BANGKAPOS.COM,BANGKA -- Harga jual telur ayam di Pasar Pangkalpinang tak kunjung turun.
Pantauan Bangkapos.com Senin, (31/7/2023) harga jual telur ayam di Pasar Pangkalpinang ini memang terus berangsur terjadi kenaikan sejak akhir tahun 2022 kemarin.
Di mana harga jual telur ayam ini sebelumnya menyentuh Rp1.900 dan sekarang kembali terjadi kenaikan dengan harga jual Rp2.000 hingga Rp2.100 per butir.
Baca juga: 218 PPPK Dilantik, Pemkab Bangka Barat Masih Kekurangan Ratusan Guru dan Nakes
Baca juga: Buka Diklat Paskibraka, Begini Pesan Bupati Bangka Kepada 30 Pelajar yang Terpilih Jadi Paskibraka
Pedagang Telor di Pasar Pagi Pangkalpinang, Roy menyebutkan harga jual telur ayam saat ini sudah berlangsung selama dua bulan terakhir.
Diakuinya, naiknya harga jual telur ayam ini turut berpengaruh terhadap daya beli masyarakat yang ikut terjadi penurunan.
"Harga telor di kita sekarang mulai Rp1.900 - Rp.2.100 tergantung ukuran telor. Memang sekarang ini harga telor sudah naik. Terus sekarang sejak harga telor naik pembeli juga berkurang," ungkap Roy kepada Bangkapos.com Senin, (31/7/2023).
Roy mengatakan, stok telur yang dijual di tempatnya ini diambil langsung dari distributor yang ada di Palembang.
"Penyebab pastinya harga telur naik gak tahu juga, tapi ada info stoknya (telur) sekarang ini sedikit," ujarnya.
Naiknya harga jual telur saat ini ternyata ikut berimbas terhadap para pedagang rumah makan di Pangkalpinang.
Sara, satu diantara pemilik warung rumah makan mengaku omset yang didapatnya saat ini berkurang, terutama sejak harga jual telur ayam dan daging ayam yang masih tinggi.
"Sekarang ini harga jual telur kan naik, tapi kita jual nasi telor ini masih sama dengan harga sebelumnya. Jadi omset ada penurunan juga, apalagi bukan hsnya telur tapi juga ayam sekrang tinggi dan bumbu dapur beberapa juga ada yang naik," keluhnya.
Baca juga: Jelang Pra PON Wilayah 1, Tim Bulu Tangkis Babel Rampungkan Komposisi Atlet Putra dan Putri
Sara berharap, harga telur dan komoditi lainnya di pasar bisa kembali stabil.
"Kalau harga stabil kita jualan pun enak, tapi kalau harganya naik terus menerus maka kita juga otomatis akan menyesuaikan harga jual ini, karena biaya produksi kita alami peningkatan," kata Sara.
(Bangkapos.com/Sela Agustika)