Berita Pangkalpinang

Zulpikar Kembali ke Lapas Pangkalpinang Setelah 5 Hari Kabur, Penjemputan Dipimpin Langsung Kalapas

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

WARGA BINAAN MENYERAHKAN DIRI -- Kalapas Kelas IIA Pangkalpinang, Sugeng Indrawan bersama Kakanwil Ditjenpas Herman Sawiran didampingi anggota dan tim buser Naga Polresta Pangkalpinang, ketika menjemput WB Zulpikar alias Zul di Desa Kace Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka, Sabtu (14/6/2025). 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Zulpikar alias Zul, seorang Warga Binaan (WB) di Lapas Kelas IIA Pangkalpinang yang sempat kabur pada Selasa (10/6/2025), akhirnya menyerahkan diri dan dijemput kembali ke dalam Lapas, Sabtu (14/6/2025) malam.

Zulpikar melarikan diri saat mengikuti kegiatan pembinaan di lahan ketahanan pangan Lapas. Aksi pelariannya menjadi sorotan publik dan memicu pencarian intensif oleh petugas gabungan, baik dari internal Lapas maupun Polresta Pangkalpinang.

Penjemputan terhadap Zulpikar dilakukan di rumah adiknya yang berlokasi di Desa Kace, Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka, sekitar pukul 18.30 WIB. Penjemputan ini dipimpin langsung oleh Kalapas Kelas IIA Pangkalpinang Sugeng Indrawan bersama Kepala Kanwil Ditjen PAS Babel Herman Sawiran, didampingi tim Buser Naga Satreskrim Polresta Pangkalpinang.

"Kami kedepankan pendekatan yang humanis, melalui komunikasi dan keterlibatan aktif keluarga, akhirnya Zulpikar bersedia kembali tanpa perlawanan. Ini adalah hasil dari sinergi yang baik antara petugas Lapas dan tim Buser Naga Polresta Pangkalpinang, tidak lepas dari strategi pendekatan persuasif melalui komunikasi intensif dengan pihak keluarga," ungkap Kalapas Sugeng Indrawan.

Baca juga: Pemindahan 45,7 Ton Pasir Timah Diduga Ilegal Senilai Rp8 M di Babel Rampung

Sesaat setelah dijemput, Zulpikar langsung dibawa ke Lapas dalam kondisi sehat, menjalani pemeriksaan medis dan kemudian ditempatkan di ruang khusus.

"Tentu Kami berkomitmen penuh untuk melakukan evaluasi, memperbaiki dan memperkuat semua aspek agar kejadian serupa tidak terulang," tegas Sugeng.

Dirinya juga menghimbau kepada suruh masyarakat, untuk tidak mudah terpengaruh informasi yang tidak terverifikasi serta tetap mendukung proses pembinaan terhadap WB di Lapas Pangkalpinang.

"Kami juga mengapresiasi keterlibatan Kakanwil Ditjenpas Kepulauan Babel, tim Buser Naga Polresta Pangkalpinang, masyarakat dan keluarga," ucapnya.

Dimana sebelumnya, Kepala Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pangkalpinang, Sugeng Indrawan menerangkan kronologis salah satu Warga Binaan (WB) yang melarikan diri ketika berada di lahan ketahanan pangan, Selasa (10/6/2025) lalu.

Dimana sebelum melarikan diri dari lahan ketahanan pangan dan Lapas, WB bernama Zulpikar alias Zul bersama WB lain melakukan aktivitas di lahan ketahanan pangan milik Lapas Kelas IIA Pangkalpinang.

Baca juga: Satu Narapidana Kabur dari Lapas Tuatunu Pangkalpinang

"Permohonan maaf terlebih dahulu kami sampaikan kepada masyarakat Pangkalpinang dan Bangka Belitung, bahwa benar ada narapidana kami yang melarikan diri pada Selasa (10/6/2025) dan yang bersangkutan memang benar masih dalam proses pengejaran pihak Kepolisian dan internal kami," ungkap Sugeng Indrawan, Kamis (12/6/2025).

Lebih lanjut Sugeng menyampaikan, ketika kejadian WB bernama Zulpikar alias Zul sedang melaksanakan prorgam pembinaan untuk di ketahanan pangan Lapas Kelas IIA Pangkalpinang.

"Untuk proses pengeluaran WB dari dalam blok sudah kami laksanakan seperti keamanan, prosedur-prosedurnya pun kami sudah laksanakan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP)," jelasnya.

Apalagi tenaga yang bersangkutan sangat dibutuhkan, dilahan ketahanan pangan milik Lapas Kelas IIA Pangkalpinang guna membantu membuat sistem pengairan melalui paralon-paralon atau pipanisasi.

"Sehingga kebutuhan tenaganya itu (Zilpikar alias Zul) bisa memenuhi untuk kebutuhan kami, memasang toren untuk pupuk, memasang toren menyiram tanamam dan juga saluran untuk penyaluran pipanisasi untuk pengairan dan pupuk," kata Sugeng.

Sugeng pun menegaskan, pihaknya mengeluarkan yang bersangkutan sudah sesuai prosedur dan melalui tahapan-tahapan terutama asesmen sebelum yang bersangkutan diperbolehkan untuk dilakukan pembinaan melalui program ketahanan pangan.

"Kebetulan yang bersangkutan membantu untuk menebang pohon pisang yang sudah tidak produktif untuk dimanfaatkan sebagai penambah pahara. Nah, yang bersangkutan setelah kami asesment,  setelah kami analisa dengan tingkat resiko sangat minim secara identil maka kami keluarkan yang bersangkutan dan bukan sembarangan kami mengeluarkan WB," tegasnya.

"Jadi, ketika kami mengeluarkan WB kami mengikuti alur, SOP sehingga kebutuhan terpenuhi. Kali ini kami mengelola lahan ketahanan pangan untuk melakukan pembinaan bagi WB Lapas Kelas IIA Pangkalpinang, tapi tidak semua WB dengan jumlahnya 620 orang yang bisa melalui tahapan itu mulai dari masa pidana masih belum memenuhi, adanya juga perilakunya belum berubah," beber Sugeng.

Bahkan ditegaskan Sugeng, ketika kejadian WB Zulpikar alias Zul melarikan diri dilokasi ketahanan pangan ada petugas yang mengawasi WB yang sedang melalukan aktivitas di lahan ketahanan pangan, apalagi lokasinya masih berada disekitar Lapas Kelas IIA Pangkalpinang.

"Pihak Lapas ada di lokasi, nah pada saat yang bersangkutan itu melaksanakan kegiatan diluar Lapas pihak Lapas tetap ada untuk melakukan pengawalan dan pengawasan. Hanya dimoment-moment tertentu yang mungkin dimanfaatkan oleh WB Zulpikar alias Zul, untuk mencari peluang dan kami tidak tahu dengan analisa, asesmen yang bersangkutan itu mempunyai etikat tidak baik," tegasnya.

Terutama dikatakan Sugeng, dalam kesehariannya WB Zulpikar alias Zul tidak terlihat atau menunjukkan hal-hal negatif termasuk melarikan diri dari Lapas Kelas IIA Pangkalpinang.

"Kita lihat dari kesehariannya tidak ada hal-hal yang negatif, yang bersangkutan ini kasus pencurian dengan masa pidana 1 tahun 6 bulan dan sudah melewati setengah dan dalam proses dua pertiga itulah secara tentatif, secara krusial itu kami memanggil yang bersangkutan untuk membantu kegiatan yang dibutuhkan Lapas Kelas II Pangkalpinang," kata Sugeng.

Pihaknya juga saat ini telah melakukan koordinasi dengan semua pihak, guna melakukan pengejaran dan menangkap kembali WB Zulpikar alias Zul yang sampai saat ini masih melarikan diri dari Lapas.

"Kami langsung menghubungi teman-teman dari Kepolisian untuk membantu kami, ada langkah-langkah yang dilakukan pihak Kepolisian dalam mengejar WB yang melarikan diri dan kami mohon doanya agar yang bersangkutan dapat kami temukan lagi," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Seorang Warga Binaan (WB) Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pangkalpinang, Zulpikar alias Zul kabur ketika berada di area ketahanan pangan.

Kejadian kaburnya WB Zulpikar alias Zul tersebut terjadi pada Selasa (10/6/2025) sekitar pukul 13.30 WIB.

Kalapas Kelas IIA Pangkalpinang Sugeng Indrawan, membenarkan adanya WB yang kabur dari Lapas ketika berada di area ketahanan pangan dan setelah mengetahui kejadian itu.

Ia langsung mengaktifkan prosedur darurat dan lockdown di seluruh area Lapas, kemudian tim reaksi cepat dari jajaran pengamanan dan staf dibentuk dan dikerahkan ke titik-titik rawan serta jalur pelarian potensial.

"Kami tidak tinggal diam, begitu kejadian diketahui, petugas langsung bergerak cepat sesuai prosedur yang berlaku. Tim telah menyebar ke berbagai titik strategis dengan dukungan penuh dari jajaran Polresta Pangkalpinang. Sinergi ini adalah bentuk komitmen kami menjaga keamanan dan ketertiban," beber Sugeng Indrawan.

Diakui Sugeng WB berinisial Zulpikar alias Zul, ketika itu berada diluar blok hunian secara insidentil atau dibutuhkan pada waktu-waktu tertentu.

Karena memiliki keahlian dalam memperbaiki mesin air dan instalasi air yang dibutuhkan untuk pemeliharaan fasilitas Lapas, dalam waktu yang bersamaan Zulpikar alias Zul.

Turut membantu WB program asimilasi untuk mencari pohon pisang guna mendukung program ketahanan pangan. Namun, dalam kesempatan tersebut WB Zulfikar alias Zul memanfaatkan kelengahan petugas dan melarikan diri dari pengawasan.

Langkah selanjutnya, pihak Lapas Kelas IIA Pangkalpinang melakukan berbagai langkah konkret dilakukan Lapas Pangkalpinang bersama Polres Pangkalpinang.

Pertama melakukan pelacakan jejak dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), penyebaran ciri-ciri dan identitas WB berinial Z ke seluruh jajaran dan instansi terkait.

Lalu, penjagaan ketat di lokasi strategis serta akses keluar-masuk Kota Pangkalpinang, dan imbauan kepada masyarakat untuk memberikan informasi jika melihat keberadaan.

"Tentu, keamanan adalah prioritas utama kami. Insiden ini menjadi pelajaran berharga dan kami akan segera melakukan evaluasi menyeluruh serta penguatan sistem pengamanan dan SOP dalam kegiatan kerja di luar blok hunian," jelasnya.

Lapas Pangkalpinang juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, tidak terpengaruh oleh informasi yang belum terverifikasi, serta mendukung jajaran Lapas Pangkalpinang dan aparat keamanan dengan melaporkan informasi yang relevan.

"Upaya pencarian terus berlangsung secara intensif hingga saat ini, dan Lapas Pangkalpinang berkomitmen penuh untuk menangani insiden ini secara serius, cepat, dan tuntas," tegas Sugeng. (Bangkapos.com/Adi Saputra)

Berita Terkini