BANGKAPOS.COM -- Hingga kini pelaku pembunuhan Pemred media online di Pangkalpinang, Aditya Warman, masih berstatus buron.
Ia adalah Hasan Basri alias Abas (33), tukang kebun Aditya Warman.
Jejak Hasan Basri alias Abas terdeteksi di Lampung.
Berdasarkan keterangan Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Babel Kombes Pol M. Rivai Arvan, Hasan sempat minta makan di sebuah warung di jalan lintas wilayah menuju Lampung.
Pria yang baru dua bulan bekerja pada Aditya itu kabur tidak bayar setelah menyantap makanan di warung makan.
Informasi yang diterima kepolisian, Hasan juga sempat menyetop truk di jalan lintas Lampung untuk ditumpangi dalam pelariannya.
"Anggota Jatantas Polda Babel diback-up Polres OKI dan Polda Lampung, semua sampai Pelabuhan Bakauheni sudah disebar infonya karena pada malam Minggu kemarin (Hasan) termonitor minta makan di rumah makan, kemudian lari tidak bayar dan ada stop mobil truk arah Lampung," kata Rivai saat dikonfirmasi Bangkapos.com terkait perkembangan kasus pembunuhan Aditya Warman, Minggu (10/8/2025) sore.
Baca juga: Dua Bulan Kerja Jaga Kebun, Hasan Jadi Terduga Pembunuh Aditya Warman, Istri Ungkap Awal Perkenalan
Rivai mengatakan pihaknya sudah menyebar foto Hasan terduga pelaku utama di balik kematian tragis Aditya Warman atau biasa disapa Adit.
Foto Hasan disebar ke wilayah Sumsel dan Lampung, bahkan sampai ke Pelabuhan Bakauheni.
"Salah satu upaya kita menutup celah diduga pelaku lari jauh dengan menyebar fotonya di wilayah OKI sampai ke Lampung, termasuk kita sebarkan foto di Pelabuhan Bangkauheni untuk antisipasi pelaku menyeberang ke Pulau Jawa," kata Rivai.
Perwira berpangkat melati tiga ini menyebutkan pihaknya juga telah meminta bantuan Polres OKI dan Polda Lampung untuk share foto Hasan.
"Tim sedang menyisir dari arah OKI ke Lampung. Pelaku termonitor berada di jalan lintas dan sedang disisir," kata Rivai.
Rivai juga meminta seluruh masyarakat, apabila bertemu Hasan atau orang yang ciri-cirinya mirip Hasan agar segera melaporkan ke pihak berwajib.
"Kami minta dukungan dan kerjasama seluruh yang mengetahui keberadaan diduga pelaku (Hasan Basri), mohon agar melaporkan kepada tim Jatanras Polda Babel, Iptu Hendro 081367581070 atau kepolisian terdekat," kata Rivai.
Hasan melarikan diri bersama temannya, Martin membawa mobil Terrios warna putih milik korban pada Kamis (7/8/2925).
Martin yang menggunakan nama palsu Akmal saat menumpang kapal ferry, sudah berhasil ditangkap anggota Polsek di wilayah hukum Polres OKI Sumsel pada Jumat (8/8/2025).
Martin kemudian dibawa dari OKI ke Pangkalpinang, dan tiba pada Minggu (10/8/2025) pagi.
"Martin sudah di tahan di Polda Babel. Mobil korban sudah di Polda juga tadi pagi sampainya," ungkap Rivai.
Awal Mula Perkenalan Hasan dan Aditya
Kesedihan mendalam masih terlihat dari raut wajah istri dan empat orang anak Aditya Warman, setelah Pemimpin Redaksi (Pemred) salah satu media online di Pangkalpinang itu diduga menjadi korban pembunuhan.
Tenda masih terpasang di halaman depan rumah almarhum, sejumlah kursi plastik masih berada dibawah tenda maupun di halaman depan rumah almarhum Aditya Warman, Senin (11/8/2025) pagi.
Duduk di kursi plastik, istri almarhum didampingi empat orang anaknya menceritakan awal mula Aditya Warman bertemu dengan terduga pelaku pembunuhan bernama Hasan Basri.
Awalnya korban Aditya Warman bertemu dengan terduga pelaku Hasan Basri, di salah satu tempat penjualan kue. Saat itu, niat hati korban mencari orang untuk menjaga kebun.
Kemudian, terduga pelaku menawarkan diri kepada korban untuk bekerja dengan korban kurang lebih dua bulan menjadi penjaga kebun di daerah Taman Dealova Kelurahan Air Kepala Tujuh, Kecamatan Gerunggang, Kota Pangkalpinang.
"Bapak dengan pelaku kenal di tempat jual kue, waktu itu dia (bapak) bercerita sama tukang kue mau cari orang untuk jaga kebun," ungkap Novi Sriati Ningsih kepada Bangkapos.com, Senin (11/8/2025).
"Jadi pas itu, Hasan (pelaku) ada di belakang, setelah itu Hasan tanya ke bapak. 'Bapak mau cari tukang jaga kebun ya?'. Terus Hasan jawab mau dan langsung diajak di kebun," ujarnya.
Saat bertemu dan diajak ke kebun, pelaku tidak membawa apapun kecuali baju yang dipakai saat bertemu korban.
"Kalau hubungan dia (Hasan) dengan bapak baik-baik, baju saja tidak bawa, yang ia gunakan semua baju bapak dan langsung diajak ke kebun sebelum kejadian," kata Novi.
Bahkan Hasan sempat sakit dan semua ditanggung korban termasuk uang juga diberikan, serta tidak ada masalah antara korban dengan pelaku Hasan Basri.
"Waktu itu Hasan sakit, pagi itu Hasan kita kasih obat dan obatnya baru diminum satu sebelum dia membunuh suami saya. Kita kasih semua, makan ditanggung dan tidak ada masalah antara korban dan pelaku," ucapnya.
Ia berharap kepada polisi agar mengungkap kasus ini hingga tuntas dan menangkap pelaku yang tega menghabisi nyawa suami dan ayah dari anak-anaknya.
"Kami berharap polisi tangkap pelaku sampai dapat, kami juga tidak menyangka pelaku tega menghabisi nyawa korban hingga meninggal dunia," harap Novi.
Hingga kini, Polda Kepulauan Bangka Belitung (Babel) terus memburu Hasan Basri, terduga pelaku pembunuhan Aditya Warman, Pemimpin Redaksi salah satu media online di Pangkalpinang.
Foto terduga pelaku telah disebar hingga ke wilayah Ogan Komering Ilir (OKI), Lampung, bahkan Pelabuhan Bakauheni, untuk menutup celah pelarian.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Babel, Kombes Pol M. Rivai Arvan, mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Polres OKI dan Polda Lampung dalam pengejaran.
Polisi meminta masyarakat segera melapor jika melihat Hasan Basri. Informasi dapat disampaikan ke Iptu Hendro (081367581070) atau kantor polisi terdekat.
(Bangkapos.com)