Lady Aurellia Pramesti adalah mahasiswi FK Unsri anak pejabat PUPR bernama Dedy Mansarsyah.
Ia menjadi awal mula dokter koas di Palembang bernama Luthfi dipukuli.
Pengacara DT, pelaku pemukulan buka suara mengenai kronologi kejadian!
BANGKAPOS.COM - Inilah profil biodata Lady Aurellia Pramesti (LAP), mahasiswi FK Unsri yang diduga jadi awal mula Luthfi, dokter koas dipukuli.
Kasus dokter koas FK Unsri dipukuli ini bermula saat ibu Lady, Sri Meilina bertemu dengan Luthfi membahas ketidakpuasan Lady, sang anak, terkait jadwal jaga dokter koas.
Lady disinyalir tidak terima dengan pembagian jadwal jaga koas di rumah sakit yang telah diatur Lutfi.
Padahal Lutfi adalah Ketua stase mahasiswa kedokteran Universitas Sriwijaya, Palembang.
"Korban ketua stase anak. Sudah 3 kali ganti jadwal jaga karena budak ini (Lady) tidak pernah puas selalu ngomong tidak adil padahal teman-teman sudah setuju," isi chat kronologi yang beredar di linimasa.
Tak terima dengan jadwal jaga koas, Lady diisukan mengadukan hal itu ke orang tuanya.
Langsung bertindak, ibunda Lady pun mengajak dokter koas Lutfi untuk bertemu dan membincangkan soal jadwal jaga koas tersebut.
Namun tak disangka, pertemuan itu berakhir ricuh.
"Wong 3 ini (korban dan dua dokter koas lain) ini diam khusyuk dengarkan celotehan mak Lady tapi dianggap tidak respon. Si driver mak Lady mulai tidak senang, sudah mulai menarik baju Lutfi dan 1 teman koas perempuan dan akhirnya emosi si driver, terus terjadilah seperti yang di video," isi chat kronologi.
Kejadian penganiayaan ini viral di media sosial.
Akibat insiden penganiayaan tersebut, dokter koas Lutfi harus dirawat intensif di Rumah Sakit Bhayangkara.
Lutfi mengalami luka memar di wajahnya akibat dipukuli sopir Lady.
Luthfi telah melaporkan kasus penganiayaan ke Polda Sumsel.
Luthfi juga menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Moh Hasan Palembang.
Lalu siapa Lady Aurelia Pramesti?
Profil
-Lady Aurellia Pramesti (LAP) adalah mahasiswi di Universitas Sriwijaya (Unsri).
Ia terdaftar sebagai Tim Bantuan Medis Sriwijaya (TBM Sriwijaya) Fakultas Kedokteran (FK) Unsri., periode 2021 hingga 2022.
TBM Sriwijaya merupakan suatu Badan Otonom yang berkoordinasi dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FK Unsri.
Mengutip tbmsfkunsri.wordpress.com, TBM Sriwijaya yang bergerak di bidang pengembangan kegiatan ekstrakurikuler kegawatdaruratan medis dan kemanusiaan sebagai pengamalan tridharma perguruan tinggi.
Lady Aurellia Pramesti adalah anak dari Dedy Mandarsyah dan Sri Meilina.
Dedy Mandarsyah diketahui adalah pejabat PUPR yang menjabat Kepala BPJN Kalbar.
BPJN merupakan balai di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Pegawai Eselon II tersebut masuk dalam unit kerja Direktorat Jenderal Bina Marga.
Sementara Sri Meilina atau Lina Dedy adalah ibu mahasiswi LAP yang disebut-sebut merupakan seorang desainer.
Rancangannya pernah dibeli oleh istri Jokowi, Iriana Jokowi.
Sri Meilina atau Lina Dedy juga memiliki butik bernama Ladys Tenun Klasik di Palembang.
Selain seorang desainer, Sri Meilina juga disebut sebagai Direktur PT. Assaari Romuzun, perusahaan yang bergerak di bidang bahan bakar minyak.
Lina Dedy kerap ikut serta di berbagai acara fashion show.
Tak banyak informasi mengenai profil biodata Lady Aurellia Pramesti.
Lady Aurellia Pramesti ditengarai menjadi awal mula kasus dokter koas dipukuli ini.
Ada dugaan ia ngotot minta ganti jadwal berujung dokter koas senior dipukuli keluarganya.
LAP diduga mau liburan akhir tahun ke Eropa namun kemungkinan bentrok dengan jadwalnya saat bekerja.
Dia mengadu ke orangtuanya dan berakhir dengan penganiayaan terhadap Luthfi.
Dikecam Kampus
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (FK Unsri), dr. Syarif Husin, menyatakan keprihatinannya atas kasus penganiayaan yang menimpa dokter koas, Muhammad Luthfi, di sebuah kafe di Jalan Demang Lebar Daun, Palembang, pada Rabu (11/12/2024).
Insiden pemukulan tersebut mendapat perhatian publik setelah video kekerasan itu viral di media sosial.
Dalam keterangannya pada Kamis (12/12/2024), dr. Syarif Husin mengungkapkan bahwa pihak universitas merasa sangat prihatin dan menyampaikan penyesalan mendalam atas insiden tersebut.
"Kami menyatakan keprihatinan dan penyesalan mendalam atas terjadinya insiden pemukulan yang dialami salah satu mahasiswa kami. Tindakan kekerasan seperti ini jelas tidak bisa dibenarkan. Kami dengan tegas mengecam setiap bentuk kekerasan di lingkungan kampus maupun di luar kampus," tegas dr. Syarif.
Pihak universitas, menurut dr. Syarif, telah membentuk tim investigasi internal yang akan bertugas untuk mengumpulkan informasi, mengidentifikasi permasalahan, serta mendalami fakta-fakta terkait kejadian tersebut.
"Tim investigasi bertugas untuk melakukan penyelidikan mendalam terkait insiden pemukulan dan mencari jalan penyelesaian yang terbaik," ujar dr. Syarif.
Lebih lanjut, pihak FK Unsri juga telah menerima informasi bahwa korban, Muhammad Luthfi, telah melaporkan kejadian tersebut ke Polda Sumsel.
"Kasus pemukulan saat ini sedang ditangani pihak kepolisian Polda Sumsel. Kami memberikan apresiasi kepada pihak kepolisian dan sangat berharap agar laporan tersebut ditindaklanjuti secara profesional dan berkeadilan," tambahnya.
Dekan FK Unsri tersebut menegaskan bahwa pihak kampus mendukung penuh proses penyelidikan yang dilakukan oleh kepolisian.
"Kami berharap laporan korban dapat berjalan dengan baik, adil, dan transparan demi memberikan kepastian hukum dan rasa keadilan kepada semua pihak yang terlibat," katanya.
Ia juga mengimbau agar semua pihak menjaga ketentraman dan menghindari tindakan yang dapat memperkeruh situasi.
Sementara itu, dosen sekaligus dokter bedah dr Hendra Cipta pun mengurai keprihatinannya.
dr Hendra Cipta tak terima muridnya yakni Lutfi dianiaya perkara jadwal jaga koas.
Menurut dr Hendra Cipta, tindakan yang dilakukan diduga oleh sopir dan ibunda Lady itu adalah aksi sok jago yang tak patut dicontoh.
"Kasian muridku, walau aku bukan dosen tetap FK Unsri. Hatiku tercabik-cabik ada muridku dipukuli orang lain. Murid ini mau jadi dokter, bukan mau jadi petarung MMA. Mudah-mudahan keadilan akan segera diberikan. Negeri ini gak ada tempat untuk orang-orang sok jago menggunakan kekerasan apalagi di depan umum," tulis dr Hendra Cipta dalam postingannya.
Karenanya, dr Hendra Cipta menggaungkan tagar guna meminta keadilan untuk dokter koas Lutfi.
Dalam tagar tersebut, tersemat julukan yang diduga untuk Lady yakni julukan anak mama.
"Kita berduka we stand with you doc! premanisme bukan cara kita, mahasiswa kedokteran #anak mama. Bertempur demi masa depan, bukan libur untuk sorotan," tulis dr Hendra dalam postingan Instagram-nya.
Kasus yang telah viral hingga jadi trending di Twitter itu membuat sosok keluarga Lady dikuliti.
Akun bernama ceocemical di Twitter membongkar sosok keluarga Lady yang jadi pemicu Lutfi dipukuli.
Diduga Lady memiliki orang tua pejabat dan bukan sosok sembarangan.
"Nih lengkapnya ya netizen gausah tanya kenapa berani gini, maklum bapaknya Dedy Mandarsyah (Kepala BPJN Kalbar), istrinya Sri Meilina terkenal karena punya galeri batik tenun di Palembang," tulis akun tersebut.
Terkait sosok orang tua Lady, dr Hendra Cipta sempat mengurai fakta mengejutkan.
Berdasarkan cerita kakak korban yakni Audi, pelaku belum minta maaf kepada dokter koas Lutfi.
Bukannya minta maaf, pelaku malah meminta damai.
"Pelaku lah minta maaf?" tanya dr Hendra.
"Saat ini belum. Yang ada malah ibu pelaku datang ke RS Bhayangkara hanya minta supaya jalur damai," kata Audi.
Kronologi
Sebelumnya beredar di sosial media video pemukulan yang dilakukan diduga oleh pihak Lady, yang korbannya adalah seorang dokter koas bernama Luthfi.
Diketahui korban bernama Lutfi yang merupakan seorang chief koas mahasiswa Universitas Sriwijaya.
Dalam video tersebut, korban yang masih mengenakan seragam koas mendapat pukulan bertubi-tubi oleh seorang pria berbaju merah, yang kemudian diketahui berinisial DT.
Lalu, beberapa orang tampak berusaha melerai. Namun, upaya tersebut tak membuahkan hasil dan pelaku tetap memukuli korban terus-menerus.
Titis Rachmawati, pengacara DT, menjelaskan kronologi penganiayaan terhadap Muhammad Luthfi, dokter koas FK Universitas Sriwijaya, Palembang. Kejadian itu berlangsung pada Rabu (11/12/2024) di salah satu tempat makan di kawasan Demang Lebar Daun, Palembang.
Mulanya, Lady yang merupakan dokter koas sekaligus rekan Lutfhi, datang bersama ibunya, LN, dan DT, ke tempat makan tersebut untuk bertemu Lutfhi guna membicarakan terkait penjadwalan kegiatan fakultas kedokteran.
DT merupakan sopir Lady yang masih memiliki ikatan keluarga.
"Ibu LN bertujuan berkomunikasi (dengan korban), mungkin dia mengira anaknya (LD) tidak bisa berkomunikasi dengan sesama koas tersebut," kata Titis saat berada di Mapolda Sumsel, Jumat (13/12/2024).
Saat pertemuan tersebut, LN meminta agar jadwal piket Lady di malam tahun baru diatur ulang.
Namun, Lutfhi dinilai tak menanggapi permintaan tersebut sehingga DT merasa kesal hingga terjadi penganiayaan.
"Menurut dia (DT), korban itu tidak merespons seperti itu saja. Kalau orang tidak direspons, itu tidak ditanggapi, jadi dia (DT) terprovokasi," kata Titis.
"(Pertemuan) hanya tentang penjadwalan kegiatan koas fakultas kedokteran, karena mungkin berbeda umur. Yang satu mahasiswa, memang dia (Luthfi) mempunyai kewenangan beban dari kampusnya. Kebetulan, LD juga mengikuti proses yang sama. Mungkin dari LD ada beban terlalu berat, ada sesuatu yang tidak diperlakukan sama. Ada yang namanya tingkat stres anak-anak ini kan beda. Jadi kita harus sikapi dengan bijak tanpa berlebihan," ungkapnya.
Terkait kejadian itu, Titis memastikan keluarga LD akan bertanggung jawab secara penuh dan meminta maaf kepada Luthfi atas tindak kekerasan yang dilakukan DT.
Ia berharap kasus ini dapat berakhir damai sehingga keduanya dapat menyelesaikan pendidikan dokter.
"Pasti kami akan lakukan upaya perdamaian. Kita ikuti proses hukum. Kalau dilakukan penahanan, kita ikut," katanya. (Tribun Network/ kompas.com/ bangkapos.com)