Dalam Rangka Dies Natalis ke-19, IAIN SAS Babel Gelar Seminar Peran dan Eksistensi Kampus

Penulis: Iklan Bangkapos
Editor: Ardhina Trisila Sakti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Istimewa
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung menggelar seminar dalam rangka Dies Natalis ke-19 yang bertema Peran dan Eksistensi IAIN SAS Babel di tengah masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Seminar digelar secara hybrid, daring melalui zoom meeting dan luring yang bertempat di Gedung Serbaguna IAIN SAS Babel, Kamis (19/10/2023).
Rektor IAIN SAS Babel Irawan membuka seminar sekaligus menjadi narasumber. Dia memaparkan materi tentang peran dan eksistensi IAIN SAS Babel di tengah masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Menurut Irawan, peran IAIN tak lepas dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. 
Dalam pendidikan, IAIN harus memberi solusi angka partisipasi kasar (APK) seperti Expo Kemandirian Pesantren yang berkolaborasi dengan Kanwil Kemenag Babel.
Ada pula beasiswa untuk 700 mahasiswa IAIN dan terus mengedukasi masyarakat betapa pentingnya pendidikan melalui program FDKI mengaji, PPL, KKN Babel, Sumatera hingga Thailand.
Pada bidang penelitian, dosen-dosen IAIN sudah mulai menerapkan sistem daring, publikasi ilmiah dan pengabdian kepada masyarakat (LITAPDIMAS).
Ini semua merupakan sistem yang dibangun dan dikembangkan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI.
Adapun penelitian yang sedang dijalankan adalah mengenai stunting dan beberapa penelitian dari tiap program studi di kampus.
“Kegiatan bidang penelitian bisa dilakukan melalui Pusat Studi Gender dan Anak, Pusat Karir dan Kewirausahaan bersama Kemenpora. IAIN juga memiliki rumah moderasi beragama (RMB) untuk mendukung kerukunan antar umat beragama,” kata Irawan.
Wakil Rektor I Hatamar dalam sambutannya menekankan bahwa IAIN SAS Babel adalah kampus Islam negeri yang berkontribusi aktif dan satu-satunya di Bangka Belitung.
Narasumber selanjutnya adalah Nizwan Zukhri. Dia adalah Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UBB. 
Beliau menyampaikan materi mengenai peluang dan tantangan IAIN SAS Babel dari perspektif akademisi. 
IAIN memiliki nilai plus, di antaranya adalah kesesuaiannya dengan nilai-nilai islam yang dapat menarik mahasiswa yang ingin pendidikan berdasarkan prinsip-prinsip islam.
“Program studi unik yang menarik dengan kultur muslim, pendidikan yang berfokus pada etika moral yang dapat memberi nilai tambah bagi lulusan dan mendorong karakter yang baik,” tutur Nizwan.
Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Naziarto sebagai narasumber ketiga menyetujui pendapat Nizwan Zukhri terkait nilai plus yang dimiliki IAIN SAS Babel. 
"IAIN harus mereformasi diri agar sejajar dengan kehidupan akhiratnya. Segeralah berkempang dari institut menjadi universitas,” kata Naziarto di awal materinya.
Dia memaparkan keberadaan alumni IAIN harus memberi manfaat di masyarakat. Masyarakat Babel sebagian besar beragama islam masih sangat memerlukan lembaga pendidikan islam yang kredibel, lulusan pendidikan islam yang kredibel akan memiliki jaminan lebih mudah diterima dalam kelompok social.
“Alumni IAIN diharapkan mampu bergabung dalam pemerintahan, baik dalam tatanan eksekutif maupun legislatif agar dapat memperjuangkan kepentingan masyarakat,” ungkap Naziarto.
(Mega Paraiyannie)

Berita Terkini