BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, terus mengoptimalkan Program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting atau Genting sebagai langkah strategis menekan angka stunting di daerah. Program ini mengedepankan gotong royong masyarakat dengan melibatkan berbagai pihak sebagai orang tua asuh bagi keluarga berisiko stunting.
Wakil Bupati Bangka Selatan, Debby Vita Dewi mengatakan program Genting dirancang untuk menggerakkan seluruh elemen masyarakat dalam menurunkan prevalensi stunting di daerah. Program Genting merupakan kebijakan prioritas nasional yang diluncurkan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Dengan melibatkan masyarakat sebagai orangtua asuh bagi anak-anak yang berisiko atau telah mengalami stunting.
“Dengan memberikan dukungan berupa asupan gizi dan perhatian kepada anak-anak berisiko maupun stunting,” kata dia kepada Bangkapos.com, Minggu (10/8/2025).
Debby menegaskan, pemerintah daerah sangat mendukung penuh program Genting sebagai wujud komitmen dalam menurunkan angka stunting. Diakui dia hingga kini terdapat 34 anak yang masuk dalam program tersebut yang tersebar di beberapa kecamatan. Selain mendapatkan orangtua asuh, anak-anak tersebut turut mendapatkan bantuan gizi dan dukungan dalam pengentasan stunting. Program Genting menurutnya tidak jauh berbeda dengan program bapak/bunda asuh anak stunting atau BAAS.
Program BAAS telah dilakukan pemerintah daerah sejak beberapa tahun terakhir. Di mana dalam program BAAS bantuan diberikan berupa telur kepada keluarga stunting. Selain bantuan nutrisi, bantuan non nutrisi juga diberikan kepada keluarga sasaran berisiko stunting. Seperti bantuan jamban dan rumah layak huni. Pasalnya keluarga sasaran ini terdiri dari keluarga miskin, yang sudah dipetakan berdasarkan tingkat kemiskinannya.
“Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan berkomitmen untuk memastikan setiap anak tumbuh sehat dan bahagia. Dengan kebersamaan dan kepedulian, kita bisa mewujudkan generasi Bangka Selatan yang kuat, cerdas, hebat dan bebas stunting,” ujar Debby Vita Dewi.
Menurutnya edukasi dan pendampingan secara berkelanjutan terus diberikan kepada keluarga risiko maupun stunting. Setiap orangtua diberikan edukasi tentang pentingnya gizi seimbang, pola asuh yang baik dan kesehatan reproduksi kepada keluarga berisiko stunting. Sasaran program Genting yakni memberikan dukungan kepada keluarga kurang mampu yang memiliki risiko tinggi terhadap stunting.
Mulai dari ibu hamil, ibu menyusui atau yang memiliki anak usia di bawah dua tahun (Baduta), anak usia 0-23 bulan dan balita usia 24-59 bulan. Oleh karena itu, pemerintah daerah turut melibatkan berbagai pihak seperti individu serta perusahaan untuk bersama-sama mewujudkan generasi yang sehat dan terbebas dari stunting. Pasalnya, permasalahan stunting tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan merupakan upaya bersama yang melibatkan berbagai pihak.
“Stunting adalah masalah kompleks yang memerlukan solusi holistik dari pemerintah, masyarakat, keluarga dan sektor swasta,” sebutnya.
Dengan mengoptimalkan program Genting diharapkan angka stunting di Kabupaten Bangka Selatan dapat menurun secara signifikan. Dampaknya generasi penerus bangsa dapat tumbuh sehat dan berkualitas. Program Genting ditargetkan menjadi solusi konkret dalam menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
“Sehingga bisa mewujudkan generasi Indonesia yang sehat, unggul dan berkualitas,” ucap Wabup.(Bangkapos.com/Cepi Marlianto)