BANGKAPOS.COM - Xiaomi Indonesia resmi merilis smartphone entry level baru menjelang akhir Maret 2025. Namanya ialah Redmi A5, penerus dari Redmi A3 yang hadir di tanah air pada Februari 2024.
Xiaomi tidak meluncurkan Redmi A4 5G yang sebenarnya rilis di luar Indonesia pada semester kedua 2024.
Ada sebagian dari kamu yang mungkin sudah memiliki Redmi A3 sejak awal 2024. Lalu, kamu mungkin berppikir untuk upgrade ke Redmi A5.
Untuk dapur pacurnya, Xiaomi Redmi A3 mengandalkan chipset MediaTek Helio G36.
Sedangkan Redmi A5 ditenagai chipset UNISOC T7250.
Di sektor fotografi, Xiaomi Redmi A3 punya kamera selfie 5 MP (f/2,2) serta kamera belakang yang terdiri dari kamera utama 8 MP (f/2,0) yang dipadukan dengan lensa sekunder (auxiliary lens).
Untuk lebih lengkapnya, berikut perbandingan spesifikasi dan harga HP Xiaomi Redmi A3 dengan Redmi A5:
Adu Spesifikasi Redmi A5 vs Redmi A5
Mari melirik kembali desain Redmi A3. Sisi depan smartphone Xiaomi satu ini dihiasi poni tetesan air yang berisi kamera swafoto 5MP dengan diafragma f/2.2.
Poni itu berada di tengah atas layar berpanel IPS LCD dengan bentang 6,71 inci, resolusi HD+, dan refresh rate 90Hz.
Di sisi belakangnya, Redmi A3 mempunyai modul lingkaran yang dikelilingi bingkai mengkilat, berisi dua kamera dan LED flash.
Kamera utamanya berada tepat di tengah lingkaran, memiliki resolusi 8MP dan diafragma f/2.0. Kamera tersebut diapit kamera pelengkap di sebelah kiri dan LED flash di sebelah kanan.
Sisi depan Redmi A5 ternyata identik dengan Redmi A3 dengan adanya poni tetesan air dan bezel layar yang cukup tebal.
Meski begitu, poninya menyimpan kamera dengan resolusi lebih tinggi dan diafragma lebih besar di angka 8MP dan f/2.0.
Lalu, layarnya juga memakai panel IPS LCD dengan resolusi HD+. Akan tetapi, ukurannya lebih besar dengan bentang 6,88 innci serta lebih mulus dengan refresh rate 120Hz.
Tak seperti sisi depan, sisi belakangnya berbeda drastis dari pendahulunya. Redmi A5 memiliki LED flash di sebelah kanan modul berbentuk pil yang dikelilingi bingkai mengilat.
Meski bentuknya berbeda, modul Redmi A5 tetap memuat dua kamera, terdiri dari kamera utama dan kamera pelengkap.
Menariknya, kamera utamanya bisa menghasilkan foto lebih tajam karena beresolusi 32MP serta bisa menangkap cahaya lebih banyak karena berdiafragma f/1.8.
Terkait dapur pacu, terjadi peningkatan performa dari Redmi A3 ke Redmi A5 meski keduanya sama-sama mengandalkan prosesor berfabrikasi 12 nm.
Seperti diketahui, Redmi A3 diperkuat MediaTek Helio G36 yang memiliki empat Cortex-A53@2,2GHz dan empat Cortex-A53@1,6GHz.
Sementara itu, Redmi A5 diperkuat Unisocc T7250 yang memiliki dua Cortex-A75@1,8GHz dan enam Cortex-A55@1,6GHz. Unisoc T7250 punya performance core lebih tangguh meski dengan clock speed lebih rendah.
Xiaomi ternyata menyediakan satu varian saja untuk kedua smartphone ini, yaitu dengan RAM LPDDR4X berkapasitas 4GB dan memori internal eMMC 5.1 berkapasitas 128GB.
Di sektor energi, Redmi A3 ditenagai baterai 5000 mAh dengan dukungan pengisian daya 10W.
Sementara itu, untuk Redmi A5, selain menaikkan kapasitas baterainya menjadi 5200 mAh, Xiaomi turut memperbesar dukungan pengisian dayanya menjadi 15W.
Sistem operasi yang dijalankannya ketika rilis juga lebih baru, yaitu Android 15 Go (Redmi A5) atau Android 14 Go (Redmi A3).
Terlepas banyaknya persamaan dan perbedaan, Xiaomi tetap membekali keduanya dengan audio jack 3,5 mm, speaker mono, soket USB Type C, mikrofon tunggal, tiga slot kartu, dan pemindai sidik jari di tombol daya.
Terkait warna, sisi belakang Redmi A3 yang berkilau bisa dimiliki dengan opsi warna star blue dan midnight black. Sementara itu, sisi belakang Redmi A5 yang juga mengkilat tersedia dalam opsi warna sandy gold, lake green, dan midnight black.
Hebatnya, Xiaomi ternyata menjual Redmi A5 dengan harga yang sama dengan Redmi A3 yaitu Rp1,1 juta.
Meski harganya tidak naik, spesifikasinya justru meningkat, mulai dari layar lebih mulus, resolusi kamera lebih tinggi, performa lebih andal, baterai lebih besar, hingga pengisian daya lebih cepat.
(Bangkapos.com/Tribun Papua/Tribun Papua Barat)