BANGKAPOS.COM , BANGKA -- Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Bangka Belitung (Babel) berkurban lima ekor sapi pada Iduladha 1443 Hijriah.
Rinciannya, empat ekor sapi dipotong di lingkungan kantor Kemenag Babel pada hari ini, Senin (11/7/2022), sementara satu ekor sapi lagi disalurkan kepada Pimpinan Cabang (PC) Ansor Bangka Selatan untuk dibagikan kepada masyarakat sekitar.
Kabid Bimas Islam Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sekaligus Ketua Pelaksana, Drs H Abdul Aziz mengatakan empat ekor sapi yang dipotong hari ini, akan dibagikan kepada ratusan orang yang berhak menerimanya.
"Kira-kira ada 200an kantong daging sapi yang diperoleh nanti, kita bagikan kepada mustahik. Jadi sistem, setiap pegawai di sini, kita titipkan satu persatu untuk diberikan kepada mustahik di sekitar rumahnya," ujar Abdul Aziz saat ditemui bangkapos.com usai pemotongan sapi kurban.
Sementara untuk satu ekor sapi yang di salurkan di Bangka Selatan, akan dibagi kepada mustahik yang berada di Bangka Selatan.
"Kemarin ada permohonan dari Bangka Selatan, dari pengurus masjid, kalau ada yang berkurban di sini, mereka minta bantu satu ekor. Jadi kita kirimkan," katanya.
Kegiatan kurban setiap hari lebaran Iduladha ini diakuinya rutin di lakukan oleh Kementerian Agama Bangka Belitung
"Semoga tahun depan lebih banyak lagi. Tahun ini banyak sapi yang terbatas karena PMK. Kedepan semoga lebih semarak lagi. Sebelum dipotong, sapi-sapi kita sudah diperiksa kesehatannya, kita sudah bersurat ke dinas terkait. InsyaAllah sapi-sapi ini bebas dari PMK," katanya.
Sementara itu, Kepala Kanwil Kementerian Agama Babel, Drs. H Tumiran Ganefo, M.H bersyukur pihaknya rutin bisa melakukan pemotongan sapi kurban pada setiap Iduladha.
"Alhamdulilah kita bisa mengajak teman-teman kita untuk menghimpun sebanyak lima ekor sapi," katanya.
Dalam momentum ini, Tumiran merasa penting untuk memaknai Hari Iduladha sebagaimana mestinya, dan menjadi pribadi lebih baik lagi hingga menyembelih ego-ego dalam diri serta meneladani sifat Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail yang penuh pengorbanan.
"Makna kurban itu adalah sesuatu pelajaran yang luar biasa, yang diingat setiap tahun, hindarilah sifat-sifat hewani. Karena pengorbanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, seorang Nabi Ibrahim perlu menunggu lama untuk mendapatkan anak, setelah lama begitu, pada momentum itu ada arahan untuk berkurban anak sendiri.
Allah SWT memberikan keajaiban, jasad Ismail dirubah menjadi kambing, momen itu mengajarkan kita agar kita menghindari sifat hewani, intinya jangan tidak ada rasa dan jangan tidak merasa puas, itu yang harus dihindari.
Manusia diciptakan sesempurna mungkin, dan semua agama mengajarkan berkorban untuk kemaslahana umat," katanya. (Bangkapos.com/Cici Nasya Nita)