Ladang Minyaknya Akan Kering pada 2022, Nasib Timor Leste Seperti Anak Tiri, Ditolak Masuk ASEAN

Editor: Alza Munzi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bendera Timor Leste

BANGKAPOS.COM - Mayoritas anggota ASEAN menolak Timor Leste bergabung.

Alasannya, negara kecil itu belum memiliki ekonomi yang kuat.

Padahal, Timor Leste memiliki ladang minyak sebagai penunjang utama pendapatan nasional negara.

Hanya saja, minyak Timor Leste diprediksi hanya dapat bertahan pada 2022.

Artinya tahun depan, tidak ada sumber daya alam yang dapat diandalkan di Timor Leste.

Meski Timor Leste seperti anak tiri, negara-negara ASEAN tak peduli.

Timor Leste sudah lama berharap ingin gabung, tetapi selalu ditolak.

Selama 11 tahun lamanya Timor Leste tak henti mengajukan diri sebagai calon anggota ASEAN.

Bahkan di antara 10 negara anggota, ada satu negara yang getol menolak keinginan Timor Leste bergabung dengan ASEAN.

Tak lain adalah negara tetangga Indonesia, yakni Singapura yang keras menentang bergabungnya Timor Leste sebagai bagian dari ASEAN.

Beberapa faktor menjadi pertimbangan mengapa Timor Leste mendapat reaksi dingin dari anggota ASEAN.

Melansir artikel dari laman Tribun Palu, alasan yang paling kuat adalah faktor ekonomi.

Secara ekonomi, negara yang dulu merupakan bagian dari Indonesia itu memiliki ekonomi sekitar 1.442 miliar dollar AS.

Angka itu jelas di bawah Singapura, Filipina, Malaysia, dan Indonesia.

Boleh jadi Timor Leste kaya akan sumber daya alam berupa ladang minyak dan gas yang melimpah.

Namun, sumber daya alam utama dan satu-satunya yang dimiliki Timor Leste itu diprediksi akan kering pada tahun 2022.

Padahal sekitar 90% pendapatan Timor Leste datang dari minyak dan gas nasional.

Baca juga: Bukan 19 Detik, Ini Video Gisel 12 Detik Bergoyang

Baca juga: Ngotot Lepas dari Indonesia, Timor Leste Malah Kewalahan Jika Indonesia Hentikan Pasokan Ini

Kemudian faktor lainnya, negara kecil itu masih memiliki keterbatasan ekonomi yang tidak terdiversifikasi dan ketergantungan pada impor secara luas.

Oleh karena keterbatasan sumber daya itulah yang menjadi masalah utama Timor Leste gagal menjadi anggota ASEAN.

Singapura sebagai salah satu negara maju di ASEAN punya kekhawatiran terkait masuknya Timor Leste sebagai anggota ASEAN.

Ditakutkan Singapura apabila Timor Leste bergabung maka hanya akan menjadi beban kekuangan bagi Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara itu.

Baca juga: Jika Kamu Punya Uang Kertas Rp5 Ribu dengan Ciri-ciri Seperti Ini Dibayar Rp10 Juta Per Lembar

Apalagi dalam anggota ASEAN ada sebuah komitmen.

Di mana anggota ASEAN mengamanatkan untuk saling membantu secara ekonomi dan teknis untuk pembangunan mereka.

Yang mana jelas komitmen tersebut akan sangat sulit ditepati oleh Timor Leste.

Namun, ada yang getol menolak, ada pula yang mendukung.

Secara mengejutkan, di tengah penolakan itu, Kamboja mendadak memberikan dukungan agar Timor Leste

bergabung dengan ASEAN.

Dilansir dari khmertimeskh.com pada Minggu (10/10/2021), Menteri Luar Negeri Prak Sokhonn menyatakan

kembali dukungannya terhadap tawaran Timor Leste untuk menjadi anggota ASEAN.

Sokhonn menyatakan dukungannya untuk keanggotaan Timor Leste di ASEAN pada Pertemuan Dewan Koordinasi

ASEAN ke-30 yang diadakan pada hari Senin, menurut siaran pers kementerian.

"Kamboja mendukung aplikasi Timor Leste untuk menjadi anggota ASEAN."

"Sokhonn juga menyatakan dukungannya untuk keterlibatan lebih lanjut dengan Timor Leste dalam berbagai

program pengembangan kapasitas dalam kerangka kerja ASEAN.”

Pada bulan Februari, selama pembicaraannya dengan seorang politikus asal Timor Leste, Adaljiza Albertina Xavier

Reis Magno, Sokhonn memberi dukungan berkelanjutan Kamboja untuk aksesi Timor Leste ke ASEAN.

Sokhonn percaya bahwa keanggotaan Timor Leste akan membawa lebih banyak manfaat bagi ASEAN.

Artikel ini telah tayang di sosok.grid.id

Berita Terkini