BANGKAPOS.COM -- Pernikahan sesuatu hal yang selalu diidamkan pasangan kekasih.
Rupanya hal itu tidak berlaku bagi pengantin pria satu ini.
Nasibnya sangat apes.
Persitiwa yang tak terbayangkan seumur hidupnya melakukan pernikahan dengan cara seperti ini.
Meski tubuh pengantin pria sudah gemetar, calon mertua tetap tidak peduli.
Tamu pun tak bisa apa-apa, tangisan pengantin pria di depan penghulu semakin kejer.
Setiap orang pasti berharap menikah dengan keadaan yang bahagia dan penuh suka cita.
Begitu pula dengan sang pengantin pria ketika harus menikahi calon istrinya.
Namun bukannya bahagia, pernikahan pria ini justru diwarnai teror dan air mata penyesalan.
Pernikahan pengantin pria ini pun berakhir kala dirinya dijemput polisi usai akad.
Baca juga: Ingat Janda Cantik yang Menikahi Pria Buruk Rupa Nasib Pernikahan Setelah Setahun, Banjir Hujatan
Baca juga: Tanda-tanda Tubuh Wanita Sedang Birahi Tinggi, Begini Penjelasan dr Aisah Dahlan
Dilansir Sosok.ID dari Daily Mirror, Kamis (5/8/2021) kejadian tak menyenangkan ini dialami oleh seorang pria bernama Vinod Kumar di Bihar, India.
Vinod Kumar adalah salah satu korban pengantin paksa yang masih jadi tradisi di sejumlah wilayah di India.
Pria bergelar insinyur ini sama sekali tak menyangka bahwa dirinya akan menjadi korban pengantin paksa
Mengutip Daily Mirror, awalnya Vinod Kumar bersama dengan temannya pergi ke Patna untuk menghadiri pernikahan rekannya.
Ketika sampai di Patna, ia diajak bertemu dengan seorang kenalan teman bernama Surendra Yadav.
Namun saat bertemu, Surendra Yadav dan rekannya tetiba menyekap Vinod Kumar.
Vinod Kumar kemudian dibawa ke daerah Bihar, India.
Dengan kepala ditodong pistol, Vinod Kumar tiba-tiba dipaksa menikahi seorang wanita yang sama sekali tak ia kenal.
Baca juga: Cara Bikin Ramuan Agar Kuat dan Tahan Lama Berhubungan Intim Khusus Pria
Baca juga: Tak Disangka Pertengkaran Jenis Ini Ternyata Bisa Mempererat Hubungan Loh, Kok Bisa?
Takut akan keselamatannya yang terancam, Vinod Kumar mau tak mau menikahi wanita itu.
Selama proses ijab, Vinod Kumar tak henti-hentinya menangis hingga seluruh tubuhnya gemetar lantaran merasa takut.
Vinod Kumar terus menangis hingga proses ijab terpaksa harus dituntun besan dan penghulu.
Sudah menangis ketakutan sampai terkencing-kencing, Vinod Kumar tetap tidak dilepaskan oleh keluarga mempelai wanita.
Para tamu yang tahu Vinod Kumar korban pengantin paksa pun tak bisa berbuat apa-apa untuk menolongnya.
Melansir Kompas.com, entah bagaimana Vinod Kumar berhasil menghubungi kakaknya untuk menolongnya.
Sang kakak kemudian langsung menyambangi rumah pengantin wanita dengan bantuan polisi.
Vinod Kumar yang sudah ketakutan pun berhasil diselamatkan oleh keluarga dengan bantuan polisi.
Wanita asal Malaysia, Nur Amirah Sharbuddin mengungkap rasa kecewa setelah melihat video pernikahannya tak sesuai dengan bayaran mahal yang telah ia berikan pada sang videographer.
Pengantin mana yang tidak kecewa jika melihat video pernikahannya tidak sesuai dengan bayaran yang mahal.
Begitupula yang terjadi pada wanita ini. Ia meraya yakin setelah melihat video dan foto-foto hasil karya sang videographer.
Karena itu calon pengantin tersebut bersedia membayar mahal kepada videographer di hari pernikahannya.
Baca juga: Miliki Body Goals, Ariel Tatum Sempat Tak Sukai 3 Bagian Tubuh yang Ini, Singgung soal Keberuntungan
Baca juga: Saling Cinta, Seorang Guru Bingung Diajak Menikah Kekasihnya Masih ABG 14 Tahun
Tapi apa yang terjadi, hasil video pesta pernikahannya ternyata tidak sesuai yang diharapkan.
Wanita itu berasal dari Malaysia, namanya Nur Amirah Sharbuddin.
Ia mengungkap rasa kecewa setelah melihat video pernikahannya tak sesuai dengan bayaran mahal yang telah ia berikan pada sang videographer.
Nur Amirah mengunggah curhatan panjang melalui akun Facebook miliknya pada Selasa 9 Juni 2020.
Dalam unggahan itu, Nur menulis kronologi lengkap bagaimana ia ditipu oleh seorang videographer yang meminta bayaran sebesar RM 2200 atau sekitar Rp 7,1 juta.
Berikut kronologinya seperti yang dikutip TribunStyle.com dari akun Facebook Nur Amirah Sharbuddin:
Bulan Agustus 2019
Pada Agustus 2019, Nur menerima rekomendasi seorang videographer bernama Aminur Rasyid, pemilik AR Studio.
Kebetulan jadwal videographer tersebut kosong di hari pernikahan Nur, sehingga bersedia melayani keperluan Nur.
Ia meminta bayaran sebesar RM 2200 (Rp 7,1 juta), yang bisa dibayar dengan cara dicicil.
Sebelumnya Nur telah melihat hasil video lain yang dibuat oleh sang videographer.
Ia merasa hasilnya bagus, sehingga tanpa pikir panjang menyewa jasa sang videographer.
Nur membayar DP sebesar RM 500 (Rp 1,6 juta).
Bulan Oktober 2019
Nur memberikan pembayaran kedua sebesar RM 880 (Rp 2,8 juta).
Dua hari sebelum pernikahan, Nur melunasi bayarannya.
Ia memberi RM 820 (Rp 2,6 juta), sehingga total uang yang ia bayar ada Rp 7,1 juta.
Pada hari pernikahan, videographer datang membawa peralatan dan melaksanakan tugasnya.
Bulan Februari 2020
Nur menanyakan progres video pernikahannya yang belum jadi, si videographer mengatakan hampir jadi.
Bulan Maret 2020
Nur kembali bertanya hasil video pernikahan karena tak kunjung mendapat kabar.
Lagi-lagi videographer mengatakan sudah jadi, lalu bertanya alamat untuk mengirimkan hasilnya.
Tapi video tak juga dikirimkan.
Bulan April 2020
Nur mulai resah video pernikahannya tak kunjung tiba.
Ia terus menghubungi nomer ponsel si videographer, tapi tak ada jawaban.
Ketika akhirnya direspon, videographer menyebut pengiriman terkendala lockdown karena pandemi corona.
Nur berusaha memaklumi, padahal saat itu sudah berselang 4 bulan dari hari pernikahannya.
Bulan Mei 2020
Tak ada kabar kelanjutan pengiriman video yang disebut sudah jadi.
Bulan Juni 2020
Nur yang sudah geram memberi peringatan terakhir.
Ia membuat batas waktu hingga tanggal 7 Juni 2020, bila video tak juga diberikan padanya, Nur mengancam akan membuat postingan di media sosial.
Namun hingga tanggal 7 Juni, video pernikahan Nur ternyata belum jadi.
Akhirnya Nur membuat unggahan di media sosial dan mengkomplain AR Studio secara terbuka.
Unggahan Nur direspon oleh videographer pernikahannya.
Ia mengatakan video pernikahan Nur akan diupload di Youtube.
Namun saat Nur melihat videonya, seketika itu Nur justru menangis.
Video itu jauh dari kata memuaskan, bahkan tak sesuai dengan bayaran mahal yang telah diberikan.
Scene demi scene yang diambil tampak goyang, tone warna video juga suram.
Alih-alih seperti pernikahan yang bahagia, video hari spesial Nur justru tampak seperti syuting film horor.
Editing video juga kasar, seakan videonya tergesa-gesa diselesaikan.
Karena kecewa berat dengan hasil yang ia dapatkan, Nur akhirnya membuat laporan ke polisi.
Ia merasa ditipu dan ingin kejadian ini diproses oleh hukum.
Penasaran seburuk apa video pernikahan Nur?
Berikut unggahan lengkap Nur di Facebook:
Unggahan Nur ini sontak mencuri perhatian.
Banyak netizen yang membelanya dan menyebut jika hasil video memang tidak bagus.
"Allah. Video dia tak fokus. Bergegar. Transisi video tak smooth. Tak baiklah aniaya orang macam ni. Lama pulak tu tunggu. Takkan nak nikah olok olok lagi sekali sebab semata nak ambik video je?"
"Sedih kan mira .. benda tu la kita nak bt kenangan bila dah tua nanti tp itu yg dia bt main2 .. mmg melampau sgt . akak harap dia reply dan selesaikan benda ni cepat."
"11 years of experience? Video guru bersara yg dibuat oleh guru biasa bkn videographer pun jauhhhh lebih elok kot. Bertabahlah mira. Tak berkat bisnes dia tu. Sat lagi lingkup."
(/*Bangkapos.comTribunStyle.com/Galuh Palupi)