BANGKAPOS.COM- Generasi Z atau Gen Z jangan sampai tak tahu, inilah istilah-istilah gaul, beken atau bahasa populer yang dipakai anak muda tahun 2022.
Setiap tahun selalu ada-ada kalimat baru yang tak sengaja tercetus dan diviralkan para kaum milenial.
Tak cuma viral, sebagian dari mereka bahkan menggunakan basa-bahasa populer tersebut dalam keseharian mereka.
Tak ayal bahasa-bahasa tersebut menjadi marak dan menyebar luas di media sosial, hingga nyaris dipahami oleh seluruh remaja di Indonesia.
Untuk itu Anda tak boleh ketinggalan dan wajib tahu bahasa-bahasa populer yang sering dipakai di kalangan gen Z.
Apa saja bahasa-bahasa populer itu? Simak dan pahami artinya berikut ini?
Chill
Kata chill memang marak dipakai di kalangan remaja di tahun 2022 ini.
Chill diambil dari bahasa inggris yang bermakna sama dengan relax atau calm down.
Chill di sini diartikan sebagai santai, atau rileks.
Dalam penggunannya kalimat ini digunakan untuk menunjukkan ketenangan diri atau menenangkan orang lain atas suatu kondisi.
"Chill aja kali, jodoh nggak kemana," seperti itu kira-kira kalimat untuk menenangkan orang yang sedang panik mencari pasangan.
Sabi
Dalam bahasa gaul, sabi sering digunakan dalam chatting baik di Instagram, Twitter maupun TikTok.
Sabi bermakna sanggup, bisa, atau mampu.
Perlu kamu tahu sabi adalah kebalikan dari kata bisa.
"Sob, gue mau pinjem duit dong, sabi nggak nih?"
TBL
TBL mulai marak digunakan di tahun 2022.
Kata-kata ini tercetus dari kreator TikTok yang ternyata ramai dipakai di kalangan Gen Z.
TBL adalah singkatan dari Takut Banget Loch, yang tentu saja mengungkapkan rasa ketakutan atau candaan-candaan tentang ketakutan pada sesuatu.
SBL dan NBL
Usai TBL ramai dipergunakan, muncul kata-kata baru yang juga dipakai di kalangan Gen Z. Kata-kata itu adalah SBL dan NBL.
SBL merupakan singkatan dari Sebel Banget Loch, sementara NBL adalah singkatan dari Ngakak Banget Loch.
"Lama banget nungguinnya bikin bete, SBL SBL,"
Spill the tea / tuangin teh
Berikutnya bahasa populer yang sering digunakan adalah Spill.
Jika diartikan dari bahasa Inggris, spill berarti menumpahkan.
Namun di kalangan remaja, spill merupakan istilah untuk mengungkapkan atau menceritakan rahasia sampai aib seseorang.
Kata-kata ini biasanya akan diikuti dengan kalimat spill the tea.
Namun sekarang banyak yang menyebut kalimat ini dengan versi Indonesianya, 'tuangin tehnya dong'.
"Sinta sekarang pacaran ama siapa deh? Tuangin tehnya dong,"
Gemoy / emesh
Gemoy dan emesh adalah pelesetan dari kata gemas.
Bahasa ini kerap dipakai Gen Z ketika melihat sesuatu yang lucu dan menggemaskan bagi mereka.
"Topi yang warna pinky bagus banget deh, super gemoy,"
Mleyot
Mleyot cukup banyak digunakan di kalangan Gen Z belakangan ini.
Mleyot berati meleleh atau ungkapkan tak kuat hingga ingin meleleh terhadap sesuatu.
Biasanya mleyot dipakai ketika seseorang diperlakukan dengan manis, atau melihat sesuatu yang menyenangkan bagi mereka, maka mereka akan menyebut kata mleyot.
"Duh pacar gue sweet banget tiap hari kirimin coklat pakai ucapan manis, bikin mleyot parah,"
Gabrut
Gabrut adalah bahasa populer yang baru-baru ini marak di media sosial.
Gabrut adalah singkatan dari galau brutal.
Kata ini digunakan ketika sedang merasakan kegalauan yang kian memuncak atau bukan galau biasa.
"Tiap hari dengerin lagu Joji, bikin gabrut deh,"
Can't relate
Kata can't relate cukup banyak dipakai di kalangan Gen Z saat ini.
Sudah jelas, can't relate berarti tidak sesuai.
Kata-kata ini dipakai untuk mengungkapkan suatu keadaan yang tak sama antara Anda dengan orang lain.
Atau bisa sesuatu yang tak bisa Anda rasakan yang justru dirasakan orang lain.
"Kok dia pantes kelihatan lucu banget pakai baju model begitu, kalau di gue mah can't relate,"
(Bangkapos,com/Vigestha Repit)