Tribunners

Tahun Hijriyah Memiliki Makna Menuju Kondisi yang Jauh Lebih Baik

Editor: fitriadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bangka Belitung periode 2025-2029, Prof Dr KH Hatamar Rasyid MAg.

Oleh: Prof. Dr. KH. Hatamar Rasyid. M.Ag

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bangka Belitung 

 

Istilah tahun Hijriyah adalah sistem penanggalan Islam berdasarkan peredaran bulan yang juga disebut kalender Qamariyah.

Penentuan kalender pada tahun Hijriyah berpatokan dasar pada rotasi bulan, inilah yang menjadi pembeda dengan perhitungan kalender ditahun Masehi dalam penentuan dimulainya hari. 

Menurut catatan sejarah, Umar Bin Khattab adalah orang yang membuat atau mencetuskan kalender Hijriyah pertama kalinya.

Penanggalan Islam atau yang disebut dengan penanggalan Hijriyah dimulai sejak zaman pemerintahan khalifah Umar bin Khattab.

Adapun sistem kalender Masehi memulai hari pada pukul 00.00 waktu setempat, sementara kalender Hijriyah memulai hari ketika Matahari terbenam di tempat tersebut.

Satu tahun Hijriyah terhitung 354 atau 355 hari, hal inilah yang menyebabkan 1 tahun kalender Hijriyah lebih pendek dibanding dengan 1 tahun kalender Masehi yang terdiri dari 365 hingga 366 hari.

Sistem penanggalan kalender Hijriyah dengan rotasi bulan ini di abadikan dalam surah Yunus ayat 5:

Artinya: "Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya, dan Dialah yang menetapkan tempat-tempat orbitnya, agar kamu mengetahui bilangan tahun, dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan benar. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui."

Di masa kepemimpinan Khalifah Umar Bin Khattab, muncul persoalan terkait dokumen pengangkatan Abu Musa Al-Asy'ari sebagai Gubernur di Basrah.

Waktu itu terjadi perdebatan mengenai waktu pengangkatannya.

Khalifah Umar Bin Khattab kemudian memanggil para sahabat untuk memecahkan permasalahan tersebut.

Ada empat opsi yang diusulkan kepada Umar sebagai perhitungan awal tahun, seperti tahun Rasulullah lahir, tahun wafatnya Rasulullah, tahun Rasulullah diangkat menjadi Rasul, dan juga tahun hijrahnya Rasulullah ke Madinah.

Atas usulan dan rekomendasi Utsman Bin Affan serta Ali Bin Abi Thalib, Umar pun memilih opsi terakhir sebagai hitungan pertama tahun Hijriyah.

Maka lahirnya satu kesepakatan mengenai penetapan kalender Hijriyah.

Bahkan penetapan tahun Hijriyah telah berlangsung berabad abad dan sejak penetapannya hingga hari 1 Muharram 1447 H Peradaban Islam memiliki kontribusi yang besar bagi kemajuan umat manusia, dalam berbagai sisi peradaban manusia.

Sesuai dengah ruh esensial penetapannya yang telah dipilih oleh tokoh besar sejarah Islam Umar Ibn Khattab RA. 

Tahun Hijriyah memiliki makna yang terdalam yaitu adanya perubahan atau peralihan ( hijrah) dari kondisi existing menuju kondisi yang jauh lebih baik.

Kita mengetahui dewasa ini dunia internasional sedang mengalami tensi politik yang memanas, dimana beberapa negara kuat sedang berkonflik, bahkan terjadi perang antara Iran dan Israel yang eskalasinya sangat berbahaya bagi kedamaian dunia global. 

Oleh sebab itu, semua negara dan penduduK bumi harus bersama sama berkomitmen menghentikan perang dan konflik  terutama badan badan internasional semisal Badan Keamanan PBB, dengan harapan dunia akan lebih aman dan tentram.

Sebagai umat Islam kita harus menyerukan perdamaian dunia dan bersama sama komponen umat lain berkomitmen menjaga perdamaian tersebut.

Semoga Tahun Baru Islam 1447 H dunia semakin damai dan harmonis, Amiin YRA.

Berita Terkini