Puncak Musim Kemarau Tahun 2025 Sampai Bulan Apa?

Penulis: Evan Saputra CC
Editor: Evan Saputra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KEMARAU SAMPAI KAPAN - Puncak Musim Kemarau Tahun 2025 Sampai Bulan Apa? Foto Persawahan di Kemiri, Kabupaten Tangerang yang sudah mengering karena kemarau berkepanjangan, Selasa (3/9/2019).

BANGKAPOS.COM - Puncak Musim Kemarau Tahun 2025 Sampai Bulan Apa?

Pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim kemarau 2025 jatuh pada Agustus.

Menurut laporan Perkembangan Musim Kemarau yang dikutip dari akun Instagram @infobmkg, saat ini sekitar 48 persen wilayah Indonesia sudah memasuki musim kemarau. 

Wilayah yang saat ini mengalami musim kemarau mencakup:

Baca juga: Konsumsi 4 Makanan ini  Bisa Kurangi Risiko Stroke hingga 30 Persen

Sebagian kecil: Bengkulu, Jakarta, Bali bagian utara & Nusa Penida, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua Barat & Papua bagian timur.

Sebagian wilayah: Lampung, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Timur.

Sebagian besar: Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Jawa Tengah & Jawa Timur,
Seluruh wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kepulauan Nusa Tenggara Barat (NTB) & Nusa Tenggara Timur (NTT).

Bagi masyarakat yang wilayahnya sudah memasuki musim kemarau, pihak BMKG mengimbau agar dapat menghemat penggunaan air, menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan, serta waspada terhadap potensi terjadinya kebakaran.

Musim Kemarau 2025 Sampai Bulan Apa?

Berdasarkan data early warning yang dirilis pihak BMKG, musim kemarau pada tahun 2025 dimulai secara bertahap mulai dari April hingga September 2025.

Puncak musim kemarau secara umum tetap diprediksikan berkisar antara Juli – Agustus 2025. 

Di Jawa dan Papua, puncak musim kemarau cenderung lebih awal dibandingkan prediksi sebelumnya.

Sebaliknya, di Sulawesi dan Sumatera, puncak musim bergeser menjadi lebih lambat.

Sebagian besar wilayah mengalami puncak musim kemarau yang sama dengan normalnya.

Puncak lebih awal dibandingkan normalnya diprediksikan terjadi di Jawa dan Papua

Durasi musim kemarau diprediksikan menjadi lebih pendek di sebagian besar wilayah khususnya di Jawa, Sulawesi, dan Bali Nusa Tenggara. 

Namun, sebagian kecil di Sumatera, Jawa, Sulawesi dan Papua menunjukan durasi yang lebih panjang (>24 dasarian).

Baca juga: Insentif Guru Non ASN Cair Mulai Agustus 2025, Cek Syarat Penerima di info.gtk.dikdasmen.go.id

(Kompas/Tribunnews)

Tags:

Berita Terkini