Profil ANS Kosasih, Dirut Taspen yang Dulu Diduga Selingkuh dan Digerebek Istrinya, Ini Kekayaannya

Profil ANS Kosasih, Dirut Taspen yang Dulu Diduga Selingkuh dan Digerebek Istrinya, Ini Kekayaannya

Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
Tribun Medan
Kolase Dirut Taspen ANS Kosasih, Rina Lauwy, dan Kamaruddin Simanjuntak - Profil ANS Kosasih, Dirut Taspen yang Dulu Diduga Selingkuh dan Digerebek Istrinya, Ini Kekayaannya 

BANGKAPOS.COM - Sedang jadi sorotan dan berita, sosok ANS Kosasih adalah Direktur Utama (Dirut) PT Taspen yang diangkat Menteri BUMN Erick Thohir menggantikan Iqbal Latanro pada 2022.

ANS Kosasih kini jadi sorotan karena berseteru dengan Kamaruddin Simanjuntak, pengacara yang selama ini dikenal membela keluarga Brigadir J pada kasus polisi tembak polisi.

Sebelumnya, nama ANS Kosasih juga pernah disorot karena diduga selingkuh lalu digerebek istrinya, Rina Lauwy (kini sudah cerai).

Belakangan terungkap, Kamaruddin Simanjuntak ternyata juga adalah pengacara Rina Lauwy.

Kolase - ANS Kosasih (kiri), mantan istrinya, Rina Lauwy (tengah) dan Kamaruddin Simanjuntak - Kisah ANS Kosasih, Dirut Taspen yang Kini Ancam Laporkan Kamaruddin Simanjuntak, Ini Mantan Istrinya
Kolase - ANS Kosasih (kiri), mantan istrinya, Rina Lauwy (tengah) dan Kamaruddin Simanjuntak - Kisah ANS Kosasih, Dirut Taspen yang Kini Ancam Laporkan Kamaruddin Simanjuntak, Ini Mantan Istrinya (Kolase Kontan/Tribunnews/Warta Kota)

Adapun perseteruan dengan Kamaruddin Simanjuntak bermula saat pengacara brigadir J ini menyebut Dirut PT Taspen itu diduga mengelola dana Rp 300 Triliuan untuk persiapan calon presiden (capres) 2024.

Pada sebuah video yang viral, Kamaruddin Simanjuntak menyebut adanya dana Rp 300 triliun yang dipersiapkan untuk modal kampanye seorang capres di Pilpres 2024 viral.

Dalam video tersebut, Kamarudin menuding Dirut BUMN PT Taspen yang mengelola dana Rp 300 triliun itu dan memiliki banyak wanita simpanan.

Para wanita ini disebut dititipi uang oleh dirut BUMN tersebut dari hasil investasi dana perusahaan.

Bahkan, pengacara dari Brigadir J dalam kasus pembunuhan oleh Mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo ini menyebut para wanita ini bisa melakukan transaksi Rp 200 juta dalam satu hari.

Berikut pernyataan Kamaruddin yang disampaikan ulang oleh Duke:

"Persiapan Dana Capres 2024, Seorang Dirut BUMN mengelola 300 Triliun, disuruh atau atas inisiatif sendiri, memacari berbagai wanita, ketemu muslim dia muslim padahal dia katolik, ketemu hindu, hindu dia nikahnya, ketemu kristen, kristen dia, semua agama dilakoni, kesannya nusantara banget. Wanita-wanita ini ditaruh di Apartemen salah satuhnya di Wong Residance, Jakarta Barat. Wanita-wanita ini dititipi uang dengan cara uang yang 300 triliun itu diinvestasikan lalu ada cash back, cashback nya ini diinvestasikan atas nama perumepuan-perempuan ini yang tidak dinikahinya secara resmi hanya secara ghaib dinikahinya. Adanya wanita-wanita ini bisa transaksi 200 juta per hari, entah uang dari mana. Namanya PT TASPEN, Dirut PT TASPEN. Ajaibnya sampai detik ini anaknya kandung seokolah SD belum dibayar SPP-nya, nama istrinya yang resmi, nama istrinya klien saya ini RINA."

Saat dikonfirmasi perihal peryataannya itu, Kamaruddin mengaku akan melaporkan ANS Kosasih terkait pengelolaan dana Rp 300 triliun untuk dana kampanye capres 2024.

Kamaruddin bahkan mengklaim sudah melaporkan permasalahan ini kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) maupun Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

“Itu laporan tersendiri nanti. Dirut PT Taspen,” kata Kamaruddin di Mabes Polri, Jumat (26/8/2022) lalu.

Setelah viral, Direktur Utama PT Taspen ANS Kosasih melalui kuasa hukumnya Duke Arie Widagdo membantah tudingan pengacara Kamaruddin Simanjuntak yang menyebut mengelola dana Rp 300 triliun untuk modal kampanye seorang calon presiden (capres) pada Pilpres 2024.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved