BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Sebanyak 1.909 santri dari Tempat Pendidikan Al-Qur’an (TPA) dan program tahfidz di Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, resmi diwisuda oleh Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI), Senin (16/6/2025). Prosesi wisuda berlangsung meriah di Gelanggang Olahraga (GOR) Junjung Besaoh, Toboali.
Wisuda ini menjadi salah satu momentum penting dalam membentuk generasi muda yang Qurani, berakhlak mulia, dan memiliki fondasi keislaman yang kuat sejak dini.
Wakil Bupati Bangka Selatan, Debby Vita Dewi, yang turut hadir dalam prosesi wisuda mengatakan, ada 1.909 orang santri yang diwisuda oleh BKPRMI setempat. Jumlah itu terdiri dari 1.821 orang santri TPA dan 88 orang santri tahfidz. Pemerintah daerah terus berupaya mensukseskan program buta aksara Al-Qur'an kepada anak-anak. Dengan membawa misi penting bagi santrinya untuk memperkenalkan dan menanamkan nilai-nilai qur'ani sejak dini.
“Alhamdulillah kita menyaksikan hasil dari jerih payah para santri dalam menuntut ilmu Al-Quran. Semoga ilmu yang telah didapatkan dapat bermanfaat dan menjadi bekal bagi mereka untuk kehidupan selanjutnya,” kata dia kepada Bangkapos.com.
Debby mengatakan, lewat wisuda santri pemerintah ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa BKPRMI berkomitmen untuk mencetak generasi muda. Terutama berakhlak mulia dan cinta Al-Qur'an. Momen ini menjadi tonggak penting dalam upaya mencetak generasi Qur’ani di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks. Kegiatan wisuda santri menjadi bagian dari motivasi dan semangat bersama, terkhusus bagi pemerintah daerah.
Agar selalu mendukung BKPRMI Bangka Selatan melalui program-program keagamaan dan pendidikan Al-Qur'an. Dengan fokus meningkatkan kemampuan baca tulis Al-Qur'an para santri dan juga menanamkan adab dan nilai-nilai keislaman sejak dini. Melalui pendidikan Al-Qur’an turut membangun generasi yang tidak hanya cerdas dalam ilmu, tetapi juga kuat dalam iman dan akhlak.
“Ke depan BKPRMI Kabupaten Bangka Selatan terus berkontribusi mencerdaskan anak-anak di dalam daerah,” ujar Debby Vita Dewi.
Di samping itu lanjut dia, pemerintah mendorong para orangtua agar terus melakukan pembimbingan kepada anak-anaknya. Jangan sampai setelah wisuda semangat dalam belajar Al-Quran justru melemah. Setiap orangtua tidak boleh memberikan ruang kebebasan yang berlebihan, namun jangan khawatir dikalahkan oleh anak-anak. Justru harus bangga anak-anak lebih hebat dan menjadi kebanggaan keluarga.
Begitu pula dengan santri yang diwisuda, dirinya turut memberikan apresiasi atas keberhasilan menyelesaikan pendidikan di TPA. Semuanya adalah langkah awal yang baik dalam perjalanan belajar Al-Quran. Dengan terus belajar, murajaah atau mengulang hafalan dan jangan pernah berhenti mencari ilmu. Bisa menjadi Al-Qur'an sebagai pedoman hidup dan amalkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
“Semoga anak-anak kita bisa tetap istiqomah dan tetap menuntut ilmu agama. Wisuda ini bukan akhir dari belajar agama tetapi sebagai langkah awal dan motivasi agar lebih semangat lagi kedepannya. Semoga Allah SWT membalas segala amal baik kepada guru dan seluruh penguru. Terutama yang membimbing dan mendidik para santri dengan penuh kesabaran dan keikhlasan,” ucap Debby.
Dengan adanya kegiatan tersebut Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan turut memberikan apresiasi dan terima kasih kepada para guru, pembina dan seluruh pengurus LPPTKA-BKPRMI yang telah membimbing para santri hingga sampai pada hari wisuda. Semua merupakan prestasi yang luar biasa bagi dan menjadi kebanggaan semua pihak di tengah segala keterbatasan. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)