BANGKAPOS.COM-Perang antara Rusia dan Ukraina menjadi ajang pembuktikan ketangguhan peralatan militer yang dimiliki Rusia.
Berbagai peralatan tempur nan canggih milik Rusia diterjunkan dalam perang tersebut.
Salah satunya adalah tank canggih BMPT-72 atau Terminator 2 milik Angkatan Darat Rusia.
Dilansir dari kontan.id, kendaraan tempur pendukung tank Terminator terbaru memperkuat militer Rusia pada Desember 2020.
Terminator adalah kendaraan lapis baja multi-tujuan dan bersenjata lengkap yang dilengkapi dengan persenjataan yang kuat, instrumen kontrol penembakan yang canggih, dan kemampuan manuver yang tinggi.
Terminator mampu menyerang target tank, kendaraan lapis baja ringan, dan kendaraan tempur infanteri, beroperasi bersama dengan sistem pertahanan udara untuk melawan helikopter dan pesawat terbang musuh berkecepatan rendah yang terbang rendah.
Menutip dari nextren, kendaraan tempur pendukung tank yang dikembangkan Uralvagonzavod Production Association State Unitary Enterprise dan Ural Transport Machinery Design Bureau Federal State Unitary Enterprise ini memiliki lima awak.
Terminator dibangun di atas sasis tank tempur utama T-72.
Kendaraan tempur pendukung tank memiliki kecepatan maksimum 65 km per jam dan daya jangkau hingga 550 km tanpa perlu mengisi ulang bahan bakar.
Tank Terminator 2 termasuk jenis langka dan tidak ada saingannya dengan tank buatan negara Barat seperti AS dan negara NATO.
Pasalnya, militer negara-negara NATO tak menganggapnya perlu karena adanya perbedaan desain tank dan strategi perang kota.
Tank ini didesain jagoan perang kota dan sudah terkenal dalam perang kota di Cechnya pada 1990-an dan 2000-an.
Dibangun di atas sasis tank andalan Rusia T-72, Terminator 2 dilengkapi persenjataan berat untuk mendukung perang kota dengan intensitas tinggi.
Desain Terminator 2 fokus pada perlindungan lapis baja dan kemampuan mengatasi berbagai hambatan di perkotaan.
Senjata Terminator 2 juga dipilih agar sesuai di perang kota, yaitu fokus jarak pendek, dan daya tembak penekan untuk target yang sulit dijangkau.
Bahkan ada senjata yang bisa diarahkan ke sudut target tinggi di atas gedung-gedung.
Uniknya, persenjataan Terminator 2 mampu membidik tiga target sekaligus.
Krunya berjumlah tiga orang yang terlindungi dalam sasis tank berat itu.
Ada pula perlindungan tambahan untuk kru berupa armor reaktif eksplosif (ERA) yang ditingkatkan.
Lapisan tank didesain untuk tahan terhadap serangan hulu ledak.
Kemampuan satu unit Terminator 2 ini disebut mampu menggantikan satu peleton personel dan enam kendaraan bersenjata.
Terminator 2 ditenagai mesin diesel berdaya jangkau 650 Km dan kecepatan hingga 65 Km/perjam.
Selain senjata meriam kaliber 125mm yang dapat menembakan rudal, ada pula senjata anti serangan udara kaliber 12,7mm untuk menembaki helikopter dan pesawat.
Terminator 2 akan menyapu personel anti-tank musuh yang berumbunyi di atas gedung-gedung.
Desain senjatanya bisa bergerak bebas membidik musuh dengan posisi awak yang aman dari bidikan musuh.
Tank Terminator 2 didesain akhir 1980-an dan mulai mendapat perhatian lagi pasca perang Chechnya 1994-1995.
Saat itu, perang membuat Rusia kehilangan banyak tank dan kendaraan tempurnya saat menghadapi gerilyawan Chechen.
Penyebab hancurnya tank Rusia saat itu karena desain yang panjang dan ceper.
Sebenarnya, desain seperti itu membuat tank tak mudah terlihat musuhnya, namun ternyata membatasi kemampuannya untuk menggerakkan meriamnya naik-turun.
Padahal dalam perang kota, banyak gedung dan bangunan tinggi di medan perangnya.
Tank-tank Rusia standar itu tidak bisa mendongakkan meriamnya cukup tinggi untuk membidik musuhnya yang menyerang dari ketinggian.
Bahkan saat perang di Grozny, mereka menjadi sasaran empuk senjata ringan anti-tank musuh di atas gedung-gedung.