkus perban rapat dari telapak kaki hingga setengah pahanya.

Kaki kirinya terlihat tidak ada luka namun di ujung-ujung kuku kakinya hingga beberapa area telapak kakinya terlihat banyak darah kering.

Tampak beberapa luka lecet di bagian tubuh lainnya.

Dia baru saja melakukan operasi pemasangan pen pada kaki kanannya karena patah setelah bergulat dengan buaya tidak jauh dari rumahnya di Pangkalan Perahu Perumahan Minapolitan, Desa Baru, Manggar, Belitung Timur pada Minggu (30/5/2021) pukul 19.00 WIB.

Istrinya bernama Maryani (55) terlihat sedih namun berusaha tegar.

Itu terlihat dari sorot matanya melihat suaminya tertimpa musibah seperti ini.

Dia bersyukur sekali karena suaminya masih bisa selamat dari ganasnya serangan buaya.

Maryani menceritakan awalnya Dadang ingin menyiapkan perahu untuk mencari nafkah keesokan harinya bersama temannya.

Baca juga: Detik-detik Remaja Diterkam Buaya Saat Ambil Kangkung, Ditemukan 2 Jam Setelah Dicari

Namun, saat dia tengah menurunkan perahunya tiba-tiba dia disambar buaya.

Sontak dia teriak meminta pertolongan kepada temannya.

Mendengar teriakan Dadang, temannya yang tengah menyiapkan perahu di sisi lainnya langsung membantu.

Temannya memegang ekor buaya tersebut yang sudah membawa Dadang ke tengah sungai.

Sedangkan Dadang, menurut istrinya, sudah dalam kondisi memeluk buaya tersebut.

"Untuk mempertahankan diri, suami saya memukul-mukul buaya itu. Pertama kena jari, kemudian badan, lalu terakhir kena mata buaya.

Kelemahan Buaya Ada Pada Matanya, Inilah Kisah dari Mereka yang Selamat - Ilustrasi Buaya (ist/ National Geographic Indonesia)

Saat mencongkel matanya itulah, akhirnya dilepaskan dari buaya itu," kata Maryani yang mengatakan ukuran panjang buaya tersebut hampir empat meter dengan besaran lebih dari pelukan orang dewasa.

Maryani mengatakan sepengetahuannya tidak pernah suaminya menceritakan pernah melihat buaya di sekitar area tersebut.

Karena itu, saat tahu suaminya digigit buaya Maryani merasa kaget dan sedih.

Dia mengharapkan kepada pemerintah agar bisa mengantisipasi kejadian-kejadian seperti ini.

Maryani tidak ingin ada Dadang kedua yang menjadi korban keganasan binatang ini.

"Kalau bisa ditangkap supaya tidak membahayakan para nelayan lainnya. Karena di situlah tempat kami mencari makan dan penghidupan," harap Maryani.

2. Odik Tusuk Mata Buaya yang Menyerangnya, Cengkraman Pun Melemah

Kisah lainnya datang dari Odik Sudirman warga Desa Bumi Rapak SP 2, Kecamatan Kaubun, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.

Ia selamat dari terkaman buaya muara di Sungai Kaubun, Jumat (24/5/2019) sore silam.

Padahal, gigi runcing buaya yang diperkirakan memiliki panjang 1,5 meter, mencengkeram kuat lengan kiri pria berusia 72 tahun tersebut.

Upaya kerasnya lepas dari cengkeraman buaya tersebut membuat dirinya masih bernafas hingga saat ini.

Istri Odik, Itik, menuturkan peristiwa terjadi saat ayah dari empat anak perempuan tersebut sedang memancing.

Saat itu kondisi sungai sedang banjir.

Tiba-tiba, terdengar suara,”blurp” di dekat Odik.

“Dengan suara di air, blurp. Bapaknya (Odik) pikir, ada ikan besar," ungkap Itik menirukan kata-kata Odik kepadanya.

Namun, tidak lama kemudian dari sungai tersebut langsung muncul buaya yang siap menerkam dengan mulut menganga.

"Buaya tersebut mengincar leher bapaknya. Tapi, ditangkis dengan tangan kiri. Jadi tangan kirinya yang diterkam,” katanya.

Odik, menurut Itik, sempat jatuh ke sungai dan bergulat dengan buaya.

Karena tangannya dicengkram cukup kuat buaya.

Baca juga: Pencari Rumput Tewas Diterkam Buaya, Tubuh Tak Utuh Tapi Wajahnya Masih Bisa Dikenali

Ia tak bisa menarik tangan kiri karena sakit dan khawatir putus.

“Bapaknya ikutin aja pergerakan buaya itu di sungai. Sempat berguling di air juga," katanya.

Dalam posisi diterkam buaya, Odik masih sadar dan berupaya mencari mata buaya tersebut.

"Karena katanya kelemahan buaya ada pada matanya. Begitu dapat matanya, langsung ditusuk pakai tangan,” bebernya.

Usai menusuk mata buaya, cengkraman pun melemah.

Odik berhasil menarik tangannya.

Sementara buaya yang menerkamnya berangsur hilang di perairan.

Ia pun berteriak meminta tolong dan akhirnya diselamatkan warga setempat.

“Kami sangat bersyukur, bapak masih bisa selamat dari terkaman buaya,” timpal Siti, sang anak.

(Posbelitung.co/BryanBimantoro/Tribunnews.com/Dedy Qurniawan)

Berita Terkini