BANGKAPOS.COM -- Artis Baim Wong bertolak ke Bangka Belitung menyambangi korban KDRT, Nurlaela (34).
Selain datang berkunjung untuk melihat langsung kondisi Nurlaela, Baim Wong juga memberikan bantuan.
Kabarnya, suami dari aktris Paula Verhoeven ini memberikan bantuan kepada Nurlaela sebesar Rp 10 juta.
Hal itu sebagaimana yang diungkapkan oleh Kades Air Lintang, Ardian, kepada Bangkapos.com, Senin (5/2/2024).
"Melakukan donasi sosial, untuk bantuan Nurlaela, infonya dibantu Rp 10 juta ke Ela,"
"dan sama-sama warga sekitar juga diberikan," kata Ardian kepada Bangkapos.com, Senin (5/2/2024).
Dalam kunjungan itu, Baim Wong juga turut memberikan bantuan kepada Nurlaela untuk biaya pengobatan dan keluarganya.
Kru Baim Wong juga ikut merekam momen-momen kunjungannya ke rumah Nurlaela.
Tak terkecuali warga sekitar yang terlihat sangat antusias.
"Dengan kedatangan Baim Wong, tentu kami tidak menyangka, kaget karena tidak ada informasi, tiba tiba ada artis," katanya.
Dengan warganya dibantu, Ardian memberikan apresiasi terhadap Baim Wong, beserta krunya yang peduli datang menjenguk dan memberikan bantuan.
"Ya kita apresiasi, kami benar benar kaget, karena selama ini saya ada disampaikan oleh sepupu, bahwa rencana Baim Wong ingin ke sini,"
"ternyata memang terealisasi. Salut juga, dengan kepedulian sosial mereka," pujinya.
Dikatakan Ardian, Nurlaela saat ini dalam kondisi baik, ia tinggal dengan anak-anaknya dan bersama keluarga di Desa Air Lintang.
Mereka saling bahu membahu membantu kebutuhan Nurlaela atau Ela sehari-hari.
Fakta Kasus KDRT Nurlaela
Nurlaela merupakan Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
Aksi penganiayaan terjadi Minggu (26/11/2023) dini hari, diawali dengan cekcok masalah rumah tangga.
Pelaku yang merupakan suami Nurlaela, Supri (49) tersulut emosi hingga menganiaya korban menggunakan linggis.
Supri membabi buta menganiaya istrinya dengan kejam. Nurlaela yang kesakitan tak mampu berteriak meminta tolong.
NI (13), anak dari Nurlaela alias Mba Ela (34), mengungkap bahwa pelaku bernama Supri (49) sering mengancam akan membunuh ibu kandung NI.
Pelajar kelas 2 SMP ini pun jarang berbicara dengan suami siri ibunya itu karena takut pelaku sering marah.
NI merupakan saksi yang melihat langsung bagaimana ibunya kesakitan dianiaya Supri.
NI menceritakan kejadian mencekam malam itu, Minggu (26/11/2023).
Awalnya NI sudah tidur tiba-tiba terbangun mendengar keributan di dalam kamar rumah mereka di Jalan Selepuk Desa Air Lintang.
Melihat ibunya terkapar bersimbah darah, NI menangis ketakutan.
Ia berusaha lari ke luar rumah meminta pertolongan warga.
"Pokoknya kebangun ada suara dari kamar, tapi suara itu makin kecil. Kondisinya lampu kamar itu mati, terus liat om (pelaku) megang pinggang liat saya kaya orang dendam."
"Kondisi ibu sudah parah, saya langsung lari minta tolong tetangga," ungkap NI kepada Bangkapos.com, Sabtu (2/12/2023).
NI menceritakan pelaku memang kerap mengancam akan melakukan tindak pidana pembunuhan terhadap ibundanya.
"Kalau berantem sama mama sering ngancem bunuh, seminggu sebelum kejadian juga sempet ngancem mau bunuh pakai palu," bebernya.
Meski tinggal satu rumah sejak 2 tahun terakhir atau pasca pernikahan siri ibundanya dengan Supri, NI jarang berkomunikasi dengan pelaku.
"Jaranglah kalau ngomong, soalnya om gampang marah."
"Salah omongan aja langsung marah, jadi jarang ngobrol," ungkap NI.
Nurlaela memiliki empat orang anak. Selain NI, ada anaknya yang masih balita berusia 8 bulan.
Kini, anak bungsu korban diasuh keluarga dari ibunya.
Adik kandung korban, Iroh menuturkan bayi tersebut sering gelisah mencari sang ibu yang tengah menjalani operasi di RSUP Babel Ir. Soekarno.
Sang bayi tidak mau meminum susu yang disiapkan keluarga karena terbiasa minum Air Susu Ibu (ASI).
Ayunan dari kain selendang yang dipasang di bawah keranjang kasur pun, seolah hanya menjadi ayunan penenang bagi balita tersebut.
"Sudah beli susu dibikinin tapi gak mau minum karena memang biasanya ASI itulah,"
"jadi paling masuk air putih biasa itulah kalau sekarang," kata Iroh.
Jadi Korban KDRT, Nurlaela Alami Kebutaan
Menjadi korban KDRT sang suami, Nurlaela harus merelakan kehilangan penglihatan.
Kedua bola matanya sudah tidak ada lagi. Kini Nurlaela buta permanen.
Tak hanya itu, Nurlaela juga mengalami luka pada beberapa bagian tubuhnya, seperti mulut, kepala, dan tangan.
Hal itu sebagaimana yang disampaikan oleh Kapolsek Tempilang Iptu Intan Diputra, dikonfirmasi Bangkapoa.com, Selasa (28/11/2023) silam.
"Korban mengalami luka-luka dibagian wajah tepatnya di mata, terdapat luka sayatan benda tajam, bibir robek, gigi patah dan serta tangan patah."
"Akibat dipukuli oleh suami korban dan kepala bagian belakang bocor," katanya.
Kapolsek menambahkan, akibat kejadian tersebut korban Nurlaela tidak sadarkan diri.
"Karena didapati juga mata korban menjadi buta tidak bisa melihat," lanjutnya.
(Bangkapos.com)